Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MENGHIDUPKAN NURANI DENGAN BERPIKIR KRITIS SERTA BERSATU DALAM KEBERAGAMAN DAN DEMOKRASI ( Disusun Sebagai Laporan Dalam Mengkaji Hal – Hal Mengenai Perintah Untuk Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis Sesuai Dengan Ayat Al-Qur’an )

MENGHIDUPKAN NURANI DENGAN BERPIKIR KRITIS SERTA BERSATU DALAM
KEBERAGAMAN DAN DEMOKRASI
Disusun Sebagai Laporan Dalam Mengkaji Hal – Hal Mengenai Perintah Untuk Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis Sesuai

Dengan Ayat Al-Qur’an )


Gambaran tentang berpikir kritis

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Berpikir merupakan fungsi dari akal yang dianugerahkan kepada manusia. Dengan berpikir, manusia akan dapat memanfaatkan akalnya untuk memahami hakikat segala sesuatu. Hakikat segala sesuatu adalah kebenaran, dan kebenaran yang sejati adalah Allah Swt. Dengan berpikir, manusia akanmengenal Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Maka, berpikir adalah awal perjalanan ibadah yang tanpa-Nya ibadah menjadi tak bernilai.
Jika berkaitan dengan  ibadah tentuya sudah ada ketentuan yang terperinci dari Allah Swt. Disamping itu, dalam menjalankan kehidupan ini, tentunya kita pasti menghadapi berbagai hal yang harus dihadapi dengan sebaik-baiknya. Adapun solusi dalam kehidupan ini untuk menghadapi berbagai masalah selain dengan ibadah yakni dengan musyawarah.Musyawarah adalah suatu kelaziman fitrah manusia dan termasuk tuntutan stabilitas suatu masyarakat. Musyawarah bukanlah tujuan pada asalnya, melainkan disyariatkan dalam agama islam untuk mewujudkan keadilan di antara manusia dan juga untuk memilih perkara yang paling baik bagi mereka sebagai perwujudan tujuan-tujuan syariat dan hukum-hukumnya.
Sebagai warga negara yang baik, dalam bermusyawarah kita harus mengedepankan kepentingan bersama, jangan hanya mengedepankan kepentingan pribadi. Termasuk dalam pemberian dan penerimaan suatu pendapat pun kita harus tetap memperhatikan cara berpikir kritis serta cara bersikap yang demokratis. Berikan masukan dengan berpikir secara kritis dan menghormati pendapat orang lain.Oleh karenanya, kita diharuskan agar mampu untuk bertindak secara demokratis agar dapat menjalankan kehidupan ini dengan sebaik mungkin.
Dalam Al-Qur’an banyak terdapatayat-ayat yang menyerukan manusia untuk memperhatikan, merenung dan memikirkan penciptaan Allah baik yang di langit, bumi maupun diantara keduanya. Dengan adanya hal ini, maka manusia dituntut agar mampu untuk berpikir secara kritis terhadap penciptaan Allah serta memahami dan merenungkan apa makna yang tersirat di dalamnya.
Selain dituntut untuk mampu berpikir secara kritis, manusia juga dituntut agar mampu untuk bertindak secara demokratis.Pengertian dari demokrasi itu sendiri merupakan suatu paham yang didalamnya mengandung asas-asas musyawarah yang pernah dilakukan Rasulullah SAW.semasa hidup beliau dan diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’anul-Karim. Indonesia juga merupakan negara demokrasi, akan tetapi demokrasi di Indonesia adalah demokrasi pancasila yang didasarkan pada sila-sila yang terdapat dalam pancasila tersebut.
Seperti halnya ajaran islam demokrasi juga menjunjung nilai persatuan dan kesatuan, maka dari itu kita sebagai generasi bangsa indonesia haruslah tahu tentang demokrasi. Maka dari itu, penulis akan mengkaji hal-hal  mengenai berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat-ayat Al-Qur’an yang akan membahas tentang hakikat seta manfaatdari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa sajakah hakikat dan manfaat dari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al-Qur’an ?
2.      Ayat Al-Qur’an yang mana sajakah yang membahas tentang hakikat serta manfaatdari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis ?
3.      Apa saja sikap dan perilaku terpuji yang dapat dikembangkan terkait dengan berpikir kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al-Qur’an ?




C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui apa sajakah hakikat dan manfaat dari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayatAl-Qur’an.
2.      Untuk mengetahui ayat Al-Qur’an yang mana sajakah yang membahas tentang hakikat serta manfaatdari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis.
3.      Untuk mengetahui apa saja sikap dan perilaku terpuji yang dapat dikembangkan terkait dengan berpikir kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al-Qur’an.

D.    Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagi guru, diharapkan dapat menjadikan karya tulis ini sebagai bahan masukan dalam mengajarkan siswa untuk dapat memahami hakikat berpikir kritis dan bertindak secara demokratis sesuai dengan ayat Al-Qur’an.
2.      Bagi pelajar diharapkan agar karya tulis ini dapat dijadikan pembelajaran agar lebih mengetahui apa saja hakikat dan manfaat dari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis sesuai dengan ayat Al-Qur’an.










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.    Apa Itu “Berpikir Kritis” ?
Berpikir kritis, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang valid (sah) serta argumen yang akurat. Warga negara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik terhadap kenyataan empiris (realitas sosial,budaya, dan politik) maupun terhadap kenyataan supraempiris (agama, mitologi, dan kepercayaan). Sikap kritis juga harus ditujukan pada diri sendiri.Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap kritis terhadap pendapat yang berbeda.
Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang drkritisi.Sikap kritis dalam suasana demokrasi juga perlu didukung dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara damai.Masalah yang berasal dari perbedaan pendapat dapat berujung konflik, untuk itu perlu ditekankan penyelesaian masalah dilakukan dengan damai bukan kekerasan.

B.     Pengenalan Sekilas Mengenai Demokrasi
Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan (etimologis) dan istilah (terminologis). Secara etimologis, demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Adapun secara terminologis, demokrasi adalah bentuk mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintahan negara tersebut.
Dengan demikian, makna demokrasi sebagai dasar hidup bermasyarakat dan benegara mengandung pengertian bahwa rakyatlah yang memberikan ketentuan dalam masalah-masalah mengenai kehidupannya, termasuk dalam hal kebijakan negara karena kebijakan tersebut akan menentukan kehidupan rakyat. Maka, negara yang menganut sistem demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat.Dari segi organisasi, demokarasi berarti pengorganisasiannegara yang dilakukan rakyat sendiri atau atas persetujuannrakyat karena kedaulatan berada di tangan rakyat.
Dalam agama islam, sejatinya tidak dikenal istilah demokrasi. Orang-orang islam hanya mengenal kebebasan (al-hurriyah) yang merupakan pilar utama demokrasi yang diwarisi semenjak zaman nabi Muhammad saw., termasuk didalamnya kebebasan memilih pemimpin, mengelola negara secara bersama-sama (syura), kebebasan mengkritisi penguasa, dan kebebasan berpendapat.
Basis empiriknya, demokrasi dan agama memiliki perbedaan yang mendasar.Demokrasi berasal dari pergumulan pemikiran filosofis manusia, sedangkan agama berasal dari wahyu. Meskipun keduanya dikatakan berbeda dalam basis empirik, dalam kaitan berbasis dialektis agama dapat memberikan dukungan positif terhadap demokrasi dan demokrasi sendiri dapat memberikan peluang bagi proses pendewasaan kehidupan bernegara.











BAB III
Metodelogi Penulisan


A.    Jenis Penulisan
Jenis penulisan yang digunakan oleh penulis pada karya tulis ini adalah deskriptif analisis, yakni dengan mendeskripsikan dan mengkaji mengenai hakikat dan manfaat dari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al -Qur’an, ayat Al-Qur’an yang mana saja yang membahas tentang hakikat serta manfaat dari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis, serta sikap dan perilaku terpuji apa saja yang dapat dikembangkan terkait dengan berpikir kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat-ayat Al-Qur’an.

B.     Waktu dan Tempat Penulisan
Penulisan dilakukan pada bulan Juli 2016 dan bertempat di SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III.

C.    Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam karya tulis ini adalahdengan menggunakan metode studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data-data melalui buku-buku dan internet. Studi pustaka dilakukan untuk menambah data agar lebih lengkap. Data-data diperolah melalui media cetak, seperti buku-buku dan media elektronik seperti melalui internet.

D.    Metode Analisis Data
Pada metode analisis data, penulis menggunakan analisis kualitatif, yaitu memperoleh data-data dengan mengumpulkan informasi dari berbagai  sumber, seperti buku-buku dan media massa yaitu internet.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


A.    Apa Sajakah Hakikat Dan Manfaat Dari Berpikir Secara Kritis Dan Bertindak Secara Demokratis Menurut Ayat Al-Qur’an ?
Berpikir kritis adalah “berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.” Salah satu contoh kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan “membuat ramalan”, yaitu membuat prediksi tentang suatu masalah, seperti memperkirakan apa yang akan terjadi besok  berdasarkan analisis terhadap kondisi yang ada hari ini.
Manfaat dari adanya perilaku berpikir kritis di antaranya adalah sebagai berikut.
a.       Dapat menangkap makna dan hikmah dibalik semua ciptaan Allah SWT.
b.      Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia.
c.       Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah SWT. dalam mengembangkan IPTEKS.
d.      Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui penelitian).
e.       Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejal dan fenomena alam.
f.       Semakin bersyukur kepada Allah SWT. atas augerah akal dan fasilitas lain, baik yang berada di dalam tubuh kita maupun yang ada di alam semesta.
g.      Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan.
h.      Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner.
i.        Semakin bersemangat dalam mengumpulkan bekal untuk kehidupan di akhirat, dengan meningkatkan amal salih dan menekan / meninggalkan kemaksiatan.

Musyawarah termasuk salah satu  sifat orang yang beriman. Hal ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim terutama dalam hal-hal penting. Mencintai musyawarah dalam mengambil keputusan pada segala hal yang terkait dengan kehidupan keluarga dan masyarakat, seperti memilih lembaga pendidikan yang cocok, memilih tempat kerja, memilih ketua RT, dan lain-lain.Adapun manfaat bersikap secara demokratis yang berupa musyawarah adalah sebagai berikut.
a.       Permasalahan yang sulit menjadi mudah setelah dipecahkan oleh orang banyak lebih-lebih kalau yang membahas orang yang ahli.
b.      Akan terjadi kesepahaman dalam bertindak.
c.       Menghindari prasangka yang negative, terutama masalah yang ada hubungannya dengan orang banyak.
d.      Melatih diri menerima saran dan kritik dari orang lain.
e.       Berlatih menghargai pendapat orang lain.

B.     Ayat Al-Qur’an Yang Mana Sajakah Yang Membahas Tentang Hakikat Serta Manfaat Dari Berpikir Secara Kritis Dan Bertindak Secara Demokratis ?
Surah Ali 'Imran Ayat 190-191
žcÎ)ÎûÈ,ù=yzÏNºuq»yJ¡¡9$#ÇÚöF{$#urÉ#»n=ÏF÷z$#urÈ@øŠ©9$#Í$pk¨]9$#ur;M»tƒUyÍ<'rT[{É=»t6ø9F{$#ÇÊÒÉÈtûïÏ%©!$#tbrãä.õtƒ©!$#$VJ»uŠÏ%#YŠqãèè%ur4n?tãuröNÎgÎ/qãZã_tbr㍤6xÿtGtƒurÎûÈ,ù=yzÏNºuq»uK¡¡9$#ÇÚöF{$#ur$uZ­/u$tB|Mø)n=yz#x»ydWxÏÜ»t/y7oY»ysö6ß$oYÉ)sùz>#xtãÍ$¨Z9$#ÇÊÒÊÈ
Artinya: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).
Dalam ayat 190 menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam tatanan langit dan bumi serta keindahan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam silih bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat kita rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara berpikir kita karena pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan pengaruhnya yang ada pada dunia flora dan fauna merupakan tanda bukti yang menunjukan keesaan Allah Awt., kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaannya.
Berikut merupakan tabel yang berisi penjelasan mengenai tajwid dari QS.Ali-‘Imran ayat 190-191.
No.
Lafaz
Hukum Bacaan
Alasan
1.
خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
Idgham Syamsiyah
Alif Lam diikuti huruf Sin
2.
وَالْأَرْضِ
Izhar Qamariyah
Alif Lam diikuti huruf Hamzah
3.
قِيَامًا وَقُعُودًا
Idgham Bigunnah
Tanwin dikuti huruf Wawu
4.
جُنُوبِهِمْ
Mad Thabi’i
Dammah diikuti huruf Wawu mati/sukun
5.
خَلَقْتَ
Qalqalah Sugra
Huruf qaf sukun di tengah kata
6.
عَذَابَ النَّارِ
Mad ‘Arid Lissukun
Mad Thabi’I diikuti huruf hidup dibaca waqaf

Adapun Asbabun Nuzul mengenai QS. Ali-‘Imran ayat 190-191, yaitu : At-Tabari dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a., bahwa orang-orang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya, “Bukti-bukti kebenaran apakah yang dibawa Musa kepadamu?” Dijawab, “Tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya.”
Kemudian mereka mendatangi kaum Nasrani dan menanyakan, “Bagaimana halnya dengan Isa?”Dijawab, “Isa menyembihkan mata yang buta sejak lahir dan penyakit sopak serta menghidupkan orang yang sudah mati.” Selanjutnya mereka mendatangi Rasulullah saw. dan berkata, “Mintalah Tuhanmu agar bukit safa itu jadi emas untuk kami.” Maka Nabi berdo’a, dan turunlah ayat ini (Q.S. Ali-Imran/3:190-191), mengajak mereka memikirkan langit dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di dalamnya, seperti bintang-bintang, bulan, dan matahari serta peredarannya, laut, gunung-gunung, pohon-pohon, buah-buahan, binatang-binatang, dan sebagainya.
Adapun ayat Al-Qur’an mengenai sikap demokratis yakni terdapat dalam surat Ali Imran ayat 159, yakni sebagai berikut.
$yJÎ6sù7pyJômuz`ÏiB«!$#|MZÏ9öNßgs9(öqs9ur|MYä.$ˆàsùxáÎ=xîÉ=ù=s)ø9$#(#qÒxÿR]wô`ÏBy7Ï9öqym(ß#ôã$$sùöNåk÷]tãöÏÿøótGó$#uröNçlm;öNèdöÍr$x©urÎû͐öDF{$#(#sŒÎ*sù|MøBztãö@©.uqtGsùn?tã«!$#4¨bÎ)©!$#=Ïtätû,Î#Ïj.uqtGßJø9$#ÇÊÎÒÈ

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah swt-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, dan apabila kamu telah membulatkan tekad maka berdakwahlah kepada Allah swt, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS. Ali Imran: 159).
Surah Ali 'Imran ayat 159 membahas tentang tata cara melakukan musyawarah. Ayat ini diturunkan sebagai teguran terhadap sikap para sahabat Rasulullah Saw.yang telah menyepakati keputusan musyawarah dalam menerapkan strategi Perang Uhud, tetapi mereka melanggar kesepakatan tersebut. Oleh karena sikap melanggar dari keputusan musyawarah dalam Perang Uhud, kaum muslimin menjadi sulit mengalahkan musuh.
Berikut merupakan tabel yang berisi penjelasan mengenai tajwid dari QS.Ali-‘Imran ayat 159.
Kalimat
Hukum Bacaan
Alasan
فَبِمَا
Mad Thabi’i
Fathah diikuti Alif
رَحْمَةٍ مِّنَ
Idgham Bilagunnah
Tanwin diikuti huruf Mim
لِنْتَ
Ikhfa
Nun sukun diikuti huruf Ta’
فَظَّاغَلِظَ
Izhar
Tanwin diikuti huruf Ghain
لاٰنْفَضُّوْا
Ikhfa
Nun sukun diikuti huruf Fa’
حَوِلِكَۖمِنْ
Izhar
Nun sukun diikuti huruf Ha
عَنْهُمْ وَآسْتَغْفِرْ
Izhar Syafawi
Mim sukun dikuti huruf Wawu
اْلأَمْرِفِيْ
Izhar Qamariyah
Alif Lam sukun diikuti huruf Hamzah
اللهِۚعَلَى
Lam Tafkhim
Lafaz Jalalah datang setelah fathah
اْلمُتَوَكِّلِيْنَ
Mad ‘Arid Lissukun
Mad Thabi’I diikuti huruf hidup lalu dibaca waqaf

Adapun Asbabun Nuzul dari QS. Ali-‘Imran ayat 159yaitu : sebab-sebab turunnya ayat 159 surat Ali-Imran ini kepada Nabi Muhammad saw. sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abas r.a., Ibnu Abas r.a. menjelaskan bahwasanya setelah terjadi perang Badar Rasulullah mengadakan musywarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khatab r.a. untuk meminta pendapat mereka tentang para tawanan perang Badar. Abu Bakar r.a. berpendapat, mereka sebaiknya dikembalikan kepada keluarga mereka dan keluarga mereka membayar tebusan. Namun, Umar bin Khatab r.a. berpendapat, mereka sebaiknya dibunuh dan yang diperintah membunuh adalah keluarga mereka. Rasulullah saw. kesulitan dalam memutuskan, kemudian turun ayar 159 surat Ali-Imran ini sebagai dukungan atas pendapat Abu Bakar r.a. (H.R.Kalabi).

C.    Apa Saja Sikap Dan Perilaku Terpuji Yang Dapat Dikembangkan Terkait Dengan Berpikir Kritis Dan Bertindak Secara Demokratis Menurut Ayat Al-Qur’an ?
Dalam mengembangkan sikap untuk dapat berpikir kritis dan bertindak secara demokratis, tentunya ada berbagai sikap dan perilaku terpuji yang perlu dikembangkan.Berikut adalah beberapa sikap dan perilaku terpuji yang perlu dikembangkan terkait dengan berpikir kritis berdasarkan ayat Al-Qur’an.
a.       Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. atas anugerah akal sehat.
b.      Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. atas anugerah alam  semesta bagi manusia.
c.       Melakukan kajian-kajian terhadap ayat-ayat Al-Qur’an secara lebih mendalam bersama pakar di bidang masing-masing.
d.      Menjadikan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai inspirasi dalam melakukan penelitian-penelitian ilmiah untuk mengungkap misteri penciptaan alam.
e.       Menjadikan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sebagai inspirasi dalam mengembangkan IPTEK.
f.       Mengoptimalkan pemanfaatan alam dengan ramah untuk kepentingan umat manusia.
g.      Membaca dan menganalisis gejala alam untuk mengantisipasi terjadinya bahaya.
h.      Senantiasa berpikir jauh ke depan dan makin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner.
i.        Senantiasa berupaya meningkatkan amal salih dan menjauhi kemaksiatan sebagai tindak lanjut dari keyakinannya tentang adanya kehidupan kedua di akhirat dan sebagai perwujudan  dari rasa syukur kepada Allah SWT. atas semua anugerahnya.
j.        Terus memotivasi diri dan berpikir kritis dalam merespons semua gejala dan fenomena alam yang terjadi.
Sikap demokratis merupakan suatu hal yang bertujuan agar terciptanya persatuan antarsesama.Persatuan merujuk pada hal kebersamaan baik itu dalam arti fisik maupun nonfisik seperti dalam berorganisasi, kesepakatan, keluarga, maupun yang lainnya.Persatuan merupakan akibat dari adanya ikatan batin dan ikatan hukum dari beberapa orang yang berada dalam suatu kesepakatan untuk bersama.Adapun perilaku demokratis yang dibiasakan sebagai implementasi dari ayat yang telah dibahas antara lain sebagai berikut.
a.       Bersikap lemah lembut jika hendak menyampaikan pendapat (tidak berkata kasar ataupun bersikap keras kepala).
b.      Menghargai pendapat orang lain.
c.       Berlapang dada untuk saling memaafkan.
d.      Memohonkan ampun untuk saudara-saudara yang bersalah.
e.       Menerima keputusan bersama (hasil musyawarah) dengan ikhlas.
f.       Melaksanakan keputusan-keputusan musyawarah dengan tawakal.
g.      Senantiasa bermusyawarah tentang  hal-hal yang menyangkut kemaslahatan bersama.
h.      Menolak segala bentuk diskriminasi atas nama apapun.
i.        Berperan aktif dalam bidang politik sebagai bentuk partisipasi dalam membangun bangsa.





BAB V
PENUTUP


A.    Simpulan
Adapun simpulan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.      Berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al-Qur’an merupakan perilaku yang pada hakikatnya memiliki banyak manfaat, terutama dalam hal bersyukur dan memecahkan masalah melalui proses kerja sama dalam musyawarah.
2.      Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang hakikat serta manfaatdari berpikir secara kritis dan bersikap secara demokratis adalah Q.S. Ali-‘Imran ayat 190-191dan Q.S. Ali-‘Imran ayat 159.
3.      Pengembangan sikap dan perilaku terpuji terkait dengan berpikir kritis dan bertindak secara demokratis merupakan hal penting yang perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari guna perwujudan implementasi nyata dari ayat Al-Qur’an.

4.      Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu kepada guru pembimbing yaitu Bapak Ahmad Idris Jatnika, S.Ag.saran dan kritik sangatlah diperlukan oleh penulis agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya. Dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca yang ingin mengkaji tentang hakikat dan manfaat dari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al -Qur’an, ayat Al-Qur’an yang mana saja yang membahas tentang hakikat serta manfaat dari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis, serta sikap dan perilaku terpuji apa saja yang dapat dikembangkan terkait dengan berpikir kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat-ayat Al-Qur’an.
                             DAFTAR PUSTAKA      


Anonim.2015.Berpikir Kritis Dan Bersikap Secara Demokratis dalam http://www.materikelas.com/2015/09/materi-berpikir-kritis-dan-bersikap.html. (diakses : Juli 2017).

Anonim.2015.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.Jakarta.Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Husni, Thoyar.2011.Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas XII.Jakarta.Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.


NOTE :
Boleh Copas, Asalkan mencantumkan sumbernya,.. 
bersikap lah jujur dan berani...!

Post a Comment for "MENGHIDUPKAN NURANI DENGAN BERPIKIR KRITIS SERTA BERSATU DALAM KEBERAGAMAN DAN DEMOKRASI ( Disusun Sebagai Laporan Dalam Mengkaji Hal – Hal Mengenai Perintah Untuk Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis Sesuai Dengan Ayat Al-Qur’an )"