Takdir Tuhan untuk Bulutangkis Indonesia
Takdir Tuhan untuk Bulutangkis Indonesia
Pasangan ganda campuran Indonesia sukses melanjutkan
tradisi meraih medali emas di Olimpiade dari cabang bulutangkis. Sebuah tradisi
yang sudah dimulai sejak 1992 silam. pasangan yang bernama Liliyana
Natsir/Tontowi Ahmad meraih emas di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro membuat
Indonesia melanjutkan hegemoni mereka di cabang bulutangkis.
Satu-satunya
kegagalan Indonesia meraih medali adalah pada Olimpiade 2012 London. Pada Olimpiade 2012 lalu, Indonesia bukan hanya
gagal meraih emas.Tapi kontingen bulutangkis Indonesia juga sama sekali tak
meraih satu pun medali, baik medali perak ataupun perunggu. Pada Olimpiade
2012, Indonesia hanya meraih satu medali perak dan satu medali perunggu dari
ajang angkat besar melalui Eko Yuli Irawan dan Triyatno.
Beda usia Tontowi Ahmad dengan pasangannya di ganda
campuran bulu tangkis Indonesia, Liliya Natsir, hanya dua tahun. Tapi, pria
kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, yang berulang tahun ke-29 pada 18 Juli lalu
ini adalah juniornya, Liliyana yang akrab dipanggil Butet. Pria yang juga akrab
dipanggil Owi ini baru berpasangan dengan Butet pada Olimpiade 2012 di London,
Inggris. Empat tahun sebelumnya di Beijing, Cina, ketika menembus final, Butet
berpasangan dengan Nova Widianto. Tapi, medali emas Olimpiade yang didambakan
Butet baru tercapai setelah ia dipasangkan dengan Owi karena Nova sudah
pensiun. Pada pertandingan babak final bulu tangkis ganda campuran Olimpiade
2016 di Rio de Janeiro, Brasil, Rabu 17 Agustus 2016, mereka akhirnya bisa
merebut medali emas setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh
Liu Ying, 21-14, 21-12, pada babak finalRabu, 17 Agustus 2016. Pasangan andalan
di ganda campuran bulu tangkis Indonesia ini berhasil menebus kegagalan mereka
pada Olimpiade London 2012. Empat tahun lalu, Tontowi/Liliyana, juga menjadi
satu-satunya wakil pemain bulu tangkis Indonesia yang bertahan dalam kompetisi
Olimpiade. Mereka mencapai semifinal sebelum dikalahkan pasangan Cina, Xu Cen/Ma
Jin dalam pertandingan rubber game 16-23, 21-18, 21-13. Kemudian, dalam
perebutan medali perunggu, Tontowi/Liliyana kalah 12-21, 12-21 melawan pasangan
Denmark, Joachim Ficher Nielsen/Christina Pedersen
Adapun
fakta yang menarik dalam kemenangan pasangan ganda campuran indonesia Liliyana
Natsir/Tontowi Ahmad meraih emas di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro Secara
hitung-hitungan sepertinya tidak terjadi secara kebetulan. Inilah Takdir Nyata
Tuhan untuk bulutangkis Indonesia
17 pergantian shuttlecock
8 tahun penantian
45 menit waktu bertanding
17-8-19(45) itulah hari kemerdekaan kita
skor akhir
21-14=7
21-12=9
jumlah=16
tahun ke 2016
emas ke (7) dari cabang bulutangkis dan emas ke (1)
dari ganda campuran
= HUT RI KE-71 Tahun
secara
sadar atau tidak disadari bahwa kemenangan yang diraih oleh pasangan ganda
campuran ini merupakan sebuah takdir tuhan yang sudah ditentukan untuk bangsa
indonesia sebagai hadiah terindah dalam HUT kemerdekaan indonesia yang ke 71
tahun. Merdeka !
terharu gan, semoga indonesia makin jaya untuk cabang olahrga lainnya ngga hanya bulutangkis
ReplyDeleteSemoga cabang olahraga lainnya bisa nyusul bulutangkis gan...
Deletewew
ReplyDeleteTerima kasih gan...
Deletebaru tahu ini gan. thanks infonya
ReplyDeleteSama2 gan..
DeleteAllhamdulillah saling berbagi info nya
terharu banget ane pas liat tonowi sama butet dapet gold
ReplyDeleteIya gan...
DeleteMengingat bahwa tradisi emas olimpiade kembali berjalan lagi..
Sudah ditentukan sama tuhan gan...
ReplyDeleteHarapan kita semoga prestadi bulutangkis terus jaya dan akan ada owi/butet baru yg lainnya
Semoga cabang olahraga lain bisa kek gini gan :D
ReplyDeleteamin gan....
Deletesemoga cabang olahraga unggulan seperti angkat besi, panahan dan lainnya bisa nyusul dapat emas..