Makalah Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis Menurut Al-Qur'an
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berpikir merupakan fungsi dari akal yang
dianugerahkan kepada manusia. Dengan berpikir, manusia akan dapat memanfaatkan
akalnya untuk memahami hakikat segala sesuatu. Hakikat segala sesuatu adalah
kebenaran, dan kebenaran yang sejati adalah Allah Swt. Dengan berpikir, manusia
akanmengenal Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Maka, berpikir adalah awal
perjalanan ibadah yang tanpa-Nya ibadah menjadi tak bernilai.
Jika berkaitan dengan ibadah tentuya sudah puada ketentuan yang
terperinci dari Allah Swt. Disamping itu, dalam menjalankan kehidupan ini,
tentunya kita pasti menghadapi berbagai hal yang harus dihadapi dengan
sebaik-baiknya. Adapun solusi dalam kehidupan ini untuk menghadapi berbagai
masalah selain dengan ibadah yakni dengan musyawarah.Musyawarah adalah suatu
kelaziman fitrah manusia dan termasuk tuntutan stabilitas suatu masyarakat.
Musyawarah bukanlah tujuan pada asalnya, melainkan disyariatkan dalam agama
islam untuk mewujudkan keadilan di antara manusia dan juga untuk memilih
perkara yang paling baik bagi mereka sebagai perwujudan tujuan-tujuan syariat
dan hukum-hukumnya.
Sebagai warga negara yang baik, dalam
bermusyawarah kita harus mengedepankan kepentingan bersama, jangan hanya
mengedepankan kepentingan pribadi. Termasuk dalam pemberian dan penerimaan
suatu pendapat pun kita harus tetap memperhatikan cara berpikir kritis serta
cara bersikap yang demokratis. Berikan masukan dengan berpikir secara kritis
dan menghormati pendapat orang lain.Oleh karenanya, kita diharuskan agar mampu
untuk bertindak secara demokratis agar dapat menjalankan kehidupan ini dengan
sebaik mungkin.
Dalam Al-Qur’an banyak terdapatayat-ayat
yang menyerukan manusia untuk memperhatikan, merenung dan memikirkan penciptaan
Allah baik yang di langit, bumi maupun diantara keduanya. Dengan adanya hal
ini, maka manusia dituntut agar mampu untuk berpikir secara kritis terhadap
penciptaan Allah serta memahami dan merenungkan apa makna yang tersirat di
dalamnya.
Selain dituntut untuk mampu berpikir
secara kritis, manusia juga dituntut agar mampu untuk bertindak secara
demokratis.Pengertian dari demokrasi itu sendiri merupakan suatu paham yang
didalamnya mengandung asas-asas musyawarah yang pernah dilakukan Rasulullah SAW.semasa
hidup beliau dan diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’anul-Karim.
Indonesia juga merupakan negara demokrasi, akan tetapi demokrasi di Indonesia
adalah demokrasi pancasila yang didasarkan pada sila-sila yang terdapat dalam
pancasila tersebut.
Seperti halnya ajaran islam demokrasi
juga menjunjung nilai persatuan dan kesatuan, maka dari itu kita sebagai
generasi bangsa indonesia haruslah tahu tentang demokrasi. Maka dari itu,
penulis akan mengkaji hal-hal mengenai
berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat-ayat
Al-Qur’an yang akan membahas tentang hakikat seta manfaatdari berpikir secara
kritis dan bertindak secara demokratis.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.
Apa sajakah hakikat dan manfaat dari berpikir secara
kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al-Qur’an ?
2.
Ayat
Al-Qur’an yang mana sajakah yang membahas tentang hakikat serta manfaatdari
berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis ?
3.
Apa
saja sikap dan perilaku terpuji yang dapat dikembangkan terkait dengan berpikir
kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al-Qur’an ?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui apa sajakah hakikat dan manfaat
dari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut
ayatAl-Qur’an.
2.
Untuk mengetahui ayat
Al-Qur’an yang mana sajakah yang membahas tentang hakikat serta manfaatdari
berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis.
3.
Untuk mengetahui apa
saja sikap dan perilaku terpuji yang dapat dikembangkan terkait dengan berpikir
kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al-Qur’an.
D. Manfaat
Penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam karya
tulis ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagi
guru, diharapkan dapat menjadikan karya tulis ini sebagai bahan masukan dalam
mengajarkan siswa untuk dapat memahami hakikat berpikir kritis dan bertindak
secara demokratis sesuai dengan ayat Al-Qur’an.
2.
Bagi
pelajar diharapkan agar karya tulis ini dapat dijadikan pembelajaran agar lebih
mengetahui apa saja hakikat
dan manfaat dari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis sesuai
dengan ayat Al-Qur’an.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Apa Itu “Berpikir
Kritis” ?
Berpikir kritis, sifat ini adalah sikap dan perilaku
yang berdasarkan data dan fakta yang valid (sah) serta argumen yang akurat.
Warga negara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik terhadap
kenyataan empiris (realitas sosial,budaya, dan politik) maupun terhadap
kenyataan supraempiris (agama, mitologi, dan kepercayaan). Sikap kritis juga
harus ditujukan pada diri sendiri.Sikap kritis pada diri sendiri itu tentu
disertai sikap kritis terhadap pendapat yang berbeda.
Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh
sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang drkritisi.Sikap kritis dalam
suasana demokrasi juga perlu didukung dengan kemampuan untuk menyelesaikan
masalah secara damai.Masalah yang berasal dari perbedaan pendapat dapat
berujung konflik, untuk itu perlu ditekankan penyelesaian masalah dilakukan
dengan damai bukan kekerasan.
B.
Pengenalan Sekilas
Mengenai Demokrasi
Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan
(etimologis) dan istilah (terminologis). Secara etimologis, demokrasi terdiri
dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat
atau penduduk suatu tempat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan atau
kedaulatan. Adapun secara terminologis, demokrasi adalah bentuk mekanisme
sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintahan negara
tersebut.
Dengan demikian, makna demokrasi sebagai dasar hidup
bermasyarakat dan benegara mengandung pengertian bahwa rakyatlah yang
memberikan ketentuan dalam masalah-masalah mengenai kehidupannya, termasuk
dalam hal kebijakan negara karena kebijakan tersebut akan menentukan kehidupan
rakyat. Maka, negara yang menganut sistem demokrasi adalah negara yang
diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat.Dari segi organisasi,
demokarasi berarti pengorganisasiannegara yang dilakukan rakyat sendiri atau
atas persetujuannrakyat karena kedaulatan berada di tangan rakyat.
Dalam agama islam, sejatinya tidak dikenal istilah
demokrasi. Orang-orang islam hanya mengenal kebebasan (al-hurriyah) yang
merupakan pilar utama demokrasi yang diwarisi semenjak zaman nabi Muhammad
saw., termasuk didalamnya kebebasan memilih pemimpin, mengelola negara secara
bersama-sama (syura), kebebasan mengkritisi penguasa, dan kebebasan
berpendapat.
Basis empiriknya, demokrasi dan agama memiliki
perbedaan yang mendasar.Demokrasi berasal dari pergumulan pemikiran filosofis
manusia, sedangkan agama berasal dari wahyu. Meskipun keduanya dikatakan
berbeda dalam basis empirik, dalam kaitan berbasis dialektis agama dapat
memberikan dukungan positif terhadap demokrasi dan demokrasi sendiri dapat
memberikan peluang bagi proses pendewasaan kehidupan bernegara.
BAB III
Metodelogi Penulisan
A.
Jenis Penulisan
Jenis penulisan yang digunakan oleh penulis pada karya tulis ini adalah
deskriptif analisis, yakni dengan mendeskripsikan dan mengkaji mengenai hakikat dan manfaat dari berpikir
secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al -Qur’an, ayat
Al-Qur’an yang mana saja yang membahas tentang hakikat serta manfaat dari
berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis, serta sikap dan
perilaku terpuji apa saja yang dapat dikembangkan terkait dengan berpikir
kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat-ayat Al-Qur’an.
B.
Waktu dan Tempat
Penulisan
Penulisan dilakukan pada bulan Juli 2016 dan bertempat di SMA Plus
Negeri 2 Banyuasin III.
C.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam karya tulis ini adalahdengan menggunakan metode studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data-data melalui buku-buku
dan internet. Studi pustaka dilakukan untuk menambah data agar lebih lengkap.
Data-data diperolah melalui media cetak, seperti buku-buku dan media elektronik
seperti melalui internet.
D.
Metode Analisis Data
Pada metode analisis data, penulis menggunakan analisis kualitatif, yaitu memperoleh data-data dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,
seperti buku-buku dan
media massa yaitu internet.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Apa Sajakah Hakikat Dan Manfaat Dari Berpikir Secara
Kritis Dan Bertindak Secara Demokratis Menurut Ayat Al-Qur’an ?
Berpikir kritis adalah “berpikir secara beralasan
dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus
dipercayai atau dilakukan.” Salah satu contoh kemampuan berpikir kritis adalah
kemampuan “membuat ramalan”, yaitu membuat prediksi tentang suatu masalah,
seperti memperkirakan apa yang akan terjadi besok berdasarkan analisis terhadap kondisi yang
ada hari ini.
Manfaat dari adanya perilaku berpikir kritis di
antaranya adalah sebagai berikut.
a.
Dapat menangkap makna dan hikmah dibalik semua
ciptaan Allah SWT.
b.
Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk
kepentingan umat manusia.
c.
Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah
SWT. dalam mengembangkan IPTEKS.
d.
Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui
penelitian).
e.
Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami
gejal dan fenomena alam.
f.
Semakin bersyukur kepada Allah SWT. atas augerah
akal dan fasilitas lain, baik yang berada di dalam tubuh kita maupun yang ada
di alam semesta.
g.
Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari
pembalasan.
h.
Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang
visioner.
i.
Semakin bersemangat dalam mengumpulkan bekal untuk
kehidupan di akhirat, dengan meningkatkan amal salih dan menekan / meninggalkan
kemaksiatan.
Musyawarah termasuk salah satu sifat orang yang beriman. Hal ini perlu
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim terutama dalam hal-hal
penting. Mencintai musyawarah dalam mengambil keputusan pada segala hal yang
terkait dengan kehidupan keluarga dan masyarakat, seperti memilih lembaga
pendidikan yang cocok, memilih tempat kerja, memilih ketua RT, dan
lain-lain.Adapun manfaat bersikap secara demokratis yang berupa musyawarah
adalah sebagai berikut.
a.
Permasalahan yang sulit menjadi mudah setelah
dipecahkan oleh orang banyak lebih-lebih kalau yang membahas orang yang ahli.
b.
Akan terjadi kesepahaman dalam bertindak.
c.
Menghindari prasangka yang negative, terutama
masalah yang ada hubungannya dengan orang banyak.
d.
Melatih diri menerima saran dan kritik dari orang
lain.
e.
Berlatih menghargai pendapat orang lain.
B. Ayat Al-Qur’an Yang Mana Sajakah Yang Membahas
Tentang Hakikat Serta Manfaat Dari Berpikir Secara Kritis Dan Bertindak Secara
Demokratis ?
Surah Ali 'Imran Ayat
190-191
Artinya: “Sesungguhnya,
dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami,
tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah
kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).
Dalam ayat 190 menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam
tatanan langit dan bumi serta keindahan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya
juga dalam silih bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun
yang dapat kita rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara berpikir
kita karena pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan pengaruhnya yang ada
pada dunia flora dan fauna merupakan tanda bukti yang menunjukan keesaan Allah
Awt., kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaannya.
Berikut merupakan tabel yang berisi penjelasan
mengenai tajwid dari QS.Ali-‘Imran ayat 190-191.
No.
|
Lafaz
|
Hukum Bacaan
|
Alasan
|
1.
|
خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
|
Idgham Syamsiyah
|
Alif Lam diikuti huruf Sin
|
2.
|
وَالْأَرْضِ
|
Izhar Qamariyah
|
Alif Lam diikuti huruf Hamzah
|
3.
|
قِيَامًا وَقُعُودًا
|
Idgham Bigunnah
|
Tanwin dikuti huruf Wawu
|
4.
|
جُنُوبِهِمْ
|
Mad Thabi’i
|
Dammah diikuti huruf Wawu mati/sukun
|
5.
|
خَلَقْتَ
|
Qalqalah Sugra
|
Huruf qaf sukun di tengah kata
|
6.
|
عَذَابَ النَّارِ
|
Mad ‘Arid Lissukun
|
Mad Thabi’I diikuti huruf hidup
dibaca waqaf
|
Adapun Asbabun Nuzul mengenai QS. Ali-‘Imran ayat
190-191, yaitu : At-Tabari dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a.,
bahwa orang-orang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya, “Bukti-bukti
kebenaran apakah yang dibawa Musa kepadamu?” Dijawab, “Tongkatnya dan tangannya
yang putih bersinar bagi yang memandangnya.”
Kemudian mereka mendatangi kaum Nasrani dan
menanyakan, “Bagaimana halnya dengan Isa?”Dijawab, “Isa menyembihkan mata yang
buta sejak lahir dan penyakit sopak serta menghidupkan orang yang sudah mati.”
Selanjutnya mereka mendatangi Rasulullah saw. dan berkata, “Mintalah Tuhanmu
agar bukit safa itu jadi emas untuk kami.” Maka Nabi berdo’a, dan turunlah ayat
ini (Q.S. Ali-Imran/3:190-191), mengajak mereka memikirkan langit dan bumi
tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di dalamnya, seperti
bintang-bintang, bulan, dan matahari serta peredarannya, laut, gunung-gunung,
pohon-pohon, buah-buahan, binatang-binatang, dan sebagainya.
Adapun ayat Al-Qur’an mengenai sikap demokratis
yakni terdapat dalam surat Ali Imran ayat 159, yakni sebagai berikut.
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah swt-lah
kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras dan
berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkan ampunan bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu, dan apabila kamu telah membulatkan tekad maka
berdakwahlah kepada Allah swt, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya”. (QS. Ali Imran: 159).
Surah Ali 'Imran
ayat 159 membahas tentang tata cara melakukan musyawarah. Ayat ini diturunkan
sebagai teguran terhadap sikap para sahabat Rasulullah Saw.yang telah
menyepakati keputusan musyawarah dalam menerapkan strategi Perang Uhud, tetapi
mereka melanggar kesepakatan tersebut. Oleh karena sikap melanggar dari
keputusan musyawarah dalam Perang Uhud, kaum muslimin menjadi sulit mengalahkan
musuh.
Berikut
merupakan tabel yang berisi penjelasan mengenai tajwid dari QS.Ali-‘Imran ayat 159.
Kalimat
|
Hukum
Bacaan
|
Alasan
|
فَبِمَا
|
Mad
Thabi’i
|
Fathah
diikuti Alif
|
رَحْمَةٍ مِّنَ
|
Idgham
Bilagunnah
|
Tanwin
diikuti huruf Mim
|
لِنْتَ
|
Ikhfa
|
Nun
sukun diikuti huruf Ta’
|
فَظَّاغَلِظَ
|
Izhar
|
Tanwin
diikuti huruf Ghain
|
لاٰنْفَضُّوْا
|
Ikhfa
|
Nun
sukun diikuti huruf Fa’
|
حَوِلِكَۖمِنْ
|
Izhar
|
Nun
sukun diikuti huruf Ha
|
عَنْهُمْ وَآسْتَغْفِرْ
|
Izhar
Syafawi
|
Mim
sukun dikuti huruf Wawu
|
اْلأَمْرِفِيْ
|
Izhar
Qamariyah
|
Alif
Lam sukun diikuti huruf Hamzah
|
اللهِۚعَلَى
|
Lam
Tafkhim
|
Lafaz
Jalalah datang setelah fathah
|
اْلمُتَوَكِّلِيْنَ
|
Mad
‘Arid Lissukun
|
Mad
Thabi’I diikuti huruf hidup lalu dibaca waqaf
|
Adapun Asbabun
Nuzul dari QS. Ali-‘Imran ayat 159yaitu : sebab-sebab turunnya ayat 159 surat
Ali-Imran ini kepada Nabi Muhammad saw. sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abas
r.a., Ibnu Abas r.a. menjelaskan bahwasanya setelah terjadi perang Badar
Rasulullah mengadakan musywarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khatab r.a.
untuk meminta pendapat mereka tentang para tawanan perang Badar. Abu Bakar r.a.
berpendapat, mereka sebaiknya dikembalikan kepada keluarga mereka dan keluarga
mereka membayar tebusan. Namun, Umar bin Khatab r.a. berpendapat, mereka
sebaiknya dibunuh dan yang diperintah membunuh adalah keluarga mereka.
Rasulullah saw. kesulitan dalam memutuskan, kemudian turun ayar 159 surat
Ali-Imran ini sebagai dukungan atas pendapat Abu Bakar r.a. (H.R.Kalabi).
C. Apa Saja Sikap Dan Perilaku Terpuji Yang Dapat
Dikembangkan Terkait Dengan Berpikir Kritis Dan Bertindak Secara Demokratis
Menurut Ayat Al-Qur’an ?
Dalam mengembangkan sikap untuk dapat berpikir kritis dan bertindak secara demokratis, tentunya ada
berbagai sikap dan perilaku terpuji yang perlu dikembangkan.Berikut adalah
beberapa sikap dan perilaku terpuji yang perlu dikembangkan terkait dengan
berpikir kritis berdasarkan ayat Al-Qur’an.
a.
Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. atas anugerah
akal sehat.
b.
Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. atas anugerah
alam semesta bagi manusia.
c.
Melakukan kajian-kajian terhadap ayat-ayat Al-Qur’an
secara lebih mendalam bersama pakar di bidang masing-masing.
d.
Menjadikan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai inspirasi
dalam melakukan penelitian-penelitian ilmiah untuk mengungkap misteri
penciptaan alam.
e.
Menjadikan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sebagai
inspirasi dalam mengembangkan IPTEK.
f.
Mengoptimalkan pemanfaatan alam dengan ramah untuk
kepentingan umat manusia.
g.
Membaca dan menganalisis gejala alam untuk
mengantisipasi terjadinya bahaya.
h.
Senantiasa berpikir jauh ke depan dan makin
termotivasi untuk menjadi orang yang visioner.
i.
Senantiasa berupaya meningkatkan amal salih dan
menjauhi kemaksiatan sebagai tindak lanjut dari keyakinannya tentang adanya
kehidupan kedua di akhirat dan sebagai perwujudan dari rasa syukur kepada Allah SWT. atas semua
anugerahnya.
j.
Terus memotivasi diri dan berpikir kritis dalam
merespons semua gejala dan fenomena alam yang terjadi.
Sikap demokratis merupakan suatu hal yang bertujuan
agar terciptanya persatuan antarsesama.Persatuan merujuk pada hal kebersamaan
baik itu dalam arti fisik maupun nonfisik seperti dalam berorganisasi,
kesepakatan, keluarga, maupun yang lainnya.Persatuan merupakan akibat dari
adanya ikatan batin dan ikatan hukum dari beberapa orang yang berada dalam
suatu kesepakatan untuk bersama.Adapun perilaku demokratis yang dibiasakan
sebagai implementasi dari ayat yang telah dibahas antara lain sebagai berikut.
a.
Bersikap lemah lembut jika hendak menyampaikan
pendapat (tidak berkata kasar ataupun bersikap keras kepala).
b.
Menghargai pendapat orang lain.
c.
Berlapang dada untuk saling memaafkan.
d.
Memohonkan ampun untuk saudara-saudara yang
bersalah.
e.
Menerima keputusan bersama (hasil musyawarah) dengan
ikhlas.
f.
Melaksanakan keputusan-keputusan musyawarah dengan
tawakal.
g.
Senantiasa bermusyawarah tentang hal-hal yang menyangkut kemaslahatan bersama.
h.
Menolak segala bentuk diskriminasi atas nama apapun.
i.
Berperan aktif dalam bidang politik sebagai bentuk
partisipasi dalam membangun bangsa.
BAB V
PENUTUP
A.
Simpulan
Adapun simpulan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.
Berpikir secara kritis dan bertindak secara
demokratis menurut ayat Al-Qur’an merupakan perilaku yang pada hakikatnya
memiliki banyak manfaat, terutama dalam hal bersyukur dan memecahkan masalah
melalui proses kerja sama dalam musyawarah.
2.
Ayat
Al-Qur’an yang membahas tentang hakikat serta manfaatdari berpikir secara kritis
dan bersikap secara demokratis adalah Q.S.
Ali-‘Imran ayat 190-191dan Q.S. Ali-‘Imran ayat 159.
3.
Pengembangan
sikap dan perilaku terpuji terkait dengan berpikir kritis dan bertindak secara
demokratis merupakan hal penting yang perlu dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari guna perwujudan implementasi nyata dari ayat Al-Qur’an.
4.
Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, untuk itu kepada guru pembimbing yaitu Bapak Ahmad Idris Jatnika,
S.Ag.saran dan kritik sangatlah diperlukan oleh penulis agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik lagi kedepannya. Dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca yang ingin mengkaji tentang hakikat dan manfaat dari
berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al -Qur’an,
ayat Al-Qur’an yang mana saja yang membahas tentang hakikat serta manfaat dari
berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis, serta sikap dan
perilaku terpuji apa saja yang dapat dikembangkan terkait dengan berpikir
kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat-ayat Al-Qur’an.
Post a Comment for "Makalah Berpikir Kritis dan Bersikap Demokratis Menurut Al-Qur'an"