Terjemahan Text Isshumboshin Kelas X

D READING
Tugas 1:
Membaca teks dengan hati-hati.

Sekali waktu ada pasangan tua yang tidak memiliki
seorang anak. Mereka tinggal di sebuah rumah kecil di dekat hutan desa. "Mohon Untuk
memberi kita anak, "mereka bertanya kepada Tuhan setiap hari.

Suatu hari, dari rumah tangga Shinto altar, mereka mendengar lucu
menangis, "Waa! Waa! "

Mereka tampak dan melihat bayi yang menangis yang tampak seperti sebuah
jari kelingking. "Anak ini harus menjadi hadiah dari Tuhan. Terima kasih kepada Tuhan! "

"Kami akan memanggil anak ini 'Issumboshi'," kata mereka.

Mereka mengangkat Issumboshi dengan banyak perawatan, tapi Issumboshi
pernah tumbuh lebih besar.

"Hei, Issumboshi, apakah Anda ingin dimakan oleh kodok?"
Issumboshi selalu diganggu oleh anak-anak desa
dan sering pulang merasa tidak bahagia.

Nenek akan membuat beberapa nasi besar dan mendorong
dia. "Makan banyak, dan tumbuh dengan cepat," kata Nenek.

Suatu hari, Issumboshi berkata, "Aku akan pergi ke ibukota untuk belajar dan
menjadi orang yang terhormat. Lalu aku akan kembali. "Kakek
dan Nenek khawatir tentang dia, tapi pikiran Issumboshi itu
tidak akan berubah. Sekaligus mereka mulai mempersiapkan perjalanannya.

Issumboshi berselubung pedang jarum dalam kasus jerami, menempatkan
pada cangkir untuk topi alang, dan mulai dengan staf sumpit, di
semangat tinggi.

"Aku pergi sekarang," kata Issumboshi.

"Apakah dia aman? Dengan tubuh kecil? "Kakek dan Nenek tanya mereka melihat dia pergi.

Issumboshi melanjutkan perjalanan dengan keinginan besar dalam tubuh kecil.
... ... ...

Pada Issumboshi lalu mencapai ibu kota dan berlabuh di bawah jembatan. Kemudian ia naik ke pagar dan dilihat kota.
"Ada sebuah istana fne di sana. Saya akan meminta mereka sekaligus. "
Pada Issumboshi Akhirnya tiba di istana.
"Maaf, tapi saya ingin bertemu dengan tuan feodal."
Tuhan datang ke pintu, "Apa? Siapa di sana? "
"Inilah aku, di kaki Anda."
"Oh. Bagaimana kecil! Mengapa Anda ingin bertemu dengan saya? "
"Tolong biarkan aku menjadi punggawa Anda."
"Aku ingin tahu apakah tubuh yang sangat kecil Anda dapat melakukan apa-apa."
"Saya akan tinggal di saku Anda dan menjaga Anda dari semua bahaya." Ketika Issumboshi berkata demikian, lebah datang berdengung oleh. "Yhaa!" Issumbos
teriak, menusuk lebah.
"Bravo! Aku mempekerjakan Anda. Akan lebih baik jika Anda menjadi sang putri. "...

"Oh! Apa yang lucu sesama dia! "Kata Putri, menempatkan
Issumboshi pada telapak tangannya.
"Saya akan membela Anda setelah hidup saya," kata Issumboshi.

Putri menyukai Issumboshi, dan ia mengajarinya membaca,
menulis, dan berbagai penelitian. Selanjutnya, Issumboshi berlatih anggar
sangat sulit untuk menjadi kuat.

Suatu hari Putri pergi untuk beribadah di Kiyomizu
Temple. Tiba-tiba ada angin kencang, dan beberapa setan
muncul. Pemimpin setan berusaha merebut Putri.
"Bantu aku!" Teriaknya. Issumboshi mencoba untuk membantunya, namun
setan menangkapnya dan melemparkannya ke dalam mulutnya. Issumboshi,
yang tertelan, menusukkan dan menusukkan perut iblis. Itu
setan berguling dan meludahkan Issumboshi.

Issumboshi melompat pada setan dan menusuk matanya. Itu
setan tersisa ketakutan. Mereka melarikan diri dengan tergesa-gesa besar,
tapi satu setan, yang tertinggal, gemetar sambil memegang
palu ajaib.
"Apakah Anda ingin saya untuk menusuk mata Anda, juga?" Tanya Issumboshi.
"Tolong jangan. Ini adalah palu ajaib yang akan memberikan Anda keinginan. Saya memberikannya kepada Anda, jadi silakan luang saya. "Dan mengatakan ini, ia berlari
off terburu-buru.

"Terima kasih, Issumboshi. Anda telah menyelamatkan hidup saya, "
Kata Putri.

"Putri, silakan gelombang palu ajaib ini dan membuat keinginan
bahwa saya bisa menjadi besar, "kata Issumboshi. The Princess melambaikannya
dan bertanya, "Semoga Issumboshi menjadi besar!"

Dan kemudian, anehnya, di depan matanya, Issumboshi mulai
tumbuh. Dia tumbuh menjadi seorang pria muda yang baik. Mereka kembali ke istana,
dan Putri meminta Raja untuk membiarkan dia menikah Issumboshi.

Putri dan Issumboshi kemudian menikah, dan mereka
mengundang Kakek dan Nenek tinggal bersama mereka di
istana. Mereka hidup bahagia selamanya.

Share :