Laporan Pembuatan Tempe Jagung
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Indonesia
merupakan negara dengan komunitas masyarakatnya bekerja sebagai petani,sehingga
menjadikan Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak aneka tanaman
pangan yang memilki kandungan gizi yang berbeda-beda.Salah satunya adalah
tempe.Olahan pangan ini merupakan makanan yang tidak lepas dari masyarakat
Indonesia.
Tempe adalah makanan asli indonesia,
terbukti tempe merupakan makanan yang sangat berkasiat untuk kesehatan.Pada
awalnya tempe hanya terkenal di Pulau Jawa dan merupakan makanan yang biasa
dimakan dan dihidangkan setiap hari. Seiring dengan berjalannya waktu tempe
tidak hanya dikenal di Pulau Jawa saja, melainkan hampir seluruh pelosok Indonesia
dan bisa disebut makanan Nasional.
Di Indonesia,jagung
merupakan salah satu makanan pokok, jagung biasanya diolah sebagai bahan
makanan penganti nasi.Jagung merupakan sumber kabohidrat berkalori rendah,
sumber vitamin, dan mineral, sehingga cukup baik untuk memenuhi gizi dan
kesehatan tubuh. Kandungan gizi magnesium dan fosfat pada jagung yang berwarna
kuning lebih tinggi dari pada jagung yang berwarna putih. Sehingga jagung
berwarna kuning sebagai pembangun otot, tulang, otak dan system syaraf yang lebih
baik dibandingkan dengan jagung yang berwarna putih. Jagung kaya akan protein
inhibitor yang dapat mencegah pembentukan kanker, dan mengandung vitamin K yang
berkasiat menghentikan pendarahan seperti mimisan dan batuk.
Sehingga
dengan adanya hal inilah membuat peneliti untuk membuat tempe dari jagung
sebagai alternatif dari tempe kedelai dan mengetahui kandungan gizi yang
terdapat dalam masing-masing tempe.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
cara mengolah jagung menjadi tempe?
2. Apa
saja kandungan yang terdapat dalam tempe jagung?
3. Apa
saja olahan dari jagung sehingga dapat menjadi olahan yang lebih berdaya guna
dan berhasil guna selain dalam pembuatan tempe?
4. Apakah
nilai gizi yang terdapat di dalam tempe jagung dapat mengalahkan nilai gizi yang terdapat dalam tempe kedelai?
1.3
Tujuan
Penelitian
1. Mengetahui
cara mengolah jagung menjadi tempe.
2. Mengetahui
kandungan apa saja yang terdapat dalam tempe jagung.
3. Mengetahui
olahan apa dari jagung sehingga dapat menjadi olahan yang lebih berdaya guna
dan berhasil guna selain dalam pembuatan tempe.
4. Mengetahui
perbandingan nilai gizi yang terdapat dalam tempe jagung dan tempe kedelai.
1.4
Manfaat
Penelitian
1. Bagi
masyarakat,yaitu dapat mengembangkan jagung menjadi bahan baku dalam pembuatan
tempe agar lebih bernilai ekonomis,sehingga berpotensi sebagai alternatif dalam
pembuatan tempe kedelai.
2. Bagi
pelajar,yaitu dapat mengetahui bahan alternatif dalam pembuatan tempe selain
dari kedelai.
1.5
Hipotesis
1. Jagung
dapat menjadi bahan alternatif dalam pembuatan tempe selain dari kedelai.
2. Diduga kandungan yang terdapat dalam tempe
jagung mempunyai kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan
gizi yang dimiliki tempe kedelai.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Seputar
Mengenai Tempe
Tempe adalah produk fermentasi
yang amat dikenal oleh masyarakat Indonesia dan mulai digemari pula oleh
berbagai kelompok masyarakat barat. Tempe dapat dibuat dari berbagai bahan,
tetapi yang biasa dikenal sebagai tempe oleh masyapakat pada umumnya ialah
tempe yang dibuat dari kedelai. Tempe mempunyai ciri-ciri putih, tekstur
kompak. Pada dasarnya cara pembuatan tempe meliputi tahapan sortasi dan
pembersihan biji, hidrasi atau fermentasi asam, penghilangan kulit, perebusan,
penirisan, pendinginan, inokulasi dengan ragi tempe, pengemasan, inkubasi dan
pengundukan hasil. Tahapan proses yang melibatkan tempe dalam pembuatan tempe
adalah saat inokulasi atau fermentasi (Rahayu et al., 2005).
Tempe salah satu produk fermentasi kedelai
tradisional yang cukup terkenal, dengan menggunakan jamur R. oligosporus. Tempe
mempunyai daya simpan terbatas, kalau terlalu lama disimpan tempe akan
membusuk. Hal ini dikarenakan proses fermentasi yang terlalu lama akan
menyebabkan degradasi protein lebih lanjut sehingga terbentuk amoniak, amoniak
ini yang menyebabkan munculnya bau busuk. Dengan proses fermentasi menjadi
tempe, nilai gizi hasil olahan ini bertambah baik, karena pada proses
fermentasi dapat mengurangi kandungan antitripsin dan asam fitat yang dapat
memperlambat penyerapan protein (Setyowati et al., 2008.)
2.2
Seputar
Mengenai Jagung
Jagung berperan penting
dalam perekonomian nasional dengan berkembangnya industri pangan yang ditunjang
oleh teknologi budi daya dan varietas unggul. Untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri yang terus meningkat, Indonesia mengimpor jagung hampir setiap tahun.
Pada tahun 2000, impor jagung mencapai 1,26 juta ton (BPS, 2005). Jagung,
sebagai bahan pangan pokok kedua setelah beras, selain sebagai sumber
karbohidrat juga merupakan sumber protein yang penting dalam menu masyarakat di
Indonesia. Jagung kaya akan komponen pangan fungsional antara lain; serat
pangan yang dibutuhkan tubuh (dietary fiber), asam lemak esensial, isoflavon,
mineral Fe (tidak ada dalam terigu), β-karoten (pro vitamin A), komposisi asam
amino esensial, dan lainnya (Suarni, 2009).
Selain untuk pengadaan pangan dan pakan,
jagung juga banyak digunakan industri makanan, minuman, kimia, dan farmasi.
Berdasarkan komposisi kimia dan kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek
sebagai pangan dan bahan baku industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku
industri akan memberi nilai tambah bagi usahatani komoditas tersebut, demikian
pendapan Suarni (2003), Suarni dan Sarasutha (2002), dan Suarni et al. (2005).
2.3
Seputar Mengenai Tempe Jagung
Tempe
jagung merupakan salah satu olahan sebagai alternatif dari tempe kedelai.Tempe
jagung merupakan olahan yang berbahan baku jagung dengan bantuan dari jamur
dalam proses fermentasinya menjadi tempe jagung.Kandungan gizi yang terdapat
dalam tempe jagung pun juga tidak kalah dengan kandungan gizi yang terdapat
dalam tempe kedelai pada umumnya.
Banyak masyarakat yang mengira bahwa tempe
hanya dapat dibuat dari kedelai saja,akan tetapi dengan adanya tempe jagung ini
maka dapat menjadi alternatif dari pernyataan tersebut.Kandungan yang terdapat dalam tempe
kedelai contohnya adalah karbohidrat,protein,lemak,vitamin dan mineral.
Melalui
proses fermentasi, komponen-komponen nutrisi yang kompleks pada kedelai dicerna
oleh kapang dengan reaksi enzimatis dan dihasilkan senyawa-senyawa yang lebih
sederhana.Sehingga kandungan yang terdapat dalam tempe jagung pun juga tidak
kalah dengan kandungan gizi yang dimilki oleh kandungan gizi tempe kedelai pada
umumnya.
2.4
Seputar Mengenai Jamur Dalam Pembuatan Tempe Jagung
Dalam
pembuatan tempe dikenal beberapa macam laru atau inokulum yang dapat digunakan.
Penggunaan laru yang baik sangat penting untuk menghasilkan tempe 8 dengan
kualitas yang baik. Secara tradisional masyarakat Indonesia membuat laru tempe
dengan menggunakan tempe yang sudah jadi. Tempe tersebut diris-iris tipis,
dikeringkan dengan oven atau dijemur sampai kering, digiling menjadi bubuk
halus dan hasilnya digunakan sebagai inokulum bubuk. Di samping itu, di
beberapa daerah digunakan juga miselium kapang yang tumbuh di permukaan tempe.
Ciri-ciri spesifik Rhizopus adalah sebagai
berikut: Hifa nonseptat, mempunyai stolon dan rhizoid yang warnanya gelap jika
sudah tua, sporangiospora tumbuh pada noda dimana terbentuk juga rhizoid,
sporangia biasanya besar dan berwarna hitam, kolumela agak bulat dan apofisis
berbentuk seperti cangkir, tidak mempunyai sporangiola, membentuk hifa
vegetatif yang melakukan penetrasi pada substrat, dan hifa fertil yang
memproduksi sporangia pada ujung sporangiofor, pertumbuhannya cepat, membentuk
miselium seperti kapas (Fardiaz, 1992).
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif analisis, yaitu
mendeskripsikan tentang pengelolahan jagung menjadi tempe,serta perbandigan
nilai gizi antara tempe kedelai dan tempe jagung.
3.2 Tempat dan waktu
penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah peneliti tepatnya
di desa Pulau Harapan pada tanggal 14 Februari – 16 Februari 2015.
3.3
Metode penelitian data
Dalam penelitian ini ada beberapa cara dalam
mengumpulkan data, antara lain sebagai berikut.
1. Observasi,yaitu
pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan gejala langsung pada objek
penelitian yang berupa tempe jagung.
2.
Studi pustaka,
yaitu pengumpulan informasi atau data melalui buku-buku dan internet.
3. Dokumentasi
(foto objek) mengenai hasil dari penelitian.
3.4 Variabel Penelitian
1. Variable terikat, yaitu jagung dan
ragi tempe.
2. Variable kontrol, yaitu lamanya
waktu pembuatan tempe jagung.
3.5
Alat dan Bahan
Alat
:
1. Tampah
2.
Baskom
3. Panci
4.
Kompor / tungku
5.
Pengaduk
Bahan
:
1. Jagung
2. Daun
pisang
3. Air
4. Ragi
tempe
3.6
Langkah Kerja Dalam Pembuatan Tempe Jagung
Langkah
kerja :
1. Cuci jagung terlebih dahulu hingga
bersih, mengunakan air bersih yang mengalir, dan menggunakan wadah atau tempat
yang bersih dan pembuatan tempe ini sangat diperhatikan kebersihannya.
2. Masukkan jagung ke dalam panci, lalu
berikan air secukupnya, dan tunggu jagung hingga kulit arinya mengelupas,
kurang lebih selama 3 jam. Dalam pengerebusan jagung api juga tidak boleh
sampai mati atau api harus rata.
3. Setelah jagung di rebus, lalu
diamkan hingga dingin.
4. Cuci kembali jagung tersebut,
menggunakan air bersih yang mengalir, hingga jagung terpisah dengan kulit
arinya.
5. Kukus jagung selama ± 1 jam dengan
menggukan panci yang lain.
6. Kemudian tiriskan ke dalam tampah,
hingga dingin.
7. Setelah jagung dingin, campurkan
jagung dengan ragi tempe hingga rata mengunakan pengaduk.
8. Bungkus jagung yang telah di campur
dengan ragi ke dalam daun pisang.
9. Lubangi daun pisang agar udara bisa
keluar dan tidak terlalu lembab.
10. Diamkan di tempat yang lembab hingga
jagung mengalami fermentasi dan ditumbuhi jamur.
11. Setelah 2 hari bisa dilihat
hasilnya.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Perbandingan Nilai Gizi Antara Tempe Kedelai Dan Tempe Jagung
Tempe merupakan makanan tradisional yang telah lama
dikenal di Indonesia.Tempe juga didefinisikan sebagai produk makanan hasil
fermentasi biji kedelai oleh kapang tertentu, berbentuk padatan kompak dan
berbau khas serta berwarna putih atau sedikit keabu-abuan. Tempe dibuat dengan
cara fermentasi atau peragian dengan menggunakan bantuan kapang golongan
Rhizopus.
Tempe kaya akan serat, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbeda dengan tahu,
tempe terasa agak masam.
Tempe
banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Terutama kaum
vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menemukan tempe sebagai pengganti
daging. Dengan ini sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak
hanya di Indonesia (Yudana, 2003). Tempe berpotensi untuk digunakan melawan
radikal bebas, sehingga menghambat proses penuaan dan mencegah penyakit
degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker dan
lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare,
penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.
4.2 Apakah Tempe
Jagung Mempunyai Kandungan Yang Sama Seperti Halnya Pada Tempe Kedelai ?
Seperti yang telah
dijelaskan dalam tabel tersebut,bahwa jagung memiliki kandungan gizi yang lebih
tinggi per 100 gramnya dibandingkan dengan kandungan kedelai per 100
gramnya.Tempe jagung memiliki banyak kandungan nilai gizi seperti
karbohidrat,protein,vitamin,mineral dan yang lannya.Namun kandungan gizi yang
terdapat dalam tempe kedelai tidak menutupi memiliki nilai gizi yang kurang.
Kandungan
yang dimiliki oleh masing-masing tempe mempunyai banyak manfaat. Komposisi gizi
tempe baik kadar protein, lemak dan karbohidratnya tidak banyak berubah
dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang
dihasilkan oleh jamur tempe maka protein, lemak dan karbohidrat pada tempe
menjadi mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai.
Oleh karena itu tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur
(dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.
Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada
tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan
terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna,
nilai efisiensi protein, serta skor proteinnya.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1
Simpulan
1.Banyak yang mengira bahwa pada umunya
tempe hanya dapat dibuat menggunakan kedelai,akan tetapi dengan adanya tempe
jagung,maka ditemukanlah alternatif dari tempe kedelai.
2.
Keberhasilan dalam pembuatan tempe jagung bergantung pada jamur yang ada pada
tempe tersebut serta bergantung terhadap suhu ruangan.
5.2
Saran
Dalam melakukan penelitian ini
banyak hal-hal yang perlu diperhatikan seperti pemilihan kualitas jagung
dan cara membuat jagung dengan benar.
Jika dalam penelitian tidak diperhatikan hal-hal tersebut penelitian akan tidak
sempurna. Kami mengingatkan kepada peneliti selanjutnya agar lebih teliti dalam
melakukan penelitian dan memperhatikan dalam penggunaan bahan-bahannya.
mantap, laporannya bagus nih, ijin copas buat essay ya gan
ReplyDelete