Laporan Percobaan Erosi
1. Tujuan
Percobaan
Untuk
mengetahui tingkatan erosi di tanah humus, tanah tanpa vegetasi(tanah liat),
dan tanah yang terdapat vegetasi
2. Dasar
Teori
Erosi tanah adalah proses
pelepasan atau pelapukan partikel-partikel tanah oleh berbagai penyebab. Erosi
menyebabkan tanah menjadi tandus sehingga tidak dapat ditanami. Proses erosi
berpotensi dipercepat oleh campur tangan manusia. Erosi yang amat parah membuat
tanah tidak produktif sehingga tidak ada vegetasi yang bisa tumbuh. Tidak
adanya vegetasi akan memicu kekeringan dan curah hujan rendah. Secara
keseluruhan, siklus alam akan terganggu akibat terjadinya erosi.
a. Penyebab
Erosi Tanah
Kecepatan
aliran sungai yang tinggi merupakan salah satu penyebab utama erosi di lembah sungai
dan daerah pesisir. Tanah yag dilalui aliran sungai atau termasuk area banjir
sungai menjadi terkikis. Sedimen ini kemudian ikut terbawa aliran sungai hingga
ke hilir. Angin merupakan agen penyebab erosi di padang pasir dan lahan kering.
Angin memiliki kemampuan mengikis batu, tanah, dll dan memindahkannya ke zona
yang berbeda.
Erosi
tanah juga dapat disebabkan oleh gletser dan es. Partikel tanah bisa terkikis
bersama dengan pergerakan gletser. Jenis erosi ini biasanya terjadi di wilayah
yang tertutup es atau di dataran tinggi. Faktor lain yang mempengaruhi erosi
tanah adalah suhu, kecepatan angin, dan tingkat curah hujan di wilayah
tertentu. Daerah yang memiliki iklim panas dan lembab, kecepatan angin tinggi
dan tingkat curah hujan sangat rendah rentan terhadap erosi tanah.
Penggembalaan ternak, penebangan hutan, dan kegiatan konstruksi turut
menyumbang terhadap terjadinya erosi.
Kemiringan
lereng adalah faktor penting dalam erosi tanah. Lebih curam kemiringannya,
lebih tinggi kemungkinan terjadi erosi. Faktor ini memiliki peran penting dalam
erosi air, erosi glasial, dan erosi gravitasi.
Kerentanan
tanah terhadap erosi juga bergantung pada karakteristik fisik dan kimiawi tanah
tersebut. Jenis tanah berbeda memiliki karakteristik yang berbeda juga. Tekstur,
struktur, kemampuan retensi air, dll memiliki peran penting dalam menentukan
apakah tanah rentan terhadap erosi. Faktor ini berpengaruh pada semua jenis
erosi yang telah disebutkan diatas.
Siklus
hidrologi terutama aliran di permukaan dan aliran bawah tanah memainkan peran
penting dalam erosi tanah. Variasi dalam kecepatan dan jenis aliran
mempengaruhi gradien erosi tanah. Faktor ini mempengaruhi erosi air dan
terkadang erosi glasial.
Iklim
menentukan tingkat curah hujan dan kecepatan angin. Curah hujan yang lebih
tinggi berarti meningkatnya aliran air di permukaan, meningkatnya aliran air
berarti daerah lebih rawan terhadap erosi. Demikian pula kecepatan angin yang
lebih tinggi menyebabkan daerah lebih rentan terhadap erosi. Faktor iklim
mempengaruhi erosi angin dan erosi air.
b. Dampak
Erosi Tanah
Erosi
tanah menyebabkan pengembangan struktur topologi baru karena pengendapan
partikel tanah. Tanah yang tererosi akan mengakibatkan penurunan produktivitas
dan kesuburan tanah. Akibat erosi, kadar air dan kandungan berbagai mineral dan
nutrisi tanah akan sangat berkurang. Pada akhirnya, lahan yang tandus dan tidak
adanya curah hujan akibat erosi yang parah menyebabkan kekeringan.
c. Pengendalian
Erosi Tanah
Penggantian
vegetasi, reboisasi, serta menanami lereng adalah beberapa cara yang bisa
dilakukan untuk mengendalikan erosi tanah. Selain itu, penebangan hutan liar
juga mesti dikendalikan. Ladang berpindah yang banyak dipraktikkan juga harus
dikurangi untuk mengendalikan erosi.
3.
Alat
dan Bahan
1.
Botol
air minum
2.
Cup
kecil
3.
Tanah
humus
4.
Tanah
liat
5.
Tanah
dengan vegetasi
6.
Cutter
7.
Air
4.
Prosedur
Percobaan
1.
Potong
botol dengan menggunakan cutter
2.
Letakkan
tanah humus, tanah liat, dan tanah dengan vegetasi di atas wadah yang berbeda
3.
Tempatkan
masing-masing di botol yang berbeda
4.
Posisi
botol harus dimiringkan 100-200.
5.
Letakkan
cup kecil di ujung tutup botol air minum tadi.
6.
Kemudia
tuangkan air pd materi percobaan tersebut.
7.
Amati
dan catatlah berdasarkan percobaan tersebut. Media manakah yang paling muda
tererosi?
5.
Data
Hasil Percobaan
No
|
Jenis Tanah
|
Erosi Yang Dialami
|
||
Besar
|
Sedang
|
Kecil
|
||
1
|
Tanah Humus
|
-
|
-
|
|
2
|
Tanah Liat
|
-
|
||
3
|
Tanah dengan Vegetasi
|
-
|
-
|
6.
Pembahasan
1.
Mengapa
pada tanah tanpa vegetasi mengalami erosi yang lebih besar di bandingkan tanah
dengan vegetasi?
Karena pada tanah
tanpa vegetasi tidak terdapat akar-akar yang menahan tanah tersebut. Jadi
ketika turun hujan, tanah tanpa vegatasi akan mengalami erosi yang lebih tinggi
di bandingkan tanah dengan vegetasi apalagi di lahan miring.
2.
Apa
hubungannya vegetasi pada tanah dengan tingkat erosi?
Hubungannya adalah
karena adanya vegetasi terdapat akar-akar yang mengikat tanah sehingga resiko
erosi semakin sedikit.
3.
Mengapa
tanah humus lebih besar erosinya daripada tanah liat?
Karena biasanya
stuktur tanah liat lebih padat dan lengket dibandingkan dengan tanah humus
sehingga apabila hujan turun tanah liat tidak mudah ikut seperti tanah humus
7.
Kesimpulan
Pada
Tanah dengan vegetasi tingkat erosi lebih rendah dibandingkan tanah liat dan
tanah humus yang diatasnya tidak terdapat vegetasi sebab tidak ada akar-akar
yang menahan tanah ketika hujan turun.
Post a Comment for "Laporan Percobaan Erosi"