Laporan Praktikum Termokimia Kelas XI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Termokimia adalah bagian dari
termodinamika yang membahas masalah perubahan panas reaksi kimia. Panas reaksi kimia suatu sistem dapat dilepaskan (eksoterm) maupun
diserap (endoterm). Perubahan panas reaksi dapat diukur dengan kalorimeter.
Prinsip kerja kalorimeter yaitu dengan mengisolasi panas dalam sistem agar
panasnya tidak berpindah ke lingkungan.
Secara
eksperimen kalor reaksi dapat ditentukan dengan kalorimeter. Tapi tidak semua
reaksi dapat ditentukan kalor reaksinya secara kalorimetrik. Penentuan ini
terbatas pada reaksi-reaksi berkesudahan yang berlangsung dengan cepat seperti
pada reaksi pembakaran, reaksi penetralan, dan reaksi pelarutan
Salah satu
penerapan dari kalorimeter adalah termos air panas. Termos air panas selalu
menjaga panas di dalam sistem agar tidak terjadi perpindahan kalor dari sistem
ke lingkungannya. Prinsip kerja ini sama dengan prinsip kerja kalorimeter yang
akan dilakukan pada percobaan ini.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana proses reaksi kimia berlangsung?
2.
Bagaimana hasil dari reaksi kimia saat berlangsung?
1.3
Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui proses kimia yang berlangsung.
2.
Mengetahui hasil reaksi kimia saat berlangsung.
1.4
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Pelajar, memahami tentang proses kimia.
2.
Bagi Guru, mengamati perkembangan siswa dalam memahami proses kimia.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Reaksi
Kimia
Reaksi kimia adalah
suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal
yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari
reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan
pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum
reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.
Reaksi-reaksi
kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia untuk menghasilkan produk senyawa
yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim
membentuk lintasan
metabolisme, di mana
sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel
dilakukan.
Sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai
data kuantitatif. Dengan demikian, bila kita mengharapkan suatu zat yang
memiliki ciri-ciri tertentu, kita harus berupaya mencari bahan baku yang bila
direaksikandengan zat tertentu menghasilkan zat yang kita harapkan. Para pakar
kimia berusaha menciptakan bahan-bahan baru yang sangat bermamfaat bagi
kepentingan umat manusia.
Reaksi kimia juga dapat dilakukan dari bahan
yang sederhana,seperti telur (CaCO3),Asam Cuka (C2H4O2),Asam
Jeruk nipis,Asam Klorida (HCL),Asam Sulfat (H2SO4) dan
berbagai Asam jenis lainnya. Pada Asam yang disebutkan,kita akan melakukan
penelitian reaksi kimia.
2.2 Cangkang
Telur
Cangkang telur unggas umumnya memiliki tiga lapisan yaitu kutikula,
lapisan stratum dan lapisan membran. Masing-masing lapisan memiliki kandungan
kimia tersendiri.
Pada
lapisan kutikula merupakan lapisan terluar yang memiliki ketembalan 10 µm dan
saluran pori. Serta berfungsi melindungi telur dari kelembaban dan
mikroorganisme. Dan membantu pertukaran gas yang masuk kedalam telur.
Komposisi
Senyawa Kimia dalam Cangkang Telur Ayam
Cangkang telur merupakan lapisan
berkapur yang menyusun 9-12% dari berat telur total. Cangkang telur tersusun
kira-kira 94% kalsium karbonat, 1% magnesium karbonat, 1% kalsium fosfat, dan
4% bahan organik terutama protein. Sedangkan arang yang hitam, ringan, mudah
hancur, dan menyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon,
sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya.
Telur di dalam uterus tinggal selama
20 jam 45 menit. Selain kelenjar uterus mensekresikan albumen juga menghasilkan
bahan cangkang telur, yang terdiri dari sebagian besar CaCO3.CaCO3 di bawa
aliran darah ke dalam kelenjar uterus. Pada temperatur yang tinggi, lubang
pori-pori ini semakin besar dan cangkang telur cenderung menjadi tipis karena
Ca dalam aliran darah sedikit. Pigmentasi terjadi di uterus dan vagina 5 jam
terakhir sebelum dikeluarkan.
Sebelum telur dikeluarkan di simpan
dahulu dalam vagina untuk beberapa waktu. Disini disekresikan mucus yang
ditimbun diluar cangkang telur. Mucus ini mempermudah dan memperlicin keluarnya
telur. Setelah telur dikeluarkan mucus ini dengan segera mengering, sehingga
meninggalkan sisa yang disebut kutikula.
Lama telur berada dalm oviduct
adalah ± 25 jam. Jadi lamanya pembentukan telur sejak awal pertumbuhan ovum
dalam ovarium adalah ± 11 hari 2 jam. Kandungan utama cangkang telur adalah
CaCO3, MgCO3, CaSO4 dan bahan organik.
2.3 Larutan
Asam
Larutan Asam adalah larutan yang bersifat asam.
Larutan asam jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+. Pengertian
Asam menurut kamus sains bergambar yakni, suatu zat yang membentuk ion hidrogen
dalam larutan; mengandung hidrogen yang dapat diganti dengan logam untuk
membentuk garam. Beberapa asam bersifat korosif dan kebanyakan asam dapat
mengubah suatu indikator.
Dalam keterangan diatas telah disinggung mengenai
sifat asam yakni salah satunya bersifat korosif. Apa itu korosif? Pernahkah
kalian memperhatikan karat pada besi? tahukah apa itu karat? Peristiwa karat
atau yang biasa kita kenal dengan perkaratan, merupakan salah satu hasil
dari korosi.
Menurut kamus sains bergambar (2000), Korosi
adalah, perusakan yang berlangsung lambat pada suatu logam akibat kegiatan
zat-zat kimia seperti asam atau oksigen atmosfer, misalnya tembaga yang
diletakkan di udara terbuka akan terkorosi dan membentuk suatu lapisan hijau.
Selain itu ada beberapa sifat-sifat lain dari asam yaitu :
Sifat-sifat larutan asam :
1. Menghasilkan ion H+
2. PH < 7
3. Bersifat korosif
4. Mengubah lakmus Biru menjadi Merah
Berikut beberapa contoh larutan asam:
HCl (Asam
Chlorida), H2SO4 (Asam Sulfat), CH3COOH (Asam asetat/ Asam Cuka), air jeruk,
dll.
Klasifikasi larutan asam:
Berdasarkan
sifatnya larutan Asam dibedakan menjadi 2 macam :
- Asam Kuat
Asam kuat adalah asam yang jika dilarutkan dalam air
sebagian besar atau seluruh molekulnya berubah menjadi ion H+. Contoh Asam Kuat
: HCl, H2SO4, HBr, HI.
- Asam Lemah
Asam Lemah adalah asam yang jika dilarutkan dalam air
hanya sebagian kecil molekulnya yang berubah menjadi ion H+.Contoh Asam Lemah :
CH3COOH
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu
dan Tempat Penelitian
Waktu: 9 September 2015
Tempat: Ruang Kimia, Sma Plus Negeri 2 Banyuasin III
3.2 Metode
Pengumpulan Data
Studi pustaka
yaitu, mengumpulkan data-data melalui buku-buku dan internet.
Eksperimen yaitu
dengan melakukan eksperimen terhdapa objek penelitian dalam praktikum reaksi
kimia.
3.3 Metode
Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam
mengamati hasil penelitian adalah analisis kualitatif
3.4 Metode
Penelitian
3.4.1 Alat
dan Bahan
Alat:
1.
Labu erlenmeyer
2.
Gelas kimia
3.
Rak tabung
reaksi
4.
Tabung reaksi
5.
Spatula logam
6.
Spatula kaca
7.
Pipet
8.
Kertas saring
9.
Corong
Bahan:
1.
Cangkang telur
2.
Cuka makan
3.
Jeruk
4.
Asam jawa
5.
HCL
6.
Aquades
7.
H2SO
3.4.2 Langkah-Langkah Penelitian
1. Cangkang telur + asam cuka
Masukan
cangkang telur ke dalam tabung reaksi, lalu masukkan asam cuka, kocok perlahan
setelah dikocok diletakkan di rak tabung reaksi dan amatilah
2. Cangkang telur + asam jawa
Masukan
cangkang telur ke dalam tabung reaksi, lalu masukkan asam jawa, kocok perlahan
setelah dikocok diletakkan di rak tabung reaksi dan amatilah
3. Cangkang telur + larutan asam
jeruk
Masukan
cangkang telur ke dalam tabung reaksi, lalu masukkan larutan asam jeruk, kocok
perlahan setelah dikocok diletakkan di rak tabung reaksi dan amatilah
4. Cangkang telur + asam klorida
Masukan
cangkang telur ke dalam tabung reaksi, lalu masukkan asam klorida, setelah dikocok diletakkan di rak tabung
reaksi dan amatilah
5. Cangkang + asam
sulfat
Masukan
cangkang telur ke dalam tabung reaksi, lalu masukkan asam sulfat, kocok
perlahan setelah dikocok diletakkan di rak tabung reaksi dan amatilah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Reaksi
|
Hasil Reaksi
|
|
Cangkang telur + Asam cuka
|
Menghasilkan gelembung-gelembung gas yang sedikit.
|
|
Cangkang telur + Asam jawa
|
Tidak menghasilkan gelembung-gelembung gas.
|
|
Cangkang telur + Larutan asam jeruk
|
Tidak menghasilkan gelembung-gelembung gas
|
|
Cangkang telur + Asam klorida
|
Menghasilkan gelembung-gelembung gas yang banyak.
|
|
Cangkang telur + Asam sulfat
|
Menghasilkan gelembung-gelembung gas yang banyak.
|
4.2
Pembahasan
1.
Bagaimana proses reaksi kimia berlangsung?
Berdasarkan hasil pengamatan, setelah larutan dimasukkan ke dalam gelas
kimia berisi telur hingga tenggelam, muncul gelembung-gelembung gas di sekitar
cangkang telur. Gelembung yang menyelimuti telur seolah mengikis
permukaan kulit telur. Semakin lama waktu perendaman, gelembung gas yang
muncul bertambah banyak dan menutupi hampir seluruh permukaan gelas kimia. Pada
permukaan atas dapat dirasakan panas dari gas yang ditimbulkan. Ini berarti
reaksi tersebut dan kulit telur menghasilkan karbondioksida.
2. Bagaimana hasil dari reaksi kimia saat
berlangsung?
Percobaan
yang hasil reaksi kimianya terdapat gelembung gas menghasilkan CaCO3(s) + 2
CH3COOH(aq) Ca(CH3COO)2(aq) + CO2(g) +H2O(l).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1
Kesimpulan
1.
Termokia membahas tentang perubahan energy yang menyertai suatu reaksi kimia
yang dimanifestasikan sebagai kalor reaksi.
2.
Perubahan yang terjadi pada reaksi termokimia ada dua, yakni Perubahan yang
terjadi dapat berupa pelepasan enrgi (reaksi eksoterm) atau penyerapan kalor
(endoterm).
3.
Perubahan kalor yang dilakukan pada tekanan tetap disebut perubahan entalpi
(AH).
1.2
Saran
Ketika melakukan praktikum agar berhati-hati memakai
cairan atau larutan kimia karena bisa membahayakan diri sendiri.apabila ingin
melakukan percobaan harap berhati-hati.jagalah ketertiban ketika praktikum agar
proses praktikum berjalan dengan baik dan lancar.
Post a Comment for "Laporan Praktikum Termokimia Kelas XI"