Hanan Attaki - Mintalah Kepada Pemilik Hati
Manusia diperintah untuk memohon kepada Tuhan dengan cara
merendahkan diri, suara yang lembut, penuh kesadaran dan penuh harapan. Inilah tatakrama dalam
berkomunikasi dengan Tuhan. Merendahkan diri artinya bersikap rendah hati, merasa tak punya apaapa.
Karena pemilik yang sebenarnya dari semua ini adalah Allah. Kalau diumpamakan “gentong”
maka kita harus merasa sebagai gentong yang kosong, yang siap diisi.Suara yang dibunyikan harus
lembut! Cuma didengar oleh telinganya sendiri. Inilah prinsip zikir! Selanjutnya, permohonan itu harus
dikerjakan dengan penuh kesadaran. Artinya, harus tumbuh dari hati dan pikiran yang jernih. Dan,
terakhir ditopang oleh keyakinan yang kuat akan dikabulkannya permohonan itu.
Ingat, rahmat Tuhan itu akan hinggap pada orang-orang yang berbuat ihsan. Suatu perbuatan
yang tumbuh dari hati yang murni. Suatu perbuatan yang tidak distimulasi oleh keinginan yang
melanggar batas. Perbuatan yang tidak dilandasi oleh dorongan untuk mengeksploitasi bumi. Hanya
sebatas yang diperlukan! Hanya mengambil manfaat untuk kehidupan.
Bukan untuk kemubaziran atau
pemborosan dalam hidup ini. Memang hal ini tampak seperti bertentangan terhadap prinsip
“pemasaran”. Tetapi sebenarnya kita ini diingatkan agar menjaga kesejahteraan alam ini demi anakcucu
dan kemanusiaan kita. Apalah artinya kita sekarang hidup bergelimang harta, tetapi di masa depan
kita menga-lami ketekoran hidup. Karena energi semesta sudah kita hutang sekarang ini, sehingga di
masa depan kita tekor karena harus membayarnya.
Post a Comment for "Hanan Attaki - Mintalah Kepada Pemilik Hati"