Fenomena Ketindihan (Sleep Paralysis)
Assalamualaikum readers.
Mimin baru sempet posting nih, tadi banyak banget kerjaan. Hehehe..
Kali ini mimin akan memposting tentang fenomena kelumpuhan dalam tidur/ketindihan, yang Inggrisnya yaitu sleep paralysis. Mimin sering banget lo ngalaminnya, makanya jadi inspirasi aja deh buat posting di blog. Heheh.. Ngomong-ngomong readers udah pada tau belom apa itu ketindihan. Pasti ada yang tau dan ada yang baru kenal istilah ini. Yaudah deh kita cekidot..
Ketindihan adalah peristiwa yang biasanya ditandai dengan ketidakmampuan untuk berbicara atau bergerak saat terbangun dari tidur atau ketika akan tidur. Berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit. Saat mengalami ketindihan, ada kemungkinan juga mengakibatkan seseorang merasa sulit bernapas. Selain itu, tidak jarang ada yang merasakan sensasi lain, misalnya merasa ada sosok lain bersamanya. Ini merupakan jenis halusinasi yang umum terjadi. Sehingga ketindihan juga ada yang beranggapan bahwa dirinya tidak dapat bergerak karena ditindih oleh makhluk gaib lain. Akan tetapi dengan ilmu pengetahuan yang makin maju dan modern, ada penjelasan ilmiah apa itu "ditindih setan", nama kerennya adalah sleep paralysis.
Penyebab Ketindihan atau Sleep Paralysis
Tidur tidak sekedar menutup mata, ada tingkat berlapis untuk memiliki kualitas tidur yang baik dan memiliki tahapan-tahapan. Semua orang dalam kondisi normal akan melewati tahap ini:
Tidur tidak sekedar menutup mata, ada tingkat berlapis untuk memiliki kualitas tidur yang baik dan memiliki tahapan-tahapan. Semua orang dalam kondisi normal akan melewati tahap ini:
1. Kondisi saat masih setengah sadar.
2. Kondisi mulai tertidur dalam.
3. Kondisi tidur yang lebih dalam.
4. Rapid eye movement (REM) dalam kondisi ini, mimpi terjadi.
2. Kondisi mulai tertidur dalam.
3. Kondisi tidur yang lebih dalam.
4. Rapid eye movement (REM) dalam kondisi ini, mimpi terjadi.
Semua tahapan itu harus dilalui berurutan, sehingga ada koordinasi yang bagus antara kesadaran dan gerakan anggota tubuh. Dalam kasus tindihan atau sleep paralysis, seseorang yang tidur dengan kondisi tubuh lelah membuat otak tidak merespon tidur dalam urutan yang benar. Biasanya dari tidur setengah sadar langsung menuju REM. Akibatnya, saat terbangun, pikiran sudah sadar, tetapi tubuh masih dalam kondisi tidur. Hal itu membuat tubuh terasa seolah lumpuh tidak bisa digerakkan.
Ketindihan biasanya terjadi pada orang yang sedang dalam kondisi sangat capek, stres, banyak pikiran, punya lingkungan kerja buruk dan sebagainya. Tubuh yang setengah sadar saat mengalami sleep paralysis sering menimbulkan bayangan atau halusinasi makhluk menyeramkan, sehingga sleep paralysis sering dianggap sebagai kejadian mistis.
Cara Mengatasi Ketindihan Atau Sleep Paralysis
Setiap orang bisa mengalami ketindihan, jika ini sampai terjadi pada Anda, ingatlah tiga poin di bawah ini:
Setiap orang bisa mengalami ketindihan, jika ini sampai terjadi pada Anda, ingatlah tiga poin di bawah ini:
1. Jangan panik. Saat Anda panik, Anda akan semakin sulit bernapas dan bergerak. Tarik napas panjang dan berdoa, karena semua akan baik baik saja.
2. Setelah tenang, walaupun tubuh dalam kondisi tidak bisa digerakkan, Anda masih bisa menggerakkan jempol kaki. Gerakkan jempol kaki perlahan, maka sedikit demi sedikit, tubuh Anda bisa kembali digerakkan.
3.Sebisa mungkin hindari posisi tidur terlentang, karena korban ketindihan biasanya dalam posisi terlentang. Pilih posisi tidur menghadap ke samping.
Dan ini dia videonya readers.
2. Setelah tenang, walaupun tubuh dalam kondisi tidak bisa digerakkan, Anda masih bisa menggerakkan jempol kaki. Gerakkan jempol kaki perlahan, maka sedikit demi sedikit, tubuh Anda bisa kembali digerakkan.
3.Sebisa mungkin hindari posisi tidur terlentang, karena korban ketindihan biasanya dalam posisi terlentang. Pilih posisi tidur menghadap ke samping.
Dan ini dia videonya readers.
Mungkin itu dulu daru mimin. Makasih
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Diedit dari berbagai sumber.
Diedit dari berbagai sumber.
Post a Comment for "Fenomena Ketindihan (Sleep Paralysis)"