Kumpulan Teks Anekdot
1.
Teks
Anekdot Hukum
Baju Termahal
Suatu hari sesama anggota DPR sedang bercakap-cakap di warung
kopi.
Surya: To, teman-teman kita sesama politikus sudah banyak yang
kaya raya ya.
Karto: Kalau itu sih dari dulu aku juga sudah tahu.
Surya: Saking kayanya, sudah banyak lho yang punya baju termahal
di Indonesia.
Karto: Maksudmu baju termahal itu apa?
Surya: Itu loh, baju tahanan KPK.
Karto: Kok bisa gitu?
Surya: Iya, korupsi miliyaran baru bisa dapet baju itu.
Karto: Oh gitu ya.
2.
Teks Anekdot Sosial
Bodrex
Suatu hari di bulan puasa saat
seorang kakek sedang puasa, tiba-tiba kepalanya sakit, dengan panik si kakek
langsung meminum obat Bodrex.
Cucunya yang melihat kejadian itu
langsung bertanya,
“Kakek kan puasa, kenapa minum obat?”
Si kakek langsung menjawab,
“Itulah okenya Bodrex, bisa diminum kapan saja!!!
“Kakek kan puasa, kenapa minum obat?”
Si kakek langsung menjawab,
“Itulah okenya Bodrex, bisa diminum kapan saja!!!
3.
Teks Anekdot
Politik
Apa
itu Politik
Seorang
murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan
arti kata POLITIK.Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya.
Sang Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif kemudian
memberikan penjelasan, "Baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan denga
perumpamaan, misalkan Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi
keluarga, jadi kita sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur keuangan,
jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan
kebutuhan-kebutuhanmu, jadi kita menyebut engkau rakyat. Pembantu, kita
masukkan dia ke dalam kelas pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita
menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan
ayah ini bisa kau pahami?"Si anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil
memikirkan apa yang dikatakan ayahnya. Pada tengah malam, anak itu terbangun
karena mendengar adik bayinya menangis. Ia melihat adik bayinya mengompol. Lalu
ia menuju kamar tidur orang tuanya dan mendapatkan ibunya sedang tidur nyenyak.
Karena tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena
pintu terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat
ayahnya berada di tempat tidur bersama pembantunya.Akhirnya ia menyerah dan
kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam hati bahwa ia sudah mengerti arti
POLITIK.
Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya: "Politik adalah hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi yang menyedihkan."
Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya: "Politik adalah hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi yang menyedihkan."
4.
Teks
Anekdot Lingkungan
Penyebab Polusi di Jakarta
ROKOK Dipagi hari, Andi berjalan menuju
halte, dimana orang-orang ingin mununggu bus untuk pergi ke tempat kerjanya.
Setelah sampai di halte, dia bertanya kepada seorang buruh pabrik yang sedang
menunggu Bus Kopaja sambil merokok. Lalu Andi memulai percakapan, “Haduh, tebal
dan jorok sekali asap Bus Mayasari Bakti.” Lalu buruh pabrik itu
merespon peryataan Andi, “Iya nih.. asap Kopaja juga tebal.” Lalu Andi
membalas, “Bagaimana tanggapan anda jika melihat orang yang menyebabkan polusi
lebih dari asap bus itu?” Buruh pabrik itu menjawab, “Hajar aja tuh orang.”
Lalu Andi menghajar buruh pabrik itu. Setelah menghajar orang tersebut, Andi
memberikan brosur kepada buruh itu. Lalu Andi berjalan tidak jauh dari halte
itu, dan menemukan seseorang karyawan swasta yang sedang merokok dan sedang
menunggu bis juga. Maka Andi memulai percakapan dengan orang tersebut, “Haduh,
tebal sekali asap kendaraan di Jakarta ini, padahal kendaraan di
Jakarta sudah diwajibkan melakukan uji emisi.” Lalu karawan swasta tersebut
merespon, “Iya nih, pantas saja terjadi Global Warming .” Andi pun
bertanya kembali kepada orang tersebut, “Bagaimana respon anda terhadap orang
yang menyebabkan polusi lebih dari kendaraan?” Sang karyawan swasta pun
menjawab, “Kalau penyebabnya pabrik, bakar aja. Kalau penyebabnya manusia
tampar aja biar dia sadar.” Lalu Andi menampari orang tersebut, dan member
brosur kepada orang tersebut. Rupanya brosur tersebut berisi: “ASAP ROKOK
MENGANDUNG POLUTAN 10 KALI DARI MESIN DIESEL”
5.
Dialog
Anekdot Tentang Lingkungan Sekolah
Di pagi yang cerah di sebuah sekolah SMA
PLUS NEGERI 02 BANYUASIN 3 ada dua anak yang sedang melaksanakan piketnya
dilapangan dan ditanya oleh guru yang sedang bertugas piket pada hari itu
Guru: Kelas kalian ini selalu piket disini nggak sih nak?
Lala: Iya pak , kami selalu piket kok
Guru: tapi kenapa ya lapangan ini nggak pernah bersih, selalu banyak sampah daun disini
Nia: Yaiyalah pak nggak pernah bersih orang nyapu halamannya aja cuman sama 1 batang sapu lidi
Murid Lain: hahahah
Lala: nggak kok pak yang salah itu pohonnya pak kenapa dia selalu menggugurkan daunnya.
Pak Guru pun pergi sambil menggeleng-gelengkan kepala
Guru: Kelas kalian ini selalu piket disini nggak sih nak?
Lala: Iya pak , kami selalu piket kok
Guru: tapi kenapa ya lapangan ini nggak pernah bersih, selalu banyak sampah daun disini
Nia: Yaiyalah pak nggak pernah bersih orang nyapu halamannya aja cuman sama 1 batang sapu lidi
Murid Lain: hahahah
Lala: nggak kok pak yang salah itu pohonnya pak kenapa dia selalu menggugurkan daunnya.
Pak Guru pun pergi sambil menggeleng-gelengkan kepala
6.
Teks
Anekdot yang menggambarkan situasi lucu, konyol, frustasi, dan tidak nyaman di
lingkungan sekolah
Penampungan Eek
Disaat
lagi belajar disebuah kelas di sekolah SMA PLUS NEGERI 02 BANYUASIN III ada
seorang siswa yang lagi kesakitan perut
guru: kamu kenapa kok kayak kesakitan perut gitu?
siswa: pengen buang air besar pak
guru: lah kok nggak ke wc
siswa: kan di sekolah ini nggak punya wc
guru: lah bukannya di sebelah mia 2 itu wc nak?
siswa: lah itu wc pak, aku kira itu tempak penampungan eek , terus bauk lagi
siswa lain: hahahahahah
guru: kamu kenapa kok kayak kesakitan perut gitu?
siswa: pengen buang air besar pak
guru: lah kok nggak ke wc
siswa: kan di sekolah ini nggak punya wc
guru: lah bukannya di sebelah mia 2 itu wc nak?
siswa: lah itu wc pak, aku kira itu tempak penampungan eek , terus bauk lagi
siswa lain: hahahahahah
Kelas
pun belajar seperti semula
Post a Comment for "Kumpulan Teks Anekdot"