PERCOBAAN PENERAPAN EROSI TERHADAP EKOSISTEM TANAH (Disusun sebagai laporan mengenai percobaan dalam penerapan erosi terhadap ekosistem tanah)
Tujuan Percobaan :
1. Menyelesaikan tugas Geografi.
3. Mengetahui proses terjadinya erosi terhadap tanah
melalui sebuah percobaan.
Dasar Teori
Erosi di definisikan
sebagai suatu peristiwa hilang atau terkikisnya tanah atau bagian tanah dari
suatu tempat yang terangkut dari suatu tempat ke tempat lain, baik disebabkan
oleh pergerakan air, angin dan / atau es. Erosi dapat terjadi pada berbagai
jenis tanah, salah satunya pada tanah jenis pertanian. Tanah yang digunakan
untuk menghasilkan tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang jauh lebih
besar dari tanah dengan vegetasi alaminya seperti rumput.
Erosi sangatlah erat
kaitannya dengan air atau dapat dikatakan tidak lepas dari aliran permukaan.
Dengan adanya aliran di atas permukaan tanah, tanah dapat terkikis dan
selanjutnya diangkut ke tempat yang lebih rendah. Dengan demikian terjadilah
perpindahan lapisan tanah, mineral – mineral dan bahan organik yang terdapat
pada permukaan tanah. Sehingga dapat dikatakan bahwa erosi dapat mengakibatkan
hilangnya atau terkikisnya tanah / bagian – bagian tanah dari suatu tempat yang
diangkut oleh media alami ke tempat lain.
Dalam percobaan ini
menggunakan tanah pasir, tanah bervegetasi, dan tanah biasa dengan tujuan agar
dapat membandingkan bagaimana proses terjadinya erosi pada masing – masing
tanah dan dapat mengetahui seberapa besar erosi tanah yang terjadi pada tanah
pasir, tanah bervegetasi, dan tanah biasa dengan cara melihat proses akhir dari
percobaan yaitu dengan melihat tanah yang telah terendap setelah air yang
dituangkan ke dalam botol mengalir keluar dari mulut botol dan tertampung dalam
gelas plastik bekas wadah air mineral. Apabila tanah yang terendap dalam gelas
plastik terdapat banyak tanah yang terendap, hal ini menandakan bahwa erosinya
besar, dan apabila tanah yang terendap dalam gelas plastik terdapat sedikit
tanah yang terendap, berarti menandakan bahwa erosinya kecil.
Alat dan Bahan
-
Alat :
1.
Botol plastik
2.
Gunting / silet
3.
Gelas plastik
bekas wadah air mineral
4.
Spidol
-
Bahan :
1.
Tanah biasa
2.
Tanah
bervegetasi
3.
Tanah pasir
4.
Air
Prosedur Percobaan :
1. Sediakan 3 buah botol plastik, lalu iris hingga mencapai
setengah diameter botol pada bagian tengah botol hingga membentuk seperti kapal
– kapalan dengan menggunakan gunting / silet.
2. Setelah itu, beri nama pada masing – masing botol
menggunakan spidol, sehingga terdapat botol A, botol B, dan botol C.
3. Selanjutnya, masukkan tanah pasir pada botol A,
tanah bervegetasi pada botol B, dan tanah biasa pada botol C.
4. Letakkan ketiga botol tersebut di atas bidang datar
(lantai) yang memiliki ketinggian yang berbeda(ada permukaan yang lebih tinggi
dan ada permukaan yang lebih rendah), untuk seluruh botol diletakkan ditempat
yang lebih tinggi, lalu letakkan masing – masing tutup botol pada bagian bawah
belakang botol, sehingga posisi botol agak miring.
5. Selanjutnya, sediakan 3 gelas plastik bekas wadah
air mineral dan potong pada bagian tengahnya menggunakan gunting / silet hingga
tersisa setengah bagian pada masing – masing gelas plastik tersebut.
6. Letakkan gelas plastik bekas wadah air mineral
tersebut di bawah mulut botol(letakkan di tempat permukaan yang lebih rendah),
gunanya untuk menampung air saat air telah keluar dari mulut botol.
7. Tuangkan air ke dalam masing – masing botol dengan
kecepatan mengalirkan air tersebut sama terhadap masing – masing botol.
8. Lihatlah kecepatan air yang mengalir setelah keluar
dari mulut botol.
9. Kemudian lihatlah perubahan warna yang terjadi pada
air saat air tersebut keluar dari mulut botol(keruh atau jernih).
10. Biarkan air tersebut tertampung dalam gelas plastik
dan kemudian lihatlah banyaknya tanah yang terendap dalam air tersebut, semakin
banyak tanah yang terendap berarti semakin besar erosinya, dan semakin sedikit tanah yang
terendap semakin kecil pula erosinya.
Data Hasil Percobaan :
No.
|
Botol
|
Jenis Tanah
|
Kecepatan Air
Mengalir
|
Warna Air
|
Banyaknya
Tanah yang Terendap
|
1.
|
A
|
Tanah pasir
|
Cepat
|
Keruh
|
Banyak
|
2.
|
B
|
Tanah
bervegetasi
|
Lambat
|
Agak jernih(sedikit
keruh)
|
Sedikit
|
3.
|
C
|
Tanah biasa
|
Agak cepat
|
Agak keruh
|
Agak banyak
|
Analisis Data
1.
Tanah Pasir
Pasir adalah contoh bahan material
butiran. Butiran pasir umumnya berukuran
antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon
dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropisumumnya dibentuk dari batu
kapur. Hanya beberapa tanaman yang dapat
tumbuh di atas pasir, karena rongga-rongganya yang besar. Pasir memiliki warna
sesuai dengan asal pembentukannya.
2. Tanah
Bervegetasi
Tanah
bervegetasi merupakan tanah yang ditumbuhi oleh vegetasi, seperti halnya tanah
yang ditanami oleh rerumputan. Tanah bervegetasi memiliki manfaat yang lebih
dibandingkan dengan tanah yang gersang atau tidak bervegetasi. Hal ini
dikarenakan tanah bervegetasi didalamnya terkandung lapisan humus yang tidak
terkena erosi.
3.
Tanah Biasa
Tanah merupakan bahan
alam yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup, karena di atas tanahlah makhluk
hidup dapat melangsungkan kehidupannya. Tanah memiliki kaitan yang sangat erat
dengan air. Air yang jatuh ke permukaan bumi melalui hujan, sebagian akan masuk
ke dalam tanah, sebagian akan masuk ke dalam tanah, sebagian ada yang diuapkan
kembali dan sebagian lagi mengalir di permukaan tanah.
Analisis data dalam
percobaan ini menggunakan analisis data kualitatif,yaitu mengenai kaitan antara
erosi terhadap ekosistem tanah dan air serta mengetahui proses terjadinya erosi
melalui percobaan yang dilakukan.
Adapun beberapa metode
atau cara yang dilakukan dalam mengumpulkan data dalam percobaan ini, yaitu :
1.
Observasi, yaitu
dengan melakukan percobaan langsung atau langsung melakukan pengamatan terhadap
percobaan yang dilakukan.
2.
Dokumentasi(daftar
gambar).
PEMBAHASAN
A.
Bagaimana Proses Terjadinya Erosi Terhadap Percobaan
yang Telah Dilakukan ?
Erosi timbul apabila aksi dipersi dan tenaga
pengangkut oleh air yang mengalir ada di permukaan dan atau di dalam tanah.
Dari percobaan yang telah dilakukan, proses terjadinya erosi terjadi melalui
beberapa proses, yaitu dimulai dengan adanya benturan air dengan tanah, lalu terjadi percikan tanah
oleh air ke semua arah, selanjutnya terjadi penghancuran bongkah tanah oleh air
yang dituangkan ke dalam botol, dan terjadi pemadatan tanah. Setelah itu
terjadi penggenangan air di permukaan dan pelimpasan air karena adanya
penggenangan dan kemiringan lahan pada botol tersebut. Selanjutnya, terjadilah
pengangkutan partikel yang terpercik dan / atau massa tanah yang terdispersi
oleh limpasan air, sehingga menyebabkan air keluar dari mulut botol, dan pada
akhirnya terjadilah pengendapan tanah dari hasil air yang dialirkan melalui
botol tersebut.
B.
Mengapa Air yang Mengalir Dari Botol A(Tanah Pasir)
Memiliki Kecepatan yang Cepat dan Menghasilkan Air yang Keruh Saat Keluar Dari
Mulut Botol?
Air dapat melarutkan berbagai zat dan dan juga didalamnya
terdapat zat yang tidak dapat larut. Adanya zat – zat tersebut menyebabkan air
menjadi keruh atau tidak jernih. Zat – zat yang dapat larut dalam air ada yang
dapat mengendap dengan sendirinya, tetapi ada pula yang tidak. Dalam percobaan
yang dilakukan, air yang mengalir saat dituangkan ke dalam botol A(tanah pasir)
memiliki kecepatan yang cepat dikarenakan pada pasir mengalami proses
penyerapan terlebih dahulu, setelah proses penyerapan terjadi dan air telah
diserap oleh seluruh bagian pasir yang ada di dalam botol, maka barulah air
tersebut dapat mengalir keluar dari mulut botol sehingga air yang mengalir dari
botol yang berisi tanah pasir ini pun memiliki kecepatan yang lebih cepat
dibandingkan dengan kecepatan air yang mengalir dari botol B(tanah bervegetasi)
dan botol C(tanah biasa).
Dalam percobaan yang dilakukan, pasir juga menghasilkan air yang
keruh(tidak jernih) dibandingkan dengan air yang dihasilkan dari botol B(tanah
bervegetasi) dan botol C(tanah biasa). Hal ini dikarenakan pada tanah berpasir
mengandung
zat yang menyebabkan
warna pada air tersebut menjadi keruh. Salah satu zatnya yaitu mengandung silikon
dioksida.Sehingga menyebabkan warna pada air yang dikeluarkan dari mulut botol
pada tanah pasir berwarna keruh.
C.
Mengapa Air yang Mengalir Dari Botol B(Tanah
Bervegetasi) Memiliki Kecepatan yang Lambat dan Menghasilkan Air yang Agak
Jernih(Sedikit Keruh) Saat Keluar Dari Mulut Botol ?
Pada percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa
air yang mengalir dari botol B(tanah bervegetasi) memiliki kecepatan yang
lambat, hal ini dikarenakan tanah bervegetasi lebih banyak meyerap air
dibandingkan dengan tanah pada botol A(tanah pasir) dan botol C(tanah biasa).
Air yang dituangkan ke dalam botol diserap oleh vegetasi di atas tanah
tersebut, dan diserap oleh akar vegetasi tersebut dan diserap lagi oleh tanah
dibawah vegetasi tersebut dan selanjutnya barulah air tersebut dapat mengalir
keluar dari mulut botol, sehingga dapat dikatakan bahwa air yang mengalir
melalui tanah bervegetasi ini kecepatannya lambat.
Tanah bervegetasi menghasilkan air yang agak jernih,
hal ini dikarenakan air yang diserap oleh tanah bervegetasi diserap oleh
vegetasi yang ada di atas tanah tersebut. Vegetasi yang ada di atas tanah
tersebut telah menyerap kotoran – kotoran yang ada pada air melalui akar dan
selanjutnya air tersebut pun keluar dalam keadaan agak jernih. Selain itu juga,
tanah yang banyak ditumbuhi vegetasi lebih subur daripada tanah yang gundul
dikarenakan didalamnya terkandung lapisan humus yang tidak terkena erosi.
D.
Mengapa Air yang Mengalir Dari Botol C(Tanah Biasa)
Memiliki Kecepatan yang Agak Cepat dan Menghasilkan Air yang Agak Keruh Saat Keluar Dari Mulut Botol ?
Tanah merupakan bagian kerak bumiyang
tersusun dari mineral dan bahan organik.Tanah sangat vital
peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan
tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme.
Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Kandungan tanah adalah senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur –
unsur esensial seperti : N, P, K,Ca, Zn, Fe, Mn, dan Cl.
Air yang mengalir dari botol C(tanah biasa)
memiliki kecepatan yang agak cepat, hal ini dikarenakan saat air yang telah
dituangkan ke dalam botol C yang isinya berupa tanah biasa, air tersebut
mengalir dengan melalui beberapa proses. Saat air telah ditunangkan ke dalam
botol, benturan air adengan tanah akan mengakibatkan percikan tanah oleh air
hujan ke semua arah dan terjadi penghancuran bongkah tanah oleh air tersebut.
Selanjutnya, terjadi pemadatan dan terjadi pernggenangan air di permukaan pada
botol C. Karena adanya penggenangan dan kemiringan pada botol C, maka terjadi
pula pelimpasan air. Dan pada proses terakhirnya terjadilah pengangkutan
partikel yang terpercik dan massa tanah pun terdispersi oleh limpasan air
tersebut, sehingga dengan adanya berbagai proses ini menyebabkan kecepatan air
yang mengalir dari mulut botol pada botol C agak cepat dan warna tanah pun
menjadi agak keruh dikarenakan dari berbagai proses tersebut.
E.
Mengapa Pada Masing – Masing Tanah Memiliki Jumlah
Tanah yang Terendap Berbeda – Beda Setelah Dilakukan Percobaan?Apa Penyebabnya?
Pada masing – masing tanah memiliki jumlah tanah
yang terendap berbeda – beda setelah dilakukan percobaan. Dalam percobaan yang
telah dilakukan, setiap jenis tanah mengalami proses erosi yang berbeda – beda
pada masing – masing botol, hal ini dikarenakan setiap jenis tanah memiliki
komposisi yang berbeda – beda. Dalam percobaan yang telah dilakukan, ada tanah
yang bervegetasi, ada tanah yang merupakan tanah pasir,dan ada tanah yang
merupakan tanah biasa. Pada proses pengangkutan partikel yang terjadi pada
akhir proses percobaan, tiap – tiap tanah pada masing – masing botol memiliki
proses pengangkutan yang berbeda. Dan hal ini tidak hanya berpengaruh pada
proses pengangkutan dan komposisi yang terdapat pada masing – masing tanah
saja, akan tetapi dalam proses seperti pada saat terjadi penggenangan air pun
menjadi faktor yang memicu perbedaan kapasitas / banyaknya tanah yang terendap,
hal ini dikarenakan saat penggenangan air setelah terjadi proses pemadatan
tanah, ada yang tergenang bersama dengan vegetasi, dan ada yang tergenang
langsung diatas permukaan tanah itu sendiri.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pada tiap – tiap
tanah terjadi proses yang berbeda – beda dalam setiap kecepatan pengaliran air
yang keluar dari mulut botol. Hal – hal yang mempengaruhinya diantara nya
adalah dalam proses penghancuran bongkah tanah oleh air yang dituangkan ke
dalam botol,pemadatan tanah, proses penggenangan air di permukaan masing –
masing tanah, dan proses pengangkutan
partikel yang terpercik / massa tanah yang terdispersi oleh air limpasan,
sehingga menyebabkan jumlah / banyaknya tanah yang terendap pun berbeda – beda
pada masing - masing gelas plastik.
F.
Apa Kaitannya Antara Banyaknya Tanah yang Terendap
Dalam Air Di Gelas Plastik Dengan Besar Kecilnya Erosi ?
Dalam melakukan
percobaan inisalah satu hal yang ingin dituju yaitu untuk mengetahui kaitan
antara banyaknya tanah yang terendap setelah melakukan percobaan terhadap besar
kecilnya erosi.Setelah dilakukan percobaan, ternyata pada masing – masing tanah
memiliki jumlah banyak tanah yang terendap secara berbeda – beda, hal ini
dikarenakan masing – masing tanah memiliki sifat serta komposisi tanah yang
berbeda, sehingga dalam proses pengendapan, tanah dapat terendap dengan
kapasitas yang berbeda – beda. Seperti halnya pada tanah pasir, setelah
dilakukan percobaan, ternyata tanah pasir merupakan tanah yang menghasilkan
tanah endapan di dalam air yang paling banyak dengan warna air yang keruh.
Lain halnya pada tanah bervegetasi, pada tanah
bervegetasi menghasilkan tanah yang endapannya sedikit dengan warna air yang
agak jernih (sedikit keruh). Beda pula halnya dengan tanah biasa, pada tanah
biasa dihasilkan tanah endapan yang agak banyak dengan warna air yang agak
keruh. Dan setelah percobaan selesai dilakukan, ternyata didapatkan kaitan
antara banyaknya tanah yang terendap dengan besar kecilnya erosi, yaitu semakin
banyak tanah yang terendap dalam air menandakan bahwa semakin besar erosi yang
terjadi pada masing – masing tanah dan semakin sedikit tanah yang terendap
dalam air, menandakan semakin kecil pula erosi yang terjadi.
Kesimpulan
Dari percobaan
yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan :
1.
Proses erosi
terjadi melalui berbagai proses,yaitu dimulai dengan benturan – benturan air
dengan tanah, kemudian percikan tanah oleh air ke semua arah, lalu terjadi
penghancuran bongkah tanah oleh air, terjadi pemadatan tanah, penggenangan air
di permukaan tanah, kemudian terjadi pelimpasan air karena adanya penggenangan
dan kemiringan lahan dan akhirnya terjadi pengangkutan partikel yang terpercik
/ massa tanah yang terdispersi oleh limpasan air.
2.
Hubungan /
kaitan antara banyaknya tanah yang terendap dengan besar kecilnya erosi yang
terjadi dalam percobaan yaitu semakin sedikit banyak tanah yang terendap
menandakan semakin kecil erosi yang terjadi, dan semakin sedikit tanah yang
terendap, semakin kecil erosi yang terjadi.
3.
Tanah pasir
memiliki tingkat erosi yang paling besar dibandingkan dengan tanah yang
bervegetasi dan tanah biasa, sedangkan tanah bervegetasi memiliki tingkat erosi
yang paling kecil.
Daftar Pustaka
Anonim.2015.Seputar Mengenai Pasir dalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasir
diakses tanggal 08 Maret 2015.
Anonim.2013.Pengertian dan Macam – Macam Erosi dalamhttp://indonesiaku-tanah-airku.blogspot.com/2013/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html
diakses tanggal 08 Maret 2015.
Anonim.2015.Karakteristik Kadar Air Tanah dalamhttp://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/3640/A04daa_abstract.pdf;jsessionid=69470D96AF23A6D9C30AFAC7B8B466CF?sequence=1
diakses tanggal 08 Maret 2015.
Anonim.2015.Seputar Mengenai Tanah dalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah
diakses tanggal 08 Maret 2015.
Anonim.2015.Pasir Menyebabkan Air Menjadi Keruh dalam https://books.google.co.id/books?id=wLo8van4gCcC&pg=PA213&lpg=PA213&dq=mengapa+pasir+mengakibatkan+warna+air+menjadi+keruh&source=bl&ots=aHTWhj9Aso&sig=Ob7OUI3B_W6qhyA03tdmoIY4mlw&hl=id&sa=X&ei=B877VP6gDci3uQSo2IKYCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=mengapa%20pasir%20mengakibatkan%20warna%20air%20menjadi%20keruh&f=false
diakses tanggal 08 Maret 2015.
Anonim.2015.Unsur – Unsur yang Terdapat Dalam Tanah dalamhttps://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100723023305AASP49P
diakses tanggal 08 Maret 2015.
NOTE :
Boleh Copas, Asalkan mencantumkan sumber nya guys...!
Post a Comment for "PERCOBAAN PENERAPAN EROSI TERHADAP EKOSISTEM TANAH (Disusun sebagai laporan mengenai percobaan dalam penerapan erosi terhadap ekosistem tanah)"