Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN RUMUS 3M (MENGHEMAT, MENGURANGI, DAN MENDAUR ULANG) DALAM MENGATASI PEMANASAN GLOBAL (Disusun Sebagai Laporan Dalam Mengkaji Problematika Mengenai Pemanasan Global Beserta Solusinya)

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Di era sekarang ini, suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 0.18oC  (1.33 0.32oF) selama seratus tahun terakhir. Panas matahari sangat begitu terasa, ini disebabkan oleh menipisnya lapisan ozon bumi.Tentu ini adalah salah kita, salah manusia yang tidak melestarikan alam.Perubahan suhu yang ekstrim dari tahun ke tahun planet bumi semakin menghawatirkan.Peningkatan suhu ini yang disebut dengan pemanasan global.
Pemanasan global disebabkan oleh gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia dan variasi matahari.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Solusi yang dapat dilakukan dari dampak pemanasan global adalah Seiring dengan perilaku manusia yang tidak melestarikan alam maka kita sebagai manusia patutnya menghemat penggunaan sumber daya alam terlebih dahulu.Tidak membakar pohon atau menebang pohon.Tidak boros dalam pemakaian kertas dan barang lainnya yang berpotensi merusak sumber daya alam.Setelah kita lakukan penghematan, maka selanjutnya kita dapat mengurangi pemakaian sumber daya alam.Pada dasarnya menghemat dan mengurangi itu berbeda. Menghemat adalah bagaimana cara kita menimalisir penggunaanya atau meminimallkan manfaat yang dihasilkan sedangkan mengurangi adalah mengurangi dari pemakaian itu sendiri. Terakhir solusi berikutnya adalah mendaur ulang, maksudnya barang yang sudah terlanjur menjadi sampah atau kegunaanya melebihi batas, dapat dilakukan pendaur ulangan untuk digunakan kembali.Cara ini dapat dilakukan untuk memberhentikan dampak pemanasan global yang semakin parah karena seperti yang kita ketahui bahwa implementasinya kembali pada alam.
Untuk itu, guna meminimalisirir dampak pemanasan global yang sudah terlanjur mengena, penulis mengajak akan perlunya menerapkan rumus formula 3M antara lain Menghemat, Mengurangi dan Mendaur ulang. Diharapkan nantinya akan terbentuk kesadaran untuk menjaga lingkungan dari dampak pemanasan global baik bagi masyarakat, pelajar maupun guru.
            `
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari karya tulis ini, yaitu :
1.      Apa saja problematika dalam pemanasan global saat ini?
2.      Bagaimanakah sistematika pelaksanaan rumus 3M (Menghemat, Mengurangi, dan Mendaur ulang) dalam mengatasi pemanasan global?
3.      Bagaimanakah peluang dan tantangan pelaksanaan rumus 3M (Menghemat, Mengurangi, dan Mendaur ulang)dalam mengatasi pemanasan global?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini, yaitu :
1.      Untuk mengetahui apa saja problematika dalam pemanasan global saat ini.
2.      Untuk mengetahui bagaimanasistematika pelaksanaan rumus 3M (Menghemat, Mengurangi, dan Mendaur ulang) dalam mengatasi pemanasan global.
3.       Untuk mengetahui bagaimana peluang dan tantangan pelaksanaan rumus 3M (Menghemat, Mengurangi, dan Mendaur ulang)dalam mengatasi pemanasan global.



D.    Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, yaitu :
1.      Bagi masyarakat, diharapkan agar tidak lagi menerapkan perilaku buruk yang dapat merusakan lapisan ozon, dan senantiasa menjaga lingkungan melalui penerapan rumus 3M (Menghemat, Mengurangi dan Mendaur ulang).
2.      Bagi siswa, diharapkan agar dapat menerapkan karya tulis ini dalam kehidupan sehari-hari untuk serta dapat mengembangkan karya tulis ini menjadi inovasi-inovasi yang lebih menarik.
3.      Bagi guru, diharapkan agar dapat menerapkan rumus 3M (Menghemat, Mengurangi dan Mendaur ulang) dalam proses belajar mengajar agar tercipta pembelajaran yang bermanfaat.


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.    Apa itu “Lapisan Ozon”
Lapisan Ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 – 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen.Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.Tersusun oleh tiga molekul oksigen atau biasa dilambangkan O3.Ozon terdapat di dua wilayah atmosfer yaitu di stratosfer dan troposfer.Di troposfer (sekitar 10-16 km dari permukaan bumi) terkandung 10% lapisan ini.Sisanya yang 90% terdapat di lapisan stratosfer.
Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuwan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia kloro fluoro karbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini.
Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon.Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon.
Fungsi lapisan ozon adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari.Sebanyak 99% radiasi ini ditahan oleh lapisan ozon dan hanya sisanya, 1% radiasi yang sampai ke bumi.Hal ini membuat radiasi tersebut tidak berbahaya bagi makhluk hidup di muka bumi.Bila ada lubamg ozon berarti di situlah sinar UV memancarkan sinarnya secara langsung, tanpa adanya penyaring (lapisan Ozon). Semua mahkluk hidup di bumi tidak akan mampu bersentuhan langsung dengan sinar UV tersebut.
Cahaya matahari yang kita terima/rasakan setiap hari, sudah merupakan hasil penyaringan dari ozon.Sehingga sudah tidak berbahaya lagi bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya di muka bumi.Hal ini berbagai dampak langsung bagi kesehatan manusia seperti kanker, tumbuhan, dan hewan. Pun mengakibatkan meningkatnya suhu bumi (pemanasan global) yang memicu mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan air laut, tidak menentunya cuaca dan iklim, dan meningkatnya bencana alam. Kesemuanya memberikan dampak lanjutan di berbagai bidang mulai kesehatan, ekonomi, sosial, hingga pertahanan dan keamanan.
Sayangnya lapisan pelindung radiasi ultarviolet ini semakin mengalami penipisan bahkan kerusakan.Hasil pengamatan di tahun 1980-1991 mendapati lubang pada lapisan ozon yang membesar hingga hampir seluas benua Australia.Penelitian pada 2011 menunjukkan hasil yang mulai membaik. Lubang tersebut masih tersisa di atas kutub utara , Rusia, dan Australia.
Lapisan ozon telah menipis sejak akhir 1970-an. Klorofluorokarbon buatan, yang disebut CFC, menghancurkan molekul ozon di udara.Setelah para ilmuwan memberi peringatan, negara-negara di seluruh dunia sepakat untuk mengadakan perjanjian pada tahun 1987 untuk menghapus CFC.Tingkat pemakaian bahan kimia tersebut tercatat menurun. Dalam laporan sebelumnya PBB menghitung, bahwa tanpa pakta tersebut, maka pada tahun 2030 akan ada tambahan 2 juta per tahun penderita sakit kanker kulit di seluruh dunia.
Untuk pertama kalinya dalam 35 tahun, ilmuwan mampu menyatakan adanya peningkatan signifikan secara statistik dan berkelanjutan dalam penambahan ozon --pelindung planet dari radiasi matahari, yang menyebabkan kulit kanker, kerusakan tanaman dan masalah lainnya. Dari tahun 2000 sampai 2013, tingkat ozon naik 4 persen di areal sekitar 30 mil bagian utara lintang tengah, kata ilmuwan NASA Paul A. Newman. Dia memimpin pengukuran ozon yang dilakukan setiap empat tahun oleh 300 ilmuwan dan dirilis PBB.
Menipisnya lapisan ozon ini dipicu oleh meningkatnya penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO).Bahan ini diantaranya adalah kloroflorokarbon (CFC) dan hidroklorofluorokarbon (HCFC).Keduanya kerap digunakan sebagai pendingin (refrigeran) pada lemari es dan AC, bahan dorong (aerosol) untuk kaleng semprot pengharum ruangan, peralatan kosmetik, cat semprot, semprot nyamuk, dll.Zat ini bertahan dalam bentuk gas hingga terkumpul dalam jumlah yang semakin besar dan melayang ke atas sampai ke stratosfer.Sinar ultraviolet menguraikannya menjadi atom klor.Atom klor bereaksi dengan ozon dan melepaskan atom oksigennya yang labil.Satu atom klor dapat menyebabkan hancurnya ribuan molekul ozon.
Penipisan lapisan ozon juga disebabkan oleh meningkatnya karbon monoksida yang dihasilkan kendaraan bermotor dan pabrik.Penggundulan hutan pun turut berkontribusi lantaran kemampuan pohon dan hutan dalam menyerap gas-gas pemicu kerusakan lapisan ozon.Indonesia telah menjadi negara yang turut menandatangani Konvensi Vienna maupun Protokol Montreal sejak ditetapkannya Keputusan Presiden No 23 Tahun 1992.Berdasarkan Keputusan Presiden itu, Indonesia juga punya kewajiban untuk melaksanakan program perlindungan lapisan ozon (BPO) secara bertahap.
Secara nasional Indonesia telah menetapkan komitmen untuk menghapus penggunaan BPO (Bahan Perusak Lapisan Ozon) pada akhir tahun 2007, termasuk menghapus penggunaan freon dalam alat pendingin pada tahun 2007. Untuk mencapai target penghapusan CFC pada tahun 2007, Indonesia telah menyelenggarakan beberapa program. Dana untuk program penghapusan CFC diperoleh dalam bentuk hibah dari Dana Multilateral Montreal Protocol (MLF), di mana UNDP menjadi salah satu lembaga pelaksana.Dengan dukungan dari UNDP, Indonesia telah melaksanakan 29 proyek investasi tersendiri di sektor busa dan 14 proyek investasi tersendiri di sektor pendinginan.
Memang timbulnya penipisan lapisan ozon ini dipicu dari tingginya pemakaian CFC oleh negara-negara maju beberapa dekade yang lalu, namun guna menormalkan kembali kondisi ozon ini diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak. Baik negara maju maupun negara berkembang yang saat ini masih menginginkan penggunaan zat kimia buatan manusia tersebut dalam industrinya perlu melakukan tindakan yang diperlukan.
Tindakan yang dapat kita lakukan saat ini demi memelihara lapisan ozon, misalnya mulai mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung bumi dari sinar UV ini.Untuk itu, diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan ozon akan semakin meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan ini tidak dapat dikembalikan lagi ke bentuk aslinya.

B.     Seputar Mengenai Pemanasan Global
Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca.Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Menurut berbagai penelitian, pada saat ini suhu di permukaan bumi sudah menunjukkan peningkatan yang sangat drastis yaitu sekitar 0,6°C yang terjadi dalam satu abad terakhir. Peningkatan yang terbilang dan terlihat kecil, namun dampak pemanasan global sangat besar bagi Bumi dan kehidupan di Bumi. Dalam gejala-gejala atau tanda-tanda terjadinya pemanasan global dapat kita amati dan rasakan. Gejala-gejala pemanasan global adalah  pergantian musim yang sulit kita prediksi, sering terjadinya angin puting beliung, terumbu karang yang memutih, dan banjir dan kekeringan di wilayah yang tidak biasa mengalaminya.
Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.Sebagian sinar infra merah dipantulkan kembali ke atmosfer dan ditangkap oleh gas-gas rumah kaca yang kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat.Gas-gas rumah kaca terutama berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida.Kontribusi besar yang mengakibatkan akumulasi gas-gas kimia ini di atmosfir adalah aktivitas manusia.
Proses pemanasan global melalui beberapa tahap yaitu ketika sinar matahari memasuki atmosfir bumi, sinar matahari tersebut harus melalui lapisan gas rumah kaca. Setelah mencapai seluruh permukaan bumi, tumbuhan, tanah, air, dan komponen ekosistem lainnya menyerap energi dari sinar matahari tersebut. Sisanya akan dipantulkan kembali ke atmosfir. Sebagian energi dikembalikan ke angkasa, tetapi sebagian lagi terperangkap oleh gas rumah kaca di atmosfir dan dikembalikan ke bumi sehingga dikenal dengan nama efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca dapat mengakibatkan mencairnya bongkah-bongkah es di kutub. Bila dibiarkan terus-menerus permukaan air laut akan naik yang menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah tepi pantai.
Atmosfer bumi terdiri atas bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda.Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat. Dengan begitu, tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup.
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah karbon dioksida (CO2), metana (CH4), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC).Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbeda-beda.Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai penyebab atau faktor-faktor terjadinya pemanasan global. Menurut para ahli bahwa pemanasan permukaan Bumi terjadi karena meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer yang merangkap panas, tidak hanya itu, ada banyak lagi penyebab terjadinya pemanasan global yang perlu teman-teman ketahui dalam memperbaiki dan menanggulangi hal tersebut. Penyebab pemanasan global adalah sebagai berikut.
         Efek rumah kaca :Efek rumah kaca adalah proses atmosfer menghangatkan planet. efek rumah kaca terjadi akibat panas yang dipantulkan ke permukaan bumi terperangkap oleh gas-gas di atmosfer, sehingga tidak dapat diteruskan ke luar angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi. Efek rumah kaca memiliki manfaat bagi makhluk hidup di Bumi, namun  jika berlebihan berbahaya kehidupan di Bumi karena dapat mempengaruhi dan mengganggu iklim.
         Meningkatnya gas rumah kaca : Gas-gas memiliki sifat yang memerangkap panas, sehingga panas yang terpantul dari permukaan bumi tidak dapat diteruskan ke cahaya akibat dari gas tersebut, gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca. Gas yang paling berperan adalah karbon dioksida (CO2). penyebab meningkatnya karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar batu bara, pembakaran minyak bumi, pembakaran gas alam.
         Penggunaan CFC yang tidak terkontrol : CFC atau Cloro Flour Carbon adalah bahan kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan untuk memproduksi peralatan, terkhusus pada peralatan rumah tangga. CFC terdapat pada kulkas dan AC.
         Polusi kendaraan berbahan bakar bensin : Kendaraan memberikan penyebab terbesar dalam terjadi pemanasan global. Polusi yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar bensin seperti motor, mobil dan kendaraan lainnya dimana dari hasil pembuangannya menghasilkan gas karbon dioksida yang berlebihan. Gas karbon dioksida merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global karena karbon dioksida adalah gas yang memerangkap panas sehingga tidak dapat keluar ke angkasa.
         Polusi metana oleh pertanian, perkebunan, dan peternakan : Gas metana menempati urutan kedua sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana dapat berasal dari bahan-bahan organik yang kekurangan oksigen dari hasil pemecahan bakteri seperti di persawahan, sedangkan pada peternakan, seperti usus hewan ternak, meningkatnya produksi hewan ternak maka meningkatnya pula gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi.
         Pengrusakan hutan : Hutan berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen, jika hutan rusak akibat dari penebangan dan pembakaran, maka yang terjadi adalah jumlah karbon dioksida yang diserap oleh hutan sedikit, dan semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.
         Pemboroson energi listrik :  Energi listrik sebagian besar kita gunakan adalah hasil pembakaran dari pembakaran minyak bumi dan batu bara, dimana hasil pembakaran tersebut menghasilkan karbon dioksida
         Populasi kendaraan yang terus meningkat : Meningkatnya jumlah kendaraan maka karbon dioksida pun yang dihasilkan dari kendaraan tersebut akan bertambah banyak dan tentu saja menimbulkan pemanasan global.
         Pembakaran sampah secara berlebihan : Pembakaran sampah berlebihan yang dilakukan secara massal akan menyebabkan terjadinya pemanasan global karena dari hasil pembakaran sampah tersebut adalah gas metana, yang dapat memerangkap panas.
Adapun dampak pemanasan global, yaitu :
a)      Mencairnya es di kutub. Pemanasan global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton. Volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya. Baru-baru ini sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika runtuh.
b)      Meningkatnya level permukaan laut. Mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair, level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter. Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia.
c)      Perubahan iklim yang makin ekstrim. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan makin lama makin kuat.
d)     Gelombang panas yang makin meningkat. Pemanasan global mengakibatkan gelombang panas menjadi makin sering terjadi dan makin kuat. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata. Melalui pengamatan dan dari apa yang dirasakan sehari-harinya, tentunya kita dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di sekitar.
e)      Habisnya gletser sebagai sumber air bersih. Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih dan pada jangka panjang akanturut menyumbang peningkatan level air laut dunia. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan! NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 m3.Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global, hingga meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas. Dan dipastikan bahwa umat manusialah yang bertanggung jawab untuk hal ini.

C.    “Kolaborasi” Antara Menghemat,  Mengurangi, Dan Mendaur Ulang Dalam Rumus 3M
Energi yang kita gunakan sehari-hari berasal dari berbagai sumber daya alam yang ada di dalam bumi. Sayangnya, tidak semua sumber daya alam bisa diperbarui, yang akan habis pada akhirnya. Fakta pahitnya adalah tidak semua penduduk di negara dari seluruh dunia ini mendapatkan distribusi energi yang sama rata. Saat kita menghemat energi mulai dari membatasi penggunaan listrik, bahan bakar, hingga mengurangi pemakaian air, kita sudah dapat satu poin dalam menyelamatkan lingkungan dari polusi. Terutama polusi yang timbul dari asap kendaraan dan global warming yang timbul dari banyaknya penggunaan kaca pada gedung-gedung tinggi di perkotaan ternyata dapat menipiskan lapisan ozon bumi. Untuk melawan efek buruk polusi, diperlukan aksi penghijauan dengan cara banyak menanam pohon dan tanaman, serta menghemat penggunaan kertas.
Faktanya, menurut penelitian yang dilakukan oleh pemerintah di Kanada, memerlukan satu batang pohon berusia lima tahun untuk membuat satu rim kertas A4. Saat ini ada baiknya kita, para pelajar-mahasiswa/mahasiswi atau para pekerja kantoran, mulailah menerapkan sistem paperless. Teknologi kini semakin keren dan canggih, kamu bisa memanfaatkan berbagai media penyimpanan online seperti Google Drive, iCloud, atau DropBox, untuk memuat dokumen dan file tanpa harus mem-print dokumen satu-persatu, yang nantinya akan berakhir di tempat sampah ketika sudah tidak terpakai lagi.
Dalam kontens mengurangi dampak dari adanya pemanasan global ini, kita dapat melakukan upaya-upaya seperti menghemat, mengurangi dan mendaur ulang.Menghemat dalam artian disini, kita dapat menghemat penggunaan energi terutama yang menghasilkan zat yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon seperti menghemat penggunaan AC, kulkas atau lemari pendingin, dan sebagainya.Dengan melakukan penghematan trhadap energi terutama listrik, kamu juga tentunya dapat mengurangi pengluaran.Bagaimana tidak?Mematikan lampu, ac, lemari pendingin, dan lainnya saat berpergian tentunya dapat menghemat tagihan listrik juga dapat menjaga barang tersebut secara menahun sekaligus dapat menjaga bumi kita.
Mendaur ulang dalam rumus 3M memiliki maksud yakni mendaur ulang beberapa sampah yang dapat didaur ulang.Kini, semakin banyak benda yang bisa didaur ulang.Kita dapat mengurangi jumlah dari kapasitas sampah untuk dapat didaur ulang.Sebagian sampah bisa terurai alami (biodegradable), artinya bisa membusuk dengan cepat jika tidak kekurangan oksigen di tempat pembuangan sampah.Sisa makanan, sampah kebun, dan kertas adalah sampah yang bisa terurai secara alami.










BAB III
Metodelogi Penulisan


A.    Jenis Penulisan
Jenis penulisan yang digunakan oleh penulis pada karya tulis ini adalah deskriptif analisis, yakni dengan mendeskripsikan dan mengkaji mengenai problematika dalam pemanasan global saat ini, sistematika pelaksanaan rumus 3M (Menghemat, Mengurangi, dan Mendaur ulang) dalam mengatasi pemanasan global, serta peluang dan tantangan pelaksanaan rumus 3M (Menghemat, Mengurangi, dan Mendaur ulang) dalam mengatasi pemanasan global.

B.     Waktu dan Tempat Penulisan
Penulisan dilakukan pada bulan Mei 2016 dan bertempat di SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III.

C.    Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam karya tulis ini adalahdengan menggunakan metode studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data-data melalui buku-buku dan internet. Studi pustaka dilakukan untuk menambah data agar lebih lengkap. Data-data diperolah melalui media cetak, seperti buku-buku dan media elektronik seperti melalui internet.

D.    Metode Analisis Data
Pada metode analisis data, penulis menggunakan analisis kualitatif, yaitu memperoleh data-data dengan mengumpulkan informasi dari berbagai  sumber, seperti buku-buku dan media massa yaitu internet.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


A.    Apa Saja Problematika Dalam Pemanasan Global Saat Ini?
Manusia merupakan makhul hidup yang terus melakukan perubahan dengan menggunakan pemikiran untuk menciptakan kehidupan yang lebih maju. Seiring dengan perkembangan zaman, manusia banyak melakukan  perubahan terhadap dinamika kehidupan yang ada di bumi. Beberarap contoh kegiatannya adalah bercocok tanam, membangun kota, menciptakan industry, dan membuat berbagai teknologi yang tanpa disadari bahwa semua hal  itu memiliki dampak negative tersendirinya bagi kehidupan di bumi.
Akibat dari adanya berbagai aktivitas manusia yang semakin meningkat perkembangannya dari hari ke hari, maka wajar saja jika bumi mengalami pemanasan global.Namun, tentunya problematika tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja. Ada banyak cara untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut. Dan diantara problematika dalam pemanasan global saat ini diantaranya adalah :
1.      Bumi Yang “Dikotori”
Masalah yang ada saat ini dimulai sejak Revolusi Industri sekitar 200 tahun yang lalu.Manusia menciptakan mesin-mesin yang mampu melakukan pekerjaan berguna. Penemuan itu begitu cemerlang hingga orang tidak sadar akan sisi negatifnya. Selain itu, beberapa penyebab bumi menjadi kotor diantaranya :
a.      Permasalahan Krisis Energy
Bahan bakar merupakan energy yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia.Namun, seiring perkembangan zaman, untuk mendapatkan bahan bakar sangatlah semakin sulit. Maka dari itu, dibutuhkan pengembangan energy alternative yang dapat membantu terpenuhinya kebutuhan akan energy bagi kehidupan manusia.

b.      Buang Sampah Sembarangan
Kehidupan modern menghasilkan berbagai sampah.Sampah-sampah ini merupakan sampah yang berasal dari berbagai kegiatan manusia.Sampah tidak hanya sekedar mengotori lingkungan, namun juga dapat mengotori udara, tanah, dan air, bahkan bisa mengubah iklim, yang bisa membahayakan kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia.
c.       Biaya Pembersihan
Beberapa orang saat ini berkata bahwa membuat bumi bersih kembali akan menghabiskan terlalu banyak biaya. Memang benar, namun jika kita mengatasi hal ini akan dapat menghemat uang dalam jangka panjang. Misalnya, penderita penyakit asma akan berkurang jika udara di perkotaan dibersihkan.
d.      Gaya Hidup Baru
Gaya hidup baru juga sangat berpengaruh terhadap proses memanasnya bumi.Gaya hidup berkelanjutan adalah terpenuhinya kebutuhan kita tanpa merusak lingkungan yang ada di bumi. Sebagai contoh, tumbuhan menyediakan oksigen untuk bernapas sehingga tumbuhan menjadi sangat penting untuk dijaga-bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk generasi yang akan datang.

2.      Krisis Energy
Untuk menggunakan beberapa teknologi seperti mesin, kita hanya perlu menekan tombol dan mesin pun akan bekerja. Namun, gaya hidup berteknologi tinggi ini menimbulkan dua masalah utama, yaitu persediaan bahan bakar yang semakin menipis dan kerusakan yang ditimbulkan bagi bumi. Hampir seluruh energi di dunia berasal dari batu bara, gas, atau minyak bumi. Bahan bakar ini disebut bahan bakar fosil karena terbuat dari tumbuhan atu hewan zaman prasejarah yang membatu.Pembentukan bahan bakar fosil memakan waktu jutaan tahun.Manusia menggunakannya lebih cepat daripada membentuknya kembali sehingga bahan bakar fosil dikenal juga sebagai sumber daya alam tidak bisa diperbarui.Bahan bakar fosil dibakar agar bisa digunakan. Stasiun pembangkit istrik  membakar batu bara, gas, atau minyak bumi untuk menghasilkan listrik. Gas juga dibakar untuk menghangatkan ruangan dan memasak.Minyak bumi disuling untuk menjadi petrol serta bahan bakar mobil dan pesawat terbang.Semua pembakaran ini memiliki efek samping yang berbahaya.
Pembakaran bahan bakar fosil melepaskan gas buangan yang berbahaya. Beberapa diantarannya mengotori udara dan air serta menimbulkan penyakit bagi manusia, hewan , dan tumbuhan. Gas lainnya, seperti karbon dioksida (CO2), merupakan penyebab utama masalah terbesar di bumi-perubahan iklim.Tenaga nuklir, yang dihasilkan dari logam uranium, bisa digunakan untuk menghasilkan listrik tanpa melepaskan gas buangan. Namun, tenaga nuklir menghasilkan limbah radioaktif yang mematikan dan akan tetap bertahan selama ribuan tahun. Menyimpan tenaga nuklir secara aman dan mencegah kebocoran yang membahayakan sangat sulit dilakukan.
Beberapa orang antusias akan jenis bahan bakar baru, bahan bakar hayati atau biofuel, yang bisa menghasilkan listrik atau menjalankan mobil. Biofuel biasanya terbuat dari tanaman pangan.Namun, para kritikus mengatakan bahwa saat biofuel diproduksi dan diangkut, dihasilkan terlalu banyak CO2 sehingga tumbuhan sebaiknya digunakan untuk makanan bukan mesin.

3.      Bumi Semakin Memanas
Awal abad ke-21 merupakan tahun-tahun terpanas yang pernah dicatat.Hal ini membuktikan bahwa bumi semakin memanas.Pemanasan global dapat terjadi dikarenakan terlalu banyak gas.Saat ini, ada lebih banyak gas CO2 di atmosfer daripada ratusan atau ribuan tahun yang lalu.Penyumbang terbesarnya adalah pembakaran bahan bakar fosil. Namun, ada gas lain yang menyebabkan pemanasan global. Salah satunya adalah metana, yang dihasilkan dari sendawa dan gas pembuangan hewan, dinitrogen oksida, yang dikeluarkan oleh tanah pertanian dan pembakaran bahan bakar fosil.Gas-gas penyebab pemanasan global ini dikenal sebagai gas rumah kaca.
Sebagian besar sinar matahari yang mencapai permukaan bumi akan dipantulkan kembali. Namun, ada lapisan gas rumah kaca yang menyelimuti bumi.Lapisan ini bekerja seperti kaca pada rumah kaca dan menahan sebagian panas matahari. Tanpa gas rumah kaca, kita akan membeku. Namun, masalahnya adalah lapisan gas rumah kaca telah begitu tebal sehingga menjebak terlalu banyak panas dan menyebabkan suhu meningkat.
Selain itu, penyebab pemanasan global yaitu pencairan besar-besaran.Di kutub utara dan selatan, terdapat lembaran es tebal.Suhu yang memanas menyebabkan es mencair.Air tambahan ini menyebabkan permukaan laut naik.Kepulauan yang rendah dan orang-orang yang tinggal di pesisir terancam banjir. Banyak orang yang pindah dari Kepulauan Maladewa akibat hal ini dan beberapa pulau akan menghilang bersamaan.
Perubahan iklim juga sangat berkaitan dengan pemanasan global.Pemanasan global berarti banyak gelombang panas, kekeringan, banjir, serta iklim yang lebih ganas, seperti angin kencang dan badai.Hasil panen bisa hancur karena cuaca.Wabah penyakit akibat kondisi panas, seperti malaria, bisa menyebar.

4.      Polusi Udara
Polusi udara merupakan salah satu dari beberapa permasalahan global yang ada pada saat ini.Polusi udara merupakan polusi yang dapat mempengaruhi hujan asam.Beberapa gas hasil pembakaran bahan bakar fosil berubah menjadi hujan asam.Hujan ini bisa merusak tumbuhan dan bangunan. Sulfur dioksida dan nitrogen oksida naik ke udara dari stasiun pembangkit listrik, pabrik, dan kendaraan. Kemudian, gas-gas ini larut dalam air hujan dan membuatnya menjadi hujan asam.Hujan asam mematikan tumbuhan, meracuni makhluk hidup di sungai dan merusak bangunan.
Setiap tahun, ratusan dari ribuan orang di dunia meninggal akibat bernapas dalam kabut asap udara yag berkontaminasi dengan polusi. Kabut asap disebabkan oleh campuran asap dan gas buangan, yang sebagian besar dihasilkan dari stasiun pembangkir listrik, pabrik, kendaraan, dan pesawat terbang. Udara panas memperburuk kabut asap. Orang-orang dengan masalah jantung dan pernapasan memiliki risiko  tinggi.

5.      Tumpukan Sampah Yang Semakin “Menjadi-Jadi”
Orang-orang membuang sampah ke bak sampah dan membiarkan petugas sampah mengangkutnya.Namun, gundukan sampah telah menciptakan masalah besar bagi bumi.Hingga pada akhirnya, pemerintah mencoba mencari jalan keluar untuk mengurangi jumlah sampah dan setiap orang ikut berperan serta.Hampir seluruh sampah rumah tangga dibawa ke tempat pembuangan akhir dan dikubur disana.Sampah memang hilang dari pandangan, namun masalah tidak terpecahkan.Salah satu kekhawatiran terbesar adalah beberapa jenis sampah, seperti baterai, penyemprot rambut, dan plastik mengeluarkan material beracun.Material ini bisa lepas ke udara atau bocor mencemari tanah dan air tanah.Sebagian air tanah mengalir ke sungai, meracuni makhuk hidup.Air yang diminum manusia juga bisa tercemar.

B.     Bagaimanakah Sistematika Pelaksanaan Rumus 3M Dalam Mengatasi Pemanasan Global?
Sistematika pelaksanaan rumus 3M dalam mengatasi pemanasan global adalah menggabungkan konsep menghemat, mengurangi, dan mendaur ulang.Konsep ini memiliki tindakannya masing-masing.Dalam konsep menghemat ditujukan pada pelaksanaan penghematan energy, dalam konsep mengurangi ditujukan pada pengurangan polusi dan jumlah kertas, dan dalam konsep mendaur ulang ditujukan pada pendaur ulangan sampah yang ada di lingkungan sekitar.
Adapun sistematika dalam pelaksanaan rumus 3M adalah sebagai berikut.
a.      Pelaksanaan Konsep “Menghemat” Dalam Mengatasi Pemanasan Global
Konsep menghemat ditujukan pada penghematan energi. Ada banyak cara mudah untuk menghemat energy. Dengan adanya penghematan terhadap energy, tagihan listrik dapat berkurang jikalau penghematan energy listrik dapat dilakukan secara terus-menerus. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghemat energy :
1.      Matikan alat elektronik saat tidak menggunakannya. Alat-alat ini termasuk televisi, pemutar DVD, radio, dan pengecas.
2.      Gunakan lampu hemat energy. Harganya memang lebih mahal, namun bisa bertahan 8-12 bulan lebih lama daripada bohlam. Jika lampu tidak cukup menerangi seluruh rumah, pasanglah di tempat yang tidak terlalu memerlukan penerangan sangat terang agar lebih efisien.
3.      Matikan lampu ketika meninggalkan ruangan.
4.      Alih-alih menggunakan AC, bukalah jendela saja saat merasa kepanasan.
5.       Jika membuat minuman hangat, segeralah meminumnya sebelum minuman itu menjadi dingan. Jangan samapai kamu membuangnya dan membuat minuman baru karena akan memerlukan lebih banyak air dan energy untuk memanaskannya.

b.      Pelaksanaan Konsep “Mengurangi” Dalam Mengatasi Pemanasan Global
Konsep mengurangi ditujukan pada pengurangan sampah dan berbagai jenis benda lainnya terhadap lingkungan sekitar.Kita dapat mengurangi dan menggunakan kembali barang yang kita pakai tanpa harus membuangnya begitu saja.Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam mengurangi jumlah sampah ataupun benda lainnya terhadap lingkungan sekitar.
1.      Sumbangkan barang-barang yang sudah tidak terpakai ke badan mal atau jual barang-barang ke pasar loak, dan cobalah untuk berbelanja disana.
2.      Gunakan perpustakaan dan tempat penyewaan.
3.      Bertukar buku, CD, DVD, dan game computer dengan teman-temanmu.
4.      Jika punya banyak kantong plastic, gunakan kembali sebagai kantong sampah atau tempat menyimpan benda lain.
5.      Hindari barang sekali pakai, seperti gelas plastic sekali pakai. Cuci bersih botol air mineral dan gunakan kembali.

c.       Pelaksanaan Konsep “Mendaur Ulang” Dalam Mengatasi Pemanasan Global
Konsep mendaur ulang ditujukan pada proses mendaur ulang pada sampah dan dapat juga pada kertas. Lebih dari 60% sampah rumah tangga bisa didaur ulang dan diurai kembali sehingga menjadi sesuatu yang baru.Namun, sebaiknya jangan membeli terlalu banyak barang dan cobalah perbaiki barang yang rusak.Saat ini, semakin banyak benda yang bisa didaur ulang. Kita dapat memikirkan cara lain untuk menghilangkan sampah selain membuangnya. Berikut adalah benda-benda yang dapat didaur ulang.
1.      Kertas, gelas, kaleng, dan beberapa jenis plastik (jika tidak yakin periksalah apakah memiliki symbol daur ulang) Cuci bersih wadah makanan dan hati-hati agar jari tidak tergores kaleng. Kita bisa menggunakannya untuk menaruh sesuatu.
2.      Pakaian yang sudah terlalu tua atau rusak dan tidak bisa disumbangkan bisa digunakan untuk kain pel.
3.      Telepon seluler memiliki beberapa bahan beracun tingkat tinggi yang bisa terlepas ditempat pembuangan sampah atau tungku pembakaran. Sebenarnya 80% bahan telepon seluler bisa didaur ulang. Jika telepon seluler sudah tidak dipakai, kita bisa menjualnya atau memberikannya kepada orang lain.
4.      Mendaur ulang kertas, serta menulis, mencetak, dan memfotokopi di kedua sisi kertas.
5.      Gunakan papan tulis kecil sebagai pengganti kertas untuk menulis pesan di rumah.
6.      Membuat berbagai kreasi dari barang bekas.
7.      Jangan gunakan tissue untuk membersihkan tumpahan. Kita bisa menggunakan kain yang dapat dicuci kembali dan menggunakannya kembali.

C.    Bagaimanakah Peluang Dan Tantangan Pelaksanaan Rumus 3M Dalam Mengatasi Pemanasan Global?
Peluang dan tantangan dalam melaksanakan rumus 3M tentunya ada yang dapat dengan mudah diwujudkan dan nada pula yang tidak mudah untuk diwujudkan. Peluang dalam melaksanakan rumus 3M akan terwujud jika berbagai pihak dapat menyadari pentingnya untuk menjaga kelestarian lingkungan termasuk kondisi bumi. Peluang dalam pelaksanaan rumus 3M diantaranya terwujudnya suasana kehidupan yang berjalan dengan konsep kaidah-kaidah alamiah atau memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
Peluang dalam pelaksanaan rumus 3M dapat benar-benar terwujud jikalau berbagai pihak dapat saling berkolaborasi/bekerja sama dalam mewujudkan kondisi lingkungan sekitar yang tetap terlestari. Peluang dalam pelaksanaan rumus 3M tentunya tidak dapat diwujudkan oleh satu pihak saja, namun kita Sebagai pelajar juga dapat mewujudkan peluang tersebut. Dalam mewujudkan lingkungan yang terlestari, tentunya ada banyak cara yang dapat dilakukan. Namun, dalam pelaksanaannya kita harus sadar untuk mau mewujudkan kondisi lingkungan yang terlestari.
Tantangan dalam melaksanakan rumus 3M yakni jika berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat, ataupun kita sebagai pelajar tidak memiliki kesadaran mengenai betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, maka hal ini akan dapat menghambat pelaksanaan rumus 3M untuk dapat berjalan sebagaimana mestinya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan rumus 3M, namun penulis hanya memberikan beberapa tindakan saja dalam karya tulis ini.
Kesadaran untuk menciptakan lingkungan yang terlestari sanpemerintahgatlah diperlukan agar kondisi bumi tidak semakin parah.Dalam hal ini, pemerintah memang memiliki kekuatan untuk memberikan pengaruh yang besar untuk memberikan kebijakan kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Namun, tentunya hal ini tidak akan dapat berjalan jika hanya pemerintah saja yang bergerak dan bertindak.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh setiap orang untuk dapat menjaga kelestarian lingkungan agar tetap dapat terlestari. Dengan mengetahui apa saja problematika yang menyebabkan pemanasan global dan apa saja dampak-dampak yang ditimbulkan, maka hal ini walaupun secara tidak langsung dapat membantu dalam mewujudkan kesadaran betapa pentingnya menjaga lingkungan agar tetap terlestari.
Tindakan kecil dapat membawa perubahan.Sebagian besar penyebab pemanasan global adalah tindakan manusia.Oleh karena itu, tentunya dengan berbagai tindakan kecil yang dapat dilakukan oleh manusia juga dapat menjadi solusi dalam mengurangi pemanasan global.Dengan adanya kesadaran dari berbagai pihak, maka permasalahan mengenai pemanasan global pun dapat ditangani.Maka, alangkah lebih baiknya jika kita sebagai manusia dapat menjaga lingkungan dari sekarang, dari kesadaran jiwa sendiri, dan dari tindakan sendiri.




BAB V
SIMPULAN DAN SARAN


A.    Simpulan
Adapun beberapa simpulan dalam karya tulis ini, yakni sebagai berikut.
1.      Problematika dalam pemanasan global saat ini yaitu seperti kondisi bumi yang semakin memburuk, krisis energy, kondisi bumi yang semakin memanas, banyaknya sampah, polusi udara, dan lain-lain.
2.      Konsep pelaksanaan rumus 3M ditujukan pada penghematan energy, pengurangan pemakaian energy dan barang-barang tertentu, serta pendaur ulangan sampah dan barang-barang tertentu yang masih dapat didaur ulang.
3.      Peluang dalam melaksanakan rumus 3M akan terwujud jika berbagai pihak dapat menyadari pentingnya untuk menjaga kelestarian lingkungan termasuk kondisi bumi, sedangkan tantangan dalam melaksanakan rumus 3M yakni jika berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat, ataupun kita sebagai pelajar tidak memiliki kesadaran mengenai betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, maka hal ini akan dapat menghambat pelaksanaan rumus 3M untuk dapat berjalan sebagaimana mestinya.

B.     Saran
Adapun saran dalam karya tulis ini yakni sebagai berikut.
1.      Bagi pemerintah diharapkan agar dapat mempertegas kebijakan kepada masyarakat luas untuk menyadari betapa pentingnya menjaga kondisi lingkungan agar tetap terlestari.
2.      Bagi masyarakat diharapkan agar dapat menumbuhkan kesadaran dalam jiwa betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
3.      Bagi pelajar diharapkan dapat memberikan contoh kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan sekitar demi menjaga kondisi lingkungan agar tidak semakin memburuk.






DAFTAR PUSTAKA


Alamendah.2014.Menipisnya Lapisan Ozon Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Di Bumi dalamhttps://alamendah.org/2014/04/17/ozon-dan-lapisan-ozon/ (diakses tanggal 23 Mei 2016).


Anonim.2016.Hemat Energi Sebagai Upaya Menyelamatkan Bumidalamhttp://www.kompasiana.com/nastitiswargarani/hemat-energi-sebagai-misi-menyelamatkan-bumi-yang-semakin-tua_573d2f3b917e61b904bedae4 (diakses tanggal 23 Mei 2016).

Anonim.2016.Menipisnya Lapisan Ozon Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Di Bumidalamhttps://ozonsilampari.wordpress.com/tag/protokol-montreal/(diakses tanggal 23 Mei 2016).

Anonim.2016.Lapisan Ozon dalamhttps://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_ozon (diakses tanggal 23 Mei 2016).

Anonim.2016.Pengertian Pemanasan Global Dan Dampaknyadalamhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global (diakses tanggal 23 Mei 2016).

Anonim.2016.Pemanasan Global dalamhttp://www.pemanasanglobal.net/faq/apa-itu-pemanasan-global.htm (diakses tanggal 23 Mei 2016).

Anonim.2015.Pengertian Pemanasan Global, Penyebab dan Dampaknya dalamhttp://www.pintarbiologi.com/2015/03/pemanasan-global-pengertian-penyebab-dampaknya.html (diakses tanggal 23 Mei 2016).

Anonim.2016.Pengertian Pemanasan Global Dalam Proses Peningkatan Suhu Atmosferdalamhttps://leenxx.wordpress.com/pemanasan-global-adalah-adanya-proses-peningkatan-suhu-rata-rata-atmosfer-laut-dan-daratan-bumi/ (diakses tanggal 23 Mei 2016).

Anonim.2016.Pengertian Pemanasan Global Dan Penyebabnya dalam http://www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-pemanasan-global-penyebab-dampak-akibat.html (diakses tanggal 23 Mei 2016).

Hallupi.2008.Mengapa Aku Harus Peduli Pada Bumi.Jakarta : Erlangga For Kids.


NOTE :
Boleh Copas, asalkan mencantumkan sumber nya guys...!
terima kasih


Post a Comment for "EFEKTIVITAS PELAKSANAAN RUMUS 3M (MENGHEMAT, MENGURANGI, DAN MENDAUR ULANG) DALAM MENGATASI PEMANASAN GLOBAL (Disusun Sebagai Laporan Dalam Mengkaji Problematika Mengenai Pemanasan Global Beserta Solusinya)"