Makalah Reaksi Bolak-balik dan Kesetimbangan Kimia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesetimbangan dalam larutan adalah
keadaan ketika laju reaksi pembentukan ion dari molekulnya sama dengan laju
reaksi pembentukan molekul dari ionnya. Pada saat reaktan berkurang laju reaksi
maju menurun, sedang pada saat hasil reaksi bertambah dan laju reaksi balik
naik. Pada saat reaksi maju sama dengan laju reaksi balik maka kesetimbangan
kimia terjadi. (Anonim, 2001).
Suatu reaksi kimia dapat
berlangsung secara sempurna jika terjadi suatu kesetimbangan dari reaksi
tersebut. Kesetimbangan dibagi menjadi dua macam, yaitu kesetimbangan homogeny
dan kesetimbangan heterogen. Homogeny bila terdapat hanya satu fase, sedangkan
heterogen bila terdapat lebih dari satu fase. Pada saat asetimbang kecepatan
reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri. Kesetimbangan merupakan
kesetimbangan dinamis bukan statis. Kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh
perubahan konsentrasi, tekanan, volume dan temperature. Dalam hal ini kondisi
reaksi menentukan hasil reaksi kesetimbangan (Keenan. 1989).
Kecepatan reaksi kimia pada suatu
konstan sebanding dengan hasil kali konsentrasi zat yangbereaksi. Reaksi kimia
bergerak menuju kesetimbangan yang dinamis, dimana terdapat reaktan dan produk,
tetapi keduannya tidak lagi mempunyai kecenderungan untuk berubah. Kadang-kadang
konsentrasi reaktan yang belum bereaksi di dalam campuran kesetimbangan,
sehingga reaksi dikatakan reaksi yang
“sempurna”. GN Lewis memperkenalkan besaran termodinamika baru yaitu keaktifan
yang bias dipakai sebagai ganti antara konsentrasi zat yang dimaksud dengan
suatu koefisien keaktifan (Syukri, 1999).
Kesetimbangan
kimia merupakan keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju
yang sama. Akibatnya tak terjadi lagi perubahan bersih dalam sistem pada
kesetimbangan.Ciri suatu sistem dalam keadaan setimbang adalah dengan adanya
nilai yang tidak berubah dengan berubahnya waktu.
Hampir
semua reaksi merupakan reaksi dapat balik.Tidak semua reaksi dapat balik
menjadi reaksi setimbang. Agar dapat tercipta suatu reaksi setimbang diperlukan
kondisi tertentu antara lain reaksi bolak-balik, sistemnya tertutup, dan
bersifat dinamis. Sistem tertutup adalah sistem dimana baik zat-zat yang
bereaksi maupun zat-zat hasil reaksi tidak ada yang meninggalkan sistem.
Bersifat dinamis artinya secara mikroskopis reaksi berlangsung secara
terus-menerus dalam 2 arah dengan laju reaksi pembentukan sama dengan laju
reaksi baliknya. Berlangsungnya suatu reaksi secara makroskopis dapat dilihat
dari perubahan suhu, tekanan, konsentrasi, warna, dll, sedangkan secara mikroskopis
molekul tak mungkin bisa teramati.
Kesetimbangan
mengacu pada keadaan dimana proses ke kanan dan ke kiri berlangsung dengan
kecepatan yang sama dan tak ada lagi perubahan bersih yang terjadi (misalnya,
jumlah pereaksi dan hasil tak berubah di sepanjang waktu. Tetapan kesetimbangan
menjelaskan hubungan antara konsentrasi (atau tekanan parsial dalam kasus
tertentu) dari senyawa-senyawa dalam sistem yang setimbang.
Nilai
numeris dari tetapan tidak tergantung pada bagaimana kesetimbangan tercapai.Kc
adalah hubungan yang ada di antara konsentrasi pereaksi dan hasil yang
setimbang pada suhu tertentu dari suatu reaksi dapat balik. Prinsip Le
Chatelier menyatakan bahwa usaha yang menyebabkan perubahan suhu, tekanan, atau
konsentrasi pereaksi dalam sistem yang setimbang akan merangsang reaksi bersih
yang mengembalikan kesetimbangan dalam sistem tersebut.
Masalah
yang sering dihadapi oleh suatu industri adalah bagaimana memperoleh hasil yang
berkualitas tinggi dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan proses yang
efisien dan efektif. Bahan baku yang digunakan perlu diproses sedemikian rupa
sehingga tidak banyak sisa/ residu yang harus dibuang. Untuk memecahkan masalah
tersebut, pengetahuan tentang kesetimbangan kimia sangat dibutuhkan oleh
beberapa industri kimia misalnya industri pembuatan amonia dan industri
pembuatan asam sulfat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi bolak-balik?
2. Bagaimana proses
terjadinya reaksi bolak-balik?
3. Mengapa pada
reaksi bolak-balik terjadi perubahan warna pada endapan dan larutan yang diuji
cobakan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui
apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi bolak-balik.
2. Untuk mengetahui
bagaimana proses terjadinya reaksi bolak-balik.
3. Untuk mengetahui
mengapa pada reaksi bolak-balik terjadi perubahan warna pada endapan dan
larutan yang diuji cobakan.
1.4 Manfaat
Penelitian
1. Bagipelajar,dapat mengetahui dan
memahami semua pembelajaran yang terkait dengan reaksi bolak-balik dan bagaimana proses
terjadinya reaksi bolak-balik.
2. Bagi
guru,dapat
mengetahui dan memperhatikan siswa-siswi untuk kreatif dalam menganalisis,memahami
dan bekerja dalam proses pembelajaran mengenai reaksi bola-balik serta proses terjadinya reaksi bolak-balik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Seputar Mengenai
Kesetimbangan Kimia
Fakta
menunjukkan bahwa banyak reaksi yang dapat berlangsung secara reversibel atau
bolak balik.Misalnya campuran antara Nitrogen, N2 dan hidrogen, dengan
perbandingan 1 : 3 pada suhu kamar tidak dapat berlangsung, tetapi bila
campuran tersebut dipanaskan pada 200oC dan tekanan 30,4 kPa serta adanya katalisator
ternyata N2 dan H2 dapat bereaksi dengan cepat membentuk NH3.
N2(g) ® 3H2(g) + 3NH3(g)
Demikian juga
pada suhu kamar NH3 tidak dapat diuraikan N2 dan H2, tetapi NH3 dipanaskan
200oC dan tekanan 30,4 kPa serta adanya katalisator akan teruraikan menjadi N2
dan H2.
2NH3(g) ® N2(g)
+ 3H2(g)
Berdasarkan
hasil percobaan baik reaksi antara N2 dan H2 maupun peruraian NH3 pada kondisi
tersebut konsentrasi reaktan dan produk menjadi konstan setelah campuran
mengandung 67,6% NH3 dan 32,4% terdiri dari N2 dan H2. Kemudian timbul
pertanyaan apakah kedua reaksi tersebut berhenti setelah campuran mengandung
NH3 sebanyak 67,6%?.
Mengingat bahwa
pada suhu dan tekanan tersebut N2 dan H2 dapat bereaksi menjadi NH3 dan
sebaliknya NH3 juga dapat terurai menjadi N2 dan H2, fakta tersebut menunjukkan
bahwa reaksi antara N2 dan H2 pada kondisi tertentu dapat berlangsung bolak
balik. Hal ini dapat diterangkan bahwa pada reaksi antara N2 dan H2 mula-mula
berlangsung cepat dan konsentrasi N2 dan H2 makin berkurang, sedang konsentrasi
NH3 makin bertambah.
Oleh karena itu
NH3 yang terbentuk mula-mula akan terurai kembali dengan lambat dan lama
kelamaan menjadi cepat hingga pada suatu saat setelah campuran mengandung NH3
sebanyak 67,6% kecepatan terbentuknya NH3 sama dengan kecepatan terbentuknya
kembali N2 dan H2 sehingga banyaknya masing-masing komponen menjadi tetap.
Demikian juga
pada fakta kedua, kecepatan terurainya NH3 mula-mula cepat tetapi lama kelamaan
makin berkurang karena konsentrasi NH3 makin berkurang. Sebaliknya N2 dan H2
yang terbentuk makin banyak, maka N2 dan H2 akan bereaksi kembali membentuk NH3
dengan kecepatan yang makin bertambah. Pada suatu saat kecepatan terurainya NH3
sama dengan kecepatan terbentuknya kembali NH3 sehingga banyaknya masing-masing
komponen menjadi tetap.
Jadi reaksi
tersebut dapat berlangsung bolak-balik atau reversibel yang pada suatu ketika
kecepatan terbentuknya produk sama dengan kecepatan terbentuknya kembali
reaktan, sehingga konsentrasi produk dan reaktan kelihatan tetap.Suatu reaksi
kimia dimana kecepatan terbentuknya produk sama dengan kecepatan terbentuknya
kembali reaktan dikatakan reaksi tersebut dalam keadaan setimbang.
2.2 Seputar Mengenai Reaksi
Bolak-Balik
Pada
kenyataannya, banyak reaksi kimia yang besar tidak diselesaikan seluruhnya
sampai selesai.Reaksi reversibel adalah reaksi di mana konversi reaktan ke
produk dan konversi produk untuk reaktan terjadi secara bersamaan.Salah satu
contoh reaksi reversibel adalah reaksi gas hidrogen dan uap yodium ke dan dari
hidrogen iodida.Reaksi Maju dan balik dapat ditulis sebagai berikut.
Rekasi maju : H2
+ I2 → 2HI
Rekasi balik :
2HI → H2 + I2
Dalam reaksi
maju, hidrogen dan yodium bergabung membentuk hidrogen iodida.Dalam reaksi
balik, hidrogen iodida terurai kembali menjadi hidrogen dan yodium.Kedua reaksi
dapat digabungkan menjadi satu persamaan dengan menggunakan panah ganda.
H2 + I2 ⇆ 2HI
Panah ganda
adalah indikasi bahwa reaksi reversibel.Ketika gas hidrogen dan yodium dicampur
dalam wadah tertutup, mereka mulai bereaksi dan membentuk hidrogen iodida.Pada
awalnya, hanya reaksi maju terjadi karena tidak ada HI yang hadir. Saat hasil
dari reaksi maju, ia mulai melambat ketika konsentrasi H2 dan I2 menurun.
Segera setelah
beberapa HI telah terbentuk, mulai terurai kembali menjadi H2 dan I2.Laju
reaksi balik mulai keluar lambat karena konsentrasi HI rendah.Secara bertahap,
laju reaksi maju menurun sedangkan laju reaksi meningkat terbalik. Akhirnya
tingkat kombinasi H2 dan I2 untuk menghasilkan HI menjadi sama dengan laju
dekomposisi HI menjadi H2 dan I2. Ketika tingkat maju dan reaksi balik telah
menjadi sama dengan satu sama lain, reaksi telah mencapai keadaan keseimbangan.
2.3 Seputar Mengenai Hukum
Kesetimbangan Dan Tetapan Kesetimbangan
Harga tetapan
kesetimbangan suatu reaksi kimia ditentukan dari hasil percobaan. Misalnya
tetapan kesetimbangan reaksi:
3H2(g) + N2(g) Û
2NH3(g)
Ditentukan
dengan mencapurkan N2 dan H2 dengan berbagai perbandingan pada suhu 500oC.Persamaan
tersebut disebut hukum kesetimbangan dan karena KC pada suhu yang tetap
harganya tetap maka disebut ketetapan kesetimbangan.Untuk reaksi pada fase gas
banyaknya reaktan dan produk dapat dinyatakan dengan tekanan parsial, karena
tekanan parsial sebanding dengan konsentrasi molar maka untuk reaksi tersebut
dinyatakan:
PCl3(g) + Cl2(g)
Û PCl5(g)
Makna tetapan
kesetimbangan, yaitu secara kuatitatif tetap kesetimbangan dapat ditentukan
dengan percobaan. Salah satu cara yaitu dengan mengukur konsentrasi reaktan dan
produk pada suhu tertentu.Sebaliknya tanpa mengukur besarnya konsentrasi
reaktan maupun produk jika harga KC dan KP untuk reaksi kesetimbangan tertentu
pada suhu tertentu diketahui, harga tersebut secara kualitatif dapat memberikan
informasi apakah reaksi tersebut berlangsung secara sempurna. Misalnya untuk
reaksi:
2H2O(g) Û 2H2(g)
+ O2(g)
Pada suhu 25oC
mempunyai harga KC = 1,1.10-81. Harga KC tersebut menunjukkan bahwa pada suhu
25oC H2O(g) yang terurai sangat tak terhingga sedikitnya, sehingga jumlah
produk sangat jauh lebih kecil daripada reaktan atau boleh dikatakan pada suhu
25oC H2O(g) tidak mengalami peruraian.Sedangkan untuk reaksi:
2SO2(g) + O2(g)
Û2SO2(g)
Pada suhu 25oC
mempunyai harga KC = 7,0.1023. harga KC tersebut menunjukkan bahwa pada suhu
25oC SO2 dapat bereaksi sempurna dengan O2 membentuk SO3.
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
metode deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan tentang faktor-faktor
apa saja yang menyebabkan terjadinya reaksi bolak-balik, proses yang terjadinya
reaksi bolak-balik serta hal apa yang menyebabkan terjadinya perubahan warna
pada endapan dan larutan dalam reaksi bolak-balik.
3.2 Tempat dan
Waktu Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di ruang Laboratorium Kimia SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III.
2.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
pada hari Rabu tepatnya pada tanggal 11November 2015.
3.3 Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Kajian Pustaka
Pengumpulan informasi dan data – data yang
diperlukan diperoleh dari buku – buku dan internet.
2.
Observasi
Penelitian ini
dilakukan dengan melakukan observasi atau pengumpulan data melalui pengamatan dan
pencatatan gejala langsung pada objek penelitian(larutan KI, CuSO4,
dan MgSO4).
3.
Dokumentasi
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil gambar
terhadap objek penelitian (larutan KI, CuSO4, dan MgSO4)
3.4
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis
data hasil penelitian ini adalah metode analisis kualitatif.
3.5
Metode
Penelitian
3.5.1 Alat dan Bahan :
-
Alat
:
1. Tabung reaksi sedang (2 buah)
2. Rak tabung reaksi (1 buah)
3. Gelas kimia 25 mL (1 buah)
4. Pipet tetes (2 buah)
5. Spatula kaca (1 buah)
-
Bahan
:
1. Larutan KI (25 mL)
2. CuSO4 padat (2 gram)
3. Larutan MgSO4 (25 mL)
1.5.2 Langkah Kerja :
1.
Ambilah sepucuk spatula CuSO4
padat dan masukkan ke dalam tabung reaksi.
2.
Dengan menggunakan pipet
tetes, tambahkan larutan KI sebanyak 20 tetes ke dalam padatan CuSO4
padat tersebut. Amati perubahan yang terjadi.
3.
Dekantasi (buang cairannya sampai habis dengan
memiringkan tabung reaksi) larutan dalam tabung tersebut sampai tertinggal
endapannya. Amati endapan yang terbentuk.
4.
Tambahkan ke dalam endapan,
larutan MgSO4 tetes demi tetes sampai warna endapannya berubah.
Amati yang terjadi.
5.
Bandingkan warna endapan
terakhir dengan padatan CuSO4 yang ada dalam wadah.
6.
Buatlah tabel pengamatan dan
catat hasil pengamatan yang dilakukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil
Saat melakukan percobaan,
penulis mengumpulkan data melalui percobaan yang dilakukan.Dalam hal ini,
penulis mencatat hasil pengamatan dari reaksi bolak-balik yang terjadi pada
bahan yang telah direaksikan pada saat praktikum. Berikut adalah hasil dari
pengamatan mengenai percobaan yang dilakukan oleh penulis :
No.
|
Bahan Yang Direaksikan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Padatan CuSO4 + Larutan KI
|
-
Sebelum di dekantasi, cairan berwarna coklat
kemerahan.
-
Setelah dilakukan dekantasi (dibuang cairannya
sampai habis dengan memiringkan tabung reaksi), endapan yang terbentuk
berwarna coklat dan larutan yang berada di atas endapan tersebut berubah
warna menjadi coklat kehitaman.
|
2.
|
Endapan (Padatan CuSO4 + Larutan KI) + Larutan MgSO4
|
-
Reaksi yang terjadi pada saat dituangkan larutan
MgSO4, yaitu terjadi pemisahan antara endapan dan larutan yang ada
diatasnya.
-
Cairan yang berada di dalam tabung reaksi terdapat 3
lapisan, lapisan pertama berwarna coklat kekuningan, lapisan kedua berwarna
coklat kekuningan agak gelap, dan pada lapisan ketiga (endapan) warnanya abu
– abu.
|
4.2 Pembahasan
1. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Dapat Menyebabkan Terjadinya
Reaksi Bolak-Balik?
Reaksi
setimbang adalah reaksi yang terjadi berlangsung secara dua arah.Reaksi ini berlangsung
secara reversibel atau bolak-balik. Dalam kehidupan sehari-hari, reaksi
kesetimbangan dinamis dapat diamati pada proses penguapan air. Jika kita
memanaskan air dalam wadah terbuka, maka air akan menguap dan makin lama air
akan habis. Akan tetapi, bila air yang kita panaskan berada dalam wadah
tertutup, maka air akan menguap kemudian uap air akan mengembun menjadi
titik-titik air.
Beberapa
faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Perubahan Konsentrasi
Jika
konsentrasi zat diperbesar maka reaksi akan bergeser menjauhi zat tersebut.
Sebaliknya, jika konsentrasi zat diperkecil, maka reaksi kesetimbangan akan
bergeser mendekati zat tersebut. Konsentrasi zat bisa berubah namun harga
konstanta kesetimbangan akan selalu tetap.
2. Perubahan
Tekanan
Jika
tekanan diperbesar, maka reaksi bergeser ke jumlah koefisien kecil.Sedangkan
jika tekanan diperkecil, maka reaksi bergeser ke jumlah koefisien
besar.Koefisien merupakan jumlah angka di sebelah kiri atau kanan sebuah reaksi
kimia. Tekanan bisa saja berubah namun konstanta kesetimbangan tidak akan
berubah.
3. Perubahan Volume
Jika
volume diperbesar maka reaksi bergeser ke jumlah koefisien yang besar.Sedangkan
bila volum diperkecil reaksi bergeser ke jumlah koefisien kecil.Pergeseran
kesetimbangan karena perubahan volum tidak mengubah harga konstanta
kesetimbangan.
4. Penambahan Katalis
Penambahan
katalis dalam suatu reaksi kesetimbangan tidak akan menggeser kesetimbangan.
Katalis hanya mempercepat laju reaksi sehingga katalis hanya mempercepat
terjadinya kesetimbangan. Meski demikian, setelah keadaan setimbang telah
terjadi maka penambahan katalis tidak akan berpengaruh.
5. Penambahan Temperatur
Jika
temperatur dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke reaksi endoterm (reaksi yang
membutuhkan kalor).Sebaliknya, jika temperatur diturunkan maka kesetimbangan
bergeser ke reaksi eksoterm (rekasi yang melepaskan kalor).Terjadinya
pergeseran kesetimbangan akibat perubahan temperatur bukan untuk mempertahankan
kesetimbangan, tetapi karena dalam reaksi tersebut terdapat reaksi yang
membutuhkan kalor dan ada reaksi yang tidak butuh kalor.
2.
Bagaimana Proses Terjadinya Reaksi
Bolak-Balik?
Reaksi
bolak-balik / reaksi reversible adalah reaksi yang dapat balik.Pada reaksi dua arah,
zat-zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi.Reaksi
kesetimbangan dinamis dapat terjadi bila reaksi yang terjadi merupakan reaksi
bolak-balik.
Ciri-ciri reaksi bolak-balik adalah sebagai berikut :
1.
Reaksi ditulis dengan dua anak panah yang berlawanan
2.
Reaksi berlangsung dari dua arah, yaitu dari kiri ke
kanan dan dari kanan ke kiri
3.
Zat hasil reaksi dapat dikembalikan seperti zat
mula-mula
4.
Reaksi tidak pernah berhenti karena komponen zat tidak
pernah habis.Contohnya : reaksi pada perubahan es menjadi air.
Sistem tertutup
merupakan sistem reaksi dimana baik zat-zat yang bereaksi maupun zat-zat hasil
reaksi tetap dalam sistem.Sistem tertutup tidak selamanya harus terjadi dalam
wadah tertutup, kecuali pada reaksi gas.
1.
Jenis Kesetimbangan Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujud zat yang ada dalam keadaan
setimbang, reaksi kesetimbangan terdiri dari dua jenis, yaitu :
a. Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang
di dalamnya terdapat zat-zat dengan wujud yang sama atau komponennya satu fase,
terdiri dari :
1)
Kesetimbangan antara larutan dengan larutan
2)
Kesetimbangan antara gas dengan gas
b. Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan yang di
dalamnya terdapat zat-zat dengan wujud yang berbeda atau terdiri dari dua fase/
lebih, terdiri dari :
1) Kesetimbangan
antara zat padat dengan gas
2) Kesetimbangan
antara gas dengan zat cair
3) Kesetimbangan antara
zat padat dengan larutan
4) Kesetimbangan
antara gas, zat cair, dan zat padat
2. Kesetimbangan Dinamis dan Kesetimbangan
Dalam kehidupan sehari-hari kira pernah memperhatikan
air yang dimasak. Apa yang terjadi pada pemanasan air ?air yang dipanaskan berubah
menjadi uap. Jika dipanaskan pada wadah tertutup rapat dan transparan, maka uap
air yang terbentuk akan terlihat berubah kembali menjadi air atau mengembun.
Proses ini berlangsung terus secara dinamis dan air tidak akan habis karena
pada proses pemanasan air pada wadah tertutup terjadi kesetimbangan air dengan
uap air.
Dari contoh reaksi kesetimbangan di atas, dapat
disimpulkan bahwa pada reaksi kesetimbangan terjadi :
a.
Pada suatu saat, jumlah larutan atau konsentrasi
larutan tidak berubah lagi, perbadingan konsentrasi konstan
b.
Reaksi berlangsung dalam dua arah, ke kanan dan ke
kiri, yang berlangsung terus-menerus sampai pada kondisi laju reaksi ke kanan
sama dengan laju reaksi ke kiri walau jumlah pereaksi dan hasil reaksi tidak
sama
c.
Baik reaktan maupun produk tidak keluar dari sistem
d.
Pada setiap prcobaan ada tiga kemungkinan mengenai
perbandingan konsentrasi reaktan dengan
konsentrasi produk
3.
Mengapa Pada Reaksi Bolak-Balik
Terjadi Perubahan Warna Pada Endapan Dan Larutan Yang Diuji Cobakan?
Reaksi dalam larutan hampir sebagian besar
reaksi-reaksi kimia berlangsung dalam larutan. Ada tiga ciri reaksi yang
berlangsung dalam larutan, yaitu terbentuk endapan, gas, dan penetralan muatan
listrik. Ketiga reaksi tersebut umumnya tergolong reaksi metatesis yang
melibatkan ion-ion dalam larutan. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui lebih
jauh tentang ion-ion dalam larutan.
-
Persamaan
Ion dan Molekul
Selama ini, Anda menuliskan
reaksi-reaksi kimia di dalam larutan dalam bentuk molekuler. Contoh, reaksi antara
natrium karbonat dan kalsium hidroksida. Persamaan reaksinya:
Na2CO3(aq) + Ca(OH)2(aq) →
2NaOH(aq) + CaCO3(s)
Persamaan reaksi ini disebut
persamaan molekuler sebab zat-zat yang bereaksi ditulis dalam bentuk molekul.
Persamaan molekul tidak memberikan petunjuk bahwa reaksi itu melibatkan ion-ion
dalam larutan, padahal Ca(OH)2 dan Na2CO3 di dalam air berupa ion-ion. Ion-ion
yang terlibat dalam reaksi tersebut adalah ion Ca2+ dan ion OH– yang berasal
dari Ca(OH)2, serta ion Na+ dan ion CO32– yang berasal dari Na2CO3. Persamaan
reaksi dalam bentuk ion ditulis sebagai
berikut.
2Na+(aq) + CO32–(aq) + Ca2+(aq) + 2OH–(aq) →2Na+(aq
)+ 2OH–(aq) + CaCO3(s)
Persamaan ini dinamakan persamaan
ion, yaitu suatu persamaan reaksi yang melibatkan ion-ion dalam larutan.
Petunjuk pengubahan persamaan molekuler menjadi persamaan ion adalah sebagai
berikut.
1.
Zat-zat ionik,
seperti NaCl umumnya ditulis sebagai ion-ion. Ciri zat ionik dalam persamaan
reaksi menggunakan fasa (aq) .
2. Zat-zat
yang tidak larut (endapan) ditulis sebagai rumus senyawa. Ciri dalam persamaan reaksi
dinyatakan dengan fasa (s).
Dalam persamaan ionik, ion-ion yang
muncul di kedua ruas disebut ion spektator (ion penonton), yaitu ion-ion yang
tidak turut terlibat dalam reaksi kimia. Ion-ion spektator dapat dihilangkan
dari persamaan ion. Contohnya, sebagai berikut.
2Na+(aq) + CO32–(aq) + Ca2+(aq) + 2OH–(aq) →2Na+(aq)
+ 2OH–(aq) + CaCO3(s)
Sehingga persamaan dapat ditulis
menjadi:
Ca2+(aq) + CO32–(aq) →CaCO3(s)
Persamaan ini dinamakan persamaan
ion bersih. Dalam hal ini, ion OH– dan ion Na+ tergolong ion-ion spektator.
BAB V
SIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Simpulan
Dari percobaan
yang dilakukan penulis, didapatkan beberapa kesimpulan :
1.
Reaksi setimbang adalah reaksi yang terjadi
berlangsung secara dua arah. Reaksi ini berlangsung secara reversibel atau
bolak-balik.
2.
Pada reaksi dua arah,
zat-zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi.
Reaksi kesetimbangan dinamis dapat terjadi bila reaksi yang terjadi merupakan
reaksi bolak-balik.
3.
Reaksi dalam larutan hampir
sebagian besar reaksi-reaksi kimia berlangsung dalam larutan. Ada tiga ciri
reaksi yang berlangsung dalam larutan, yaitu terbentuk endapan, gas, dan
penetralan muatan listrik.
5.2 Saran
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
kepada guru pembimbing yaitu Ibu
Nurdianah, S.Pd saran dan kritik sangatlah diperlukan oleh
penulis agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya.Dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca yang ingin mengkaji pengetahuannya mengenai reaksi kimia.
Bermanfaat banget kak laporannya, btw saya juga anak sma plus n 2 ba iii.
ReplyDeletesukses terus ya kaka
#smandupa14G