FLUIDA STATIS ( Disusun Sebagai Laporan Dalam Memahami Konsep Fluida Statis Dalam Suatu Percobaan )
FLUIDA STATIS
(Disusun Sebagai LaporanDalam Memahami Konsep Fluida
Statis Dalam Suatu Percobaan )
A.
Tujuan
Percobaan
1.
Menentukan besarnya gaya apung dan
membuktikan hukum archimedes
2.
Menentukan massa jenis sebuah fluida
dengan hukum utama hidrostatis
3. Memahami
konsep teganagan permukaan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
4.
Memahami konsep teganagan permukaan dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
B.
Dasar Teori
Fluida
adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan
fluida dapat mencakup zat cair atau gasZat cair adalah Fluida yang non
kompresibel (tidak dapat ditekan) artinya tidak berubah volumenya jika mendapat
tekanan sedangkan gas adalah fluida yang kompresibel, artinya dapat ditekan.
Fluida Statis
adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam
keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida
tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak
dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
a) Sifat-
Sifat Fluida
Sifat fisis
fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam
keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa
jenis, tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas.
Ø Massa Jenis
massa jenis adalah pengukuran massa
setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka
semakin besar pula massa setiap volumenya.
Secara
matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.
ρ = m/V
dengan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3), dan
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3).
Ø
Tegangan permukaan
Tegangan
permukaan adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.Tegangan permukaan
disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair.
Tegangan
permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaan zat
cair. Di bagian dalam cairan sebuah molekul dikelilingi oleh molekul lain
disekitarnya, tetapi di permukaan cairan tidak ada molekul lain dibagian atas
molekul cairan itu. Hal ini menyebabkan timbulnya gaya pemulih yang menarik
molekul apabila molekul itu dinaikan menjauhi permukaan, oleh molekul yang ada
di bagian bawah permukaan cairan. Sebaliknya jika molekul di permukaan cairan
ditekan, dalam hal ini diberi jarum, molekul bagian bawah permukaan akan
memberikan gaya pemulih yang arahnya ke atas, sehingga gaya pemulih ke atas ini
dapat menopang jarum tetap di permukaan air tanpa tenggelam.
Tegangan
permukaan dilihat dari interaksi molekul benda dan zat cair
Gaya ke atas
untuk menopang jarum agar tidak tenggelam merupakan perkalian koefisien
tegangan permukaan dengan dua kali panjang jarum. Panjang jarum disini adalah
permukaan yang bersentuhan dengan zat cair.
Gaya
yang diperlukan untuk mengangkat jarum adalah gaya ke atas dijumlah gaya berat jarum
(mg).
Contoh penerapan
kapilaritas dalam kehidupan sehar-hari :
(a) tetes embun
yang jatuh pada sarang laba laba
(b) tetes air
yang jatuh dari keran air
(c) serangga
dapat hinggap di permukaan air
(d) tetes air
yang jatuh dari rambut yang basah
(e) tets air
yang jatuh di permukaan daun keladi
Ø Kapilaritas
Kapilaritas disebabkan oleh
interaksi molekul-molekul di dalam zat cair. Di dalam zat cair
molekul-molekulnya dapat mengalami gaya adhesi dan kohesi. Gaya kohesi adalah
tarik-menarik antara molekul-molekul di dalam suatu zat cair sedangkan gaya
adhesi adalah tarik menarik antara molekul dengan molekul lain yang tidak
sejenis, yaitu bahan wadah di mana zat cair berada. Apabila adhesi lebih besar
dari kohesi seperti pada air dengan permukaan gelas, air akan berinteraksi kuat
dengan permukaan gelas sehingga air membasahi kaca dan juga permukaan atas
cairan akan melengkung (cekung). Keadaan ini dapat menyebabkan cairan dapat
naik ke atas oleh tegangan permukaan yang arahnya keatas sampai batas
keseimbangan gaya ke atas dengan gaya berat cairan tercapai. Kapilaritas
merupakan Kenaikan atau penurunan zat cair pada suatu benda disebabkan oleh
adanya tegangan permukaan yang bekerja pada keliling persentuhan zat cair
dengan pipa.
Disisi lain, kapilaritas
dapat menimbulkan beberapa masalah berikut ini :
1. Air hujan merembes dari dinding luar, sehingga
dinding dalam juga basah.
2. Air dari dinding bawah rumah merembes naik melalui
batu bata menuju ke atas sehingga
dinding rumah lembab.
Ø
Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari
ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan..
Seluruh fluida (kecuali superfluida)
memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh karena itu disebut kental, tetapi
fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan tegangan disebut fluide
ideal.
b) Hukum
Archimedes
Hukum
Archimedes mengatakan bahwa apabila sebuah benda sebagian atau seluruhnya
terbenam kedalam air, maka benda tersebut akan mendapat gaya tekan yang
mengarah keatas yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh
bagian benda yang terbenam tersebut. Keadaan benda jika dimasukkan dalam air,
terdapat tiga kemungkinan :
• Benda tenggelam dalam fluida, jika gaya
tekan keatasnya tidak mampu menahan beratnya.
• Benda melayang dalam fluida, jika gaya
tekan keatasnya sama dengan beratnya.
• Benda terapung dalam fluida, jika gaya
tekan keatasnya lebih besar dari berat benda.
c) Hukum Utama Hidrostatika
Apabila
suatu wadah dilubangi di dua sisi yang berbeda dengan ketinggian yang sama dari
dasar wadah, maka air akan memancar dari ke kedua lubang tersebut dengan jarak
yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa pada kedalaman yang sama tekanan air sama
besar.
Suatu
fluida dapat dianggap tersusun atas lapisan-lapisan air dan setiap lapisan
memberi tekanan pada lapisan bawahnya. Besar tekanan itu bergantung pada
kedalaman, makin dalam letak suatu bagian fluida semakin besar tekanan pada
bagian itu (lihat analogi tumpukan manusia, tentunya orang yang di posisi
terbawah akan merasakan tekanan paling besar).. Setiap bagian di dalam fluida
statis akan mendapat tekanan zar cair yang disebabkan adanya gaya
hidrostatis disebut Tekanan Hidrostatis
“Ph”. Contoh nyatanya ketika sebuah bola yang di masukkan ke dalam air, ketika
kita lepaskan akan mendapat gaya ke atas.
Besarnya
tekanan hidrostatis tidak bergantung pada bentuk bejana dan jumlah zat cair
dalam bejana, tetapi tergantung pada massa jenis zat cair, percepatan gravitasi
bumi dan kedalamannya. Secara matematis tekanan hidrostatis disuatu titik
(misal didasar balok) diturunkan dari konsep tekanan.
w = m.g = ρ V g
= ρA h g
Keterangan :
Ph = Tekanan
Hidrostatis (N/m2)
h = kedalaman/tinggi diukur dari permukaan
fluida (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
d) Tekanan Hidrostatis
Tekanan
adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang dan dibagi
luas permukaan bidang tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan dituliskan
sebagai berikut.
p= F/ A dengan:
F = gaya (N),
A = luas
permukaan (m2), dan
p = tekanan (N/m2
= Pascal).
Tekanan
Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan hidrostatis
disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh
suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada di
atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan hidrostatis pada dasar tabung adalah
p, menurut konsep tekanan, besarnya p dapat dihitung dari perbandingan antara
gaya berat fluida (F) dan luas permukaan bejana (A).
p=
F/A
Gaya berat
fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan percepatan gravitasi
Bumi, ditulis
p=
massa x gravitasi bumi / A
Oleh karena m =
ρ V, persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai
p
= ρVg / A
Volume fluida di
dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan bejana (A) dan
tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan di dasar
bejana akibat fluida setinggi h dapat dituliskan menjadi
p= ρ(Ah) g / A = ρ h g
Jika tekanan
hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya dituliskan sebagai berikut.
ph
= ρ gh
dengan:
ph = tekanan
hidrostatis (N/m2),
ρ = massa jenis
fluida (kg/m3),
g = percepatan
gravitasi (m/s2), dan
h = kedalaman
titik dari permukaan fluida (m).
C.
Alat dan Bahan
Alat :
1. Statif
2. Beban dengan Massa yang berbeda
3. Gelas Ukur
4. Neraca Pegas
5. Pipa U
6. Mistar
7. Clip Kertas/Silet
8. Gelas
Bahan :
1. Air
2. Minyak Makan
3. Pewarna
4. Kertas tisu dan HVS
D.
Prosedur Percobaan
1.
Hukum Archimedes
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ikat benda dengan tali pada neraca pegas,
ukurlah berat benda diudara dan
dan berata benda di dalam air catat hasilnya pada tabel 5.1
3. Catat volum air sebelum (Vo) benda di masukan dan
volum setelah (V) benda dimasukan Catat hasilnya pada tabel 5.1
4. Hitunglah massa jenis benda jika massa jenis air 1
gram/cm³
2.
Hukum Utama Hidrostatis
1. Siapkanpipa U, air, minyakgoreng
2. Isipipa U dengan air secukupnya
3. Tambahkanminyakgorengpadasalahsatupipa
4. Dihitungkerapatanminyakgorengdenganmenggunakanpersamaanhukum utama hidrostatis
5. Ulangi kembali langkah 2-4 untuk volume berbeda .
6. Catat hasil percobaan pada tabel 5.2
3.
Tegangan Permukaan
1.
Isi sebuah gelas
dengan air sampai penuh
2.
Dengan hati-hati
letakkan klip di permukaan air sehingga saat diletakkan, klip akan mengapung di
permukaan air
3.
Dengan keadaan
klip mengapung, tambahkan sedikit larutan detergen atau larutan sabun ke dalam
air. Maka klip segera tenggelam.
4.
Perhatikan apa
yang terjadi pada klip setelah air diberi detergen. Catat hasil pengamatan pada
tabel 5.3
4.
Kapilaritas
1.
Siapkanlah satu
lembar Kertas tisu, HVS, dan 2 buah
gelas
2.
Aduk Pewarna
makanan pada segelas air
3.
masukkan salah
satu ujung kertas tisu dan HVS pada gelas yang berisi air berwarna dan satunya
pada gelas yang kosong
4.
Amati apa yang
terjadi pada kerta tisu dan HVS. Catat hasil pengamatan pada Tabel 5.4
E.
Data Hasil Percobaan
Tabel 5.1 Data Hasil Percobaan Hukum
Archimedes
No
|
MASSA BEBAN
(gram)
|
BERAT BEBAN DI
UDARA (WU) (N)
|
BERAT BEBAN DI
AIR (WA)(N)
|
VOLUME AWAL (V0)(ml)
|
VOLUME AKHIR (Vt)
(ml)
|
VOLUME BENDA (ml)
|
MASSA JENIS BENDA (ρBENDA) (g/cm3)
|
1
|
100
|
0, 6
|
0, 5
|
400
|
420
|
20
|
5
|
2
|
150
|
1, 2
|
1
|
400
|
425
|
25
|
6
|
3
|
200
|
1, 8
|
1,5
|
400
|
430
|
30
|
6, 66
|
Tabel 5.2 Data Hasil Percobaan Hukum Utama
Hidrostatis
NO
|
hair
( cm)
|
hminyak
(cm)
|
ρair
(g/cm3)
|
ρminyak
(g/cm3)
|
1
|
4.8
|
5,5
|
1
|
0, 872
|
Tabel 5.3 Data Hasil Percobaan Tegangan
Permukan
Kegiatan
|
Hasil
Pengamatan
|
Meletakkan clip kertas di atas air dengan
hati-hati
|
Clip kertas mengapung di atas permukaan
air.
|
Air diberi detergen
|
Clip kertas tenggelam setelah diletakkan di
atas permukaan air.
|
Tabel 5.4 Data Hasil Percobaan Kapilaritas
No
|
Hal yang Diamati
|
Kertas Tisu
|
Kertas HVS
|
1
|
Warna Kertas beberapa saat setelah kertas dimasukan ke
dalam gelas beri air berwarrna
|
Kertas tisu lebih cepat merambat daya serapnya.
|
Kertas HVS lebih lambat merambat dalam daya serapnya
|
2
|
Kecepatan meresap
|
Kertas tisu lebih cepat meresap warna dibandingkan
dengan kertas HVS.
|
Kertas HVS lebih lambat meresap warna yang ada didalam
gelas dibandingkan dengan kertas tisu.
|
F.
Analisa Data
1.
Percobaan Hukum Archimedes
a.
Gaya Apung
w
=
(
) g =
g
1.
Dik.
= 1 g/cm3
Dit.
=..?
Penyelesaian :
=
= 1g/cm3
2.
Dik.
= 1 g/cm3
Dit.
=..?
Penyelesaian :
=
= 1g/cm3
3.
Dik.
= 1 g/cm3
Dit.
=..?
Penyelesaian :
=
= 1g/cm3
Pada peristiwa
mengapung, hanya sebagian benda yang tercelup dalam zat cair, sehingga
<
, sedangkan pada
peristiwa melayang, seluruh benda tercelup dalam zat cair, sehingga
=
. Pada percobaan yang
dilakukan, benda dicelupkan seluruhnya(melayang), sehingga dalam hal ini
=
.
b.
Massa Jenis Benda
1.
Dik. m = 100 gr
V = 20 ml = 20 cm3
Dit.
=..?
Penyelesaian :
=
= 5 g/cm3
2.
Dik. m = 150 gr
V = 25 ml = 25 cm3
Dit.
=..?
Penyelesaian :
=
= 6g/cm3
3.
Dik. m = 200 gr
V = 30 ml = 30 cm3
Dit.
=..?
Penyelesaian :
=
= 6, 66 g/cm3
2.
Hukum Utama Hidrostatis(Menentukan Massa Jenis
Minyak)
Hukum utama hidrostatis menyatakan bahwa
semu titikk yang terletak pada suatu bidang datar di dalam satu jenis zat cair
memiliki tekanan yang sama.
-
Massa jenis minyak dengan persamaan hukum utama
hidrostatis :
Dik. ρair = 1 g/cm3
ρminyak = 0, 872 g/cm3
Dit. ρminyak=...?
Penyelesaian :
ρair .
=ρminyak .
1 . 4, 8 = ρminyak . 5,5
4,8 = 5, 5 . ρminyak
ρminyak
=
ρminyak
= 0, 872 (g/cm3)
Jadi,
dapat diperoleh bahwa ρminyak = 0, 872 (g/cm3)
G.
Pembahasan
1.
Percobaan Hukum Archimedes
Dari percobaan yang telah dilakukan,
terdapat perbedaan dalam massa jenis antara massa jenis besi dengan massa jenis
benda. Massa jenis besi besarnya 7, 9 g/cm3sedangkan pada waktu
percobaan benda yang beratnya 100 gram massa jenisnya sebesar 5 g/cm3,
benda yang beratnya 150 gram massa jenisnya sebesar 6 g/cm3, dan
benda yang beratnya 200 gram massa jenisnya sebesar 6,6 g/cm3.
Perbedaan yang ada pada massa jenis benda tersebut disebabkan oleh adanya
perbedaan sewaktu benda dicelupkan ke dalam air dan saat benda tidak dicelupkan
ke air, sehingga menyebabkan perbedaan masssa jenis yang dimiliki oleh masing –
masing benda.
Massa jenis merupakan perbandingan
antara massa zat dengan volume zat. Semakin tinggi massa jenis suatu benda,
maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap
benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang
lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih
rendah (misalnya air). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik
(kg/m3). Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda.
2.
Hukum Utama Hidrostatis
Dari percobaan yang telah dilakukan, tidak
terdapat perbedaan massa jenis yang dimiliki oleh minyak. Massa jenis minyak
pada saat percobaan dan massa jenis minyak yang sesungguhnya tidak memiliki perbedaan,
hal ini disebabkan karena massa jenis dari berbagai fluida mendekati massa
jenis air. Selain itu ketinggian fluida dipengaruhi oleh massa jenis fluida itu
sendiri, sehingga pada sewaktu percobaan dan telah dilakukan perhitungan massa
jenis minyaknya, ternyata tidak terdapat perbedaan atau dengan kata lain massa
jenis minyak sesungguhnya sama dengan massa jenis minyak saat melakukan
percobaan.
Dari percobaan yang dilakukan digunakan
minyak kelapa. Massa jenis minyak kelapa adalah 0,845-0,905 g/cm3. Dan dari pernyataan tersebut ternyata minyak
kelapa pada sewaktu percobaan memiliki massa jenis 0, 872g/cm3 sehingga hal tersebut menyatakan
bahwa massa jenis minyak sewaktu percobaan masih termasuk ke dalam golongan
massa jenis minyak yang sesungguhnya. Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan massa jenis air murni adalah 1 g/cm3atau sama dengan 1000 kg/m3. Sedangkan massa jenis
minyak adalah 0,845-0,905 g/cm3. Jadi jika minyak dan air dicampurkan, minyak akan
berada di permukaan larutan sedangkan air berada di bawah permukaan.
3.
Kapilaritas
Gejala kapiler atau kapilaritas adalah
peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler. Pada percobaan
yang dilakukan, terdapat suatu hal yang menyatakan bahwa kertas HVS lebih
lambat menyerap dibandingkan dengan kertas tissue dan air juga bisa naik ke
permukaan kertas. Pada kertas terdapat pori-pori sangat kecil sehingga air
dapat masuk dan merambat ke atas (gejala kapilaritas), hal ini sama dengan yang
terjadi pada kapilaritas zat cair pada pipa kapiler. Masing-masing kertas
memiliki daya kepilaritas yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kandungan
selulosa pada kertas tersebut.
Pada kertas HVS, fase bergerak tetapi
bergerak dengan cara perlahan-lahan, dibandingkan dengan kertas tissue. Semakin
banyak mengandung selulosa, maka semakin besar daya kapilaritasnya. Beberapa
faktor yang mempengaruhi kecepatan kapilaritas zat cair adalah besar graviasi
bumi, kandungan selulosa yang terdapat pada kertas, dan jenis serta kekentalan
zat cair. Selain itu, penyebab kertas tissue lebih mudah menyerap dibandingkan
dengan kertas HVS yaitu karena kertas tissue lebih tipis dibandingkan dengan
kertas HVS, sehingga hal ini menyebabkan kertas tissue lebih mudah / lebih
cepat menyerap air dibandingkan dengan kertas HVS.
Lalu, bagaimana dengan penyebab air bisa
naik ke permukaan kertas pada waktu percobaan dilakukan? Pada masing – masing
kertas, tentunya memiliki daya serap tersendirinya, tergantung pada bahan yang
terkandung pada kertas tersebut dan tebal / tipisnya kertas tersebut. Pada
kertas HVS, kertas tersebut lebih lambat menyerap air dibandingkan dengan
kertas tissue, dikarenakan komposisi yang terkandung dalam kertas HVS berbeda
dan cenderung lebih tebal dibandingkan dengan kertas tissue. Penyebab air bisa
naik ke permukaan kertas, karena pada waktu percobaan kertas tersebut
diremukkan pada posisi vertikal sehingga dikarenakan pada masing – masing kertas
memiliki daya serap tersendirinya, maka membuat kertas tersebut dapat naik ke
permukaan kertas.
Aplikasi kapilaritas atau manfaat gejala
kapiler dalam kehidupan sehari – hari, contohnya yaitu pada peristiwa lampu
yang menggunakan sumbu yang didalamnya terdapat minyak tanah yang dapat membuat
api menjadi hidup saat diberi api pada sumbu lampu tersebut. Selain itu, ada
pula peristiwa lainnya seperti pada ember yang berisi air, lalu diberi handuk
yang diletakkan pada bagian pinggir embernya dan secara otomatis pun air akan
dapat terus menyerap atau mengalir melalui penyerapan yang dilakukan melalui
handuk tersebut.
Selain itu, berikut ini beberapa contoh
yang menunjukkan gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:
a) Air dari
akar dapat naik pada batang pohon melalui pembuluh kayu.
b) Naiknya air
pada musim hujan sehingga dinding rumah basah,
c) Air
menggenang dapat diserap dengan kain pel, spons, atau kertas isap, dan
d) Cairan tinta
yang tumpah dapat diserap oleh kapur tulis atau kertas isap.
4.
Gaya Apung
Silet / clip kertas dapat tenggelam
setelah diberi air detergen dan mengapung di atas permukaan air biasa, mangapa
demikian? Hal itu dikarenakan pada tegangan permukaan air berhubungan dengan
kemampuan air membasahi benda. Makin kecil tegangan permukaan air, makin baik
kemampuan air untuk membasahi benda.
Pada detergen menerapkan konsep
penurunan tegangan permukaan air, dimana hal ini mengakibatkan bahwa detergen
memperkecil tegangan permukaan air sehingga pada air detergen mampu membasahi
silet / clip kertas dan menyebabkan silet / clip kertas tenggelam. Sedangkan
pada air biasa, airnya tidak membasahi sillet / clip kertas sehingga
menyebabkan silet / clip kertas tersebut mampu untuk mengapung di atas
permukaan air. Selain itu, tegangan pada permukaan air biasa tersebut besar,
sehingga menyebabkan kemampuan air untuk membasahi silet / clip kertas tersebut
semakin kecil dan menyebabkan silet / clip kertas tersebut mengapung di atas
permukaan air.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa clip
kertas / silet dapat mengapung di permukaan air karena adanya tegangan permukaan air. Silet dan klip
kertas yang diletakkan dengan sangat hati-hati di permukaan air tidak akan
tenggelam karena molekul-molekul air yang terletak di permukaan agak ditekan
oleh gaya berat klip tersebut, sehingga molekul-molekul air yang terletak di
bawah memberikan gaya pemulih ke atas untuk menopang klip tersebut, selain itu
silet dan klip kertas tidak cukup kuat untuk merobek tegangan permukaan air.
Ketika diberi detergen klip kertas dan
silet akan tenggelam karena larutan detergen tersebut menurunkan tegangan
permukaan air. Sebagai hasilnya, berat klip kertas dan silet tidak dapat lagi
ditopang oleh tegangan permukaan air sehingga klip kertas dan silet segera
tenggelam.
Tegangan permukaan zat cair adalah
kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga permukaannya seperti
ditutupi oleh suatu lapisan elastis. Manfaat lain dari tegangan permukaan dalam
kehidupan sehari – hari contohnya adalah pada antiseptik yang digunakan untuk
mengobati luka, selain memiliki daya bunuh kuman yang baik, juga memiliki
tegangan permukaan yang rendah sehingga antiseptik dapat membasahi seluruh
luka.
Disamping itu, Alkohol dan hampir semua antiseptik
memiliki tegangan permukaan yang rendah. Contoh peristiwa lainnya yaitu kita
dapat melihat itik yang berenang di air. Itik dapat berenang di air karena bulu
– bulunya tidak basah oleh air. Jika air diberi detergen, maka tegangan
permukaan air berkurang dan itik yang berusaha berenang akan basah bulu –
bulunya oleh air. Akibantnya, itik akan tenggelam.
H.
Kesimpulan
Dari percobaan
yang telah dilakukan, dapat diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Semua titik yang terletak pada satu bidang datar di
dalam satu jens zat cair memiliki tekanan yang sama.
2. Gaya apung merupakan gaya berarah ke atas yang
dikerjakan fluida pada benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya dalam
fluida.
3. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
4. Konsep mengapung dan melayang adalah sama, yaitu
berat benda sama dengan gaya ke atas (w =
).
5. Tegangan permukaan air berhubungan dengan kemampuan
air membasahi benda. Makin kecil tegangan permukaan air, makin baik kemampuan
air untuk membasahi benda.
6. Gejala kapiler atau kapilaritas adalah peristiwa
naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler, yang penerapannya banyak
kita temukan di kehidupan sehari – hari.
I.
Daftar Pustaka
Anonim.2015. Leonardo
Da Vinci dalam http//www.id.Wikipedia.org/wiki/leonardo_da_vinci
(diakses tanggal 30 Mei 2015.)
Anonim.2015.Mekanika
Fluida Statis dalamhttp//www.id.Wikipedia.org/wiki/mekanika_fluida_statis
(diakses tanggal 30 Mei 2015).
Anonim.2015. Blaise
Pascal dalam http//www.Biokristi.sabda.org/blaise_pascal (diakses tanggal 30 Mei 2015).
Anonim.2015.Sejarah dan
Perkembangan MekanikaFluidadalamhttp://www.ccitonline.com/mekanika/sejarah_dan_perkembangan_ilmu_mekanika_fuida (diakses tanggal 30 Mei 2015).
Anonim.2010. Biografi
Archiemedes dalam http://www.gudangmateri.com/2010/04/biografi-archimedes.html (diakses tanggal 30 Mei 2015).
Anonim.2015.Galileo
Galilei dalamhttp://en.wikipedia.org/wiki/Galileo_Galilei
(diakses tanggal 30 Mei 2015).
Anonim.2015.Barometer
Air Raksa dalamhttp://en.wikipedia.org/wiki/toricelli_barometer_air
raksa (diakses tanggal 30 Mei 2015).
Anonim.2010.Konsep
Archiemedes dalam http://www.gudangilmufisika.com/2010/03/konsep-archimedes.html (diakses tanggal 30 Mei 2015).
Haffandi,
Linda.2010.Pengaruh Berbagai Jenis Kertas dalamhttp://linda-haffandi.blogspot.com/2010/12/pengaruh-berbagai-jenis-kertas-kertas.html (diakses tanggal 30 Mei 2015).
Kanginan, Marthen.2004.FISIKA UNTUK SMA KELAS XI. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Mastugino.2013.Massa
Jenis dalamhttp://mastugino.blogspot.com/2013/10/massa-jenis.html (diakses tangal 30 Mei 2015).
Yusnia.2013. Massa
Jenis Larutan dalam http://usedns.blogspot.com/2013/01/massa-jenis-larutan_5074.html(diakses tangal 30 Mei
2015).
Yusuf.2014.Bejana
Berhubungan dalamhttp://yusufabds.blogspot.com/2014/02/makalah-fisika-bejana-berhubungan.html(diakses tangal 30 Mei 2015).
Post a Comment for "FLUIDA STATIS ( Disusun Sebagai Laporan Dalam Memahami Konsep Fluida Statis Dalam Suatu Percobaan )"