Laporan Reaksi Kimia pada Cangkang Telur
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telur merupakan sumber protein yang
dibutuhkan oleh tubuh. Sebagai penghasil protein hewani, telur menjadi sarapan
wajib bagi mereka yang bekerja seharian terutama anak-anak usia pertumbuhan.
Telur yang lazim dikonsumsi oleh masyarakat merupakan telur yang dihasilkan
dari kelompok aves atau unggas. Telur dilindungi oleh cangkang yang keras dan
padat.Bagian yang biasa dikonsumsi dari telur adalah bagian dalam. Padahal
cangkang telur pun bisa diolah menjadi tepung yang bisa dikonsumsi.
Asam cuka atau asam asetat
merupakan salah satu bahan pangan yang memberikan rasa asam pada makanan. Asam
asetat termasuk ke dalam golongan asam lemah yang digunakan sebagai pelunak air
dan pengatur keasaman dalam industri makanan. Kita pasti pernah melihat iklan
pasta gigi yang menayangkan uji coba telur dan asam asetat atau asam cuka.
Dalam iklan tersebut kita bisa melihat telur yang direndam dengan asam cuka
menjadi lembek dan cangkang menjadi retak.
Kita pasti berpikir perubahan pada
telur tersebut merupakan cara agar produk pasta gigi menjadi laris. Tanpa kita
ketahui perubahan tekstur pada telur dan cangkang telur ternyata dipengaruhi
oleh asam cuka. Zat apakah yang terkandung di dalam cangkang telur dan mengapa
teksturnya berubah akan diketahui berdasarkan hasil pengamatan praktikum reaksi
kimia cangkang telur dan asam cuka.
Tidak
hanya bersama asam cuka saja, akan tetapi dengan berbagai jenis larutan –
larutan yang bersifat asam ternyata kulit telur juga menimbulkan berbagai
reaksi yang berbeda – beda. Dengan kata
lain, kulit telur juga menimbulkan efek yang berbeda pada jenis larutan asam
yang berbeda. Contohnya saja seperti kulit telur yang direaksikan dengan asam
cuka, tentunya reaksi yang terjadi pada kulit telur tersebut akan berbeda
dengan proses reaksi kimia yang terjadi kulit telur yang direaksikan bersama
dengan asam sulfat.
Pada
percobaan yang dilakukan oleh penulis, penulis
mereaksikan kulit telur dengan berbagai larutan – larutan yang bersifat asam,
seperti larutan asam jawa, larutan jeruk, larutan HCl, larutan H2SO4,
dan larutan asam cuka. Karena reaksi yang terjadi pada kulit telur terhadap
masing – masing larutan berbeda, maka penulis pun mengkaji hal tersebut dalam
karya tulis ini agar dapat mengetahui lebih
lanjut proses yang terjadi mengenai reaksi kimia.
1.2
Rumusan
Masalah
4
Bagaimanakah proses yang terjadi pada reaksi kimia?
5
Mengapa reaksi kimia dapat terjadi?Apa penyebabnya?
6
Apa yang terjadi pada kulit telur setelah direaksikan bersama
larutan – larutan yang bersifat asam?
1.3
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui bagaimanakah proses yang terjadi pada
reaksi kimia.
2.
Untuk mengetahui mengapa reaksi kimia dapat terjadi
dan apa penyebabnya.
3.
Untuk mengetahui apa yang terjadi pada kulit telur
setelah direaksikan bersama larutan – larutan yang bersifat asam.
1.4
Manfaat
Penelitian
1. Bagipelajar,dapat mengetahui dan
memahami semua pembelajaran yang terkait dengan reaksi kimia dan bagaimana proses terjadinya
reaksi kimia.
2. Bagi
guru,dapat
mengetahui dan memperhatikan siswa-siswi untuk kreatif dalam
menganalisis,memahami dan bekerja dalam proses pembelajaran mengenai reaksi kimia serta proses terjadinya reaksi
kimia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Seputar
Mengenai Reaksi Kimia
Reaksi kimia
adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa
menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar,
pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau
penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk
atau terputusnya ikatan kimia.
Reaksi kimia juga
merupakan suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia.
Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai
reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan
akan menghasilkan satu atau lebihproduk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang
berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang
melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia,
walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada
transformasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.
Reaksi-reaksi
kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia untuk menghasilkan
produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang
dikatalisis oleh enzim membentuklintasan metabolisme, di mana sintesis dan
dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.
Reaksi kimia
merupakan proses hasil konversi senyawa kimia. Senyawa yang awalnya terlibat
dengan reaksi kimia disebut bahan reaksi. Bahan reaksi kimia umumnya dicirikan
melalui perubahan kimia, dan menghasilkan satu atau lebih hasil yang secara umum
berbeda dari bahan reaksi. Dari sebelumnya, reaksi kimia melibatkan pergerakan
elektron dalam membentuk dan memecahkan ikatan kimia, walaupun konsep umum
untuk reaksi kimia, dalam bentuk persamaan kimia, bisa digunakan untuk transisi
partikel keunsuran, begitu juga reaksi nuklir.
Reaksi kimia
yang berbeda digunakan dalam sintesis kimia untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia dikatalisis oleh enzim yang
membentuk jalur metabolik, dan sintesis dan penguraiannya biasanya mustahil
dalam kondisi di dalam sel yang bertindak.
2.2 Seputar Mengenai Telur
Telur adalah
salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selaindaging, ikan dan susu.
Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenisunggas, seperti ayam,
bebek, dan angsa. Telur merupakan bahan makanan yangsangat akrab dengan
kehidupan kita sehari-hari. Telur sebagai sumber proteinmempunyai banyak
keunggulan antara lain, kandungan asam amino palinglengkap dibandingkan bahan
makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu,tempe, dan sebaganya.
Telur mempunyai
citarasa yang enak sehingga digemari oleh banyakorang. Telur juga berfungsi
dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan.Selain itu, telur termasuk bahan
makanan sumber protein yang relatif murah danmudah ditemukan. Hampir semua
orang membutuhkan telur (Mietha, 2008).
Telur merupakan
salah satu bahan pangan yang paling lengkap gizinya.Selain itu, bahan pangan
ini juga bersifat serba guna karena dapat dimanfaatkanuntuk berbagai keperluan.
Komposisinya terdiri dari 11% kulit telur, 58% putihtelur, dan 31% kuning
telur. Kandungan gizi terdiri dari protein 6,3 gram,karbohidrat 0,6 gram, lemak
5 gram, vitamin dan mineral di dalam 50 gram telur(Sudaryani, 2003).
2.3 Seputar Mengenai Kulit Telur
dan Kandungannya
Kulit telur merupakan
lapisan luar dari telur yang berfungsi melindungisemua bagian telur dari luka
atau kerusakan (Anonim, 2003).Pembentukan kulit telur memerlukan waktu yang
sangat lama pada uterusdi oviduct. Kandungan kalsium selama empat jam pertama
berkisar 2,2% yangmeningkat menjadi 5,6% setiap jam selama enambelas jam
berikutnya. Ayambetina menggunakan pakan ternak dan rangka kalsium yang
tersedia, untukpembentukan kulit terluar telur. Sekitar 47% rangka kalsium
dialihkan untukpembentukan kulit terluar telur (Panda, 1995).
Untuk ayam
petelur, kandungankalsium harus lebih tinggi selama ternak itu masih
memproduksi telur, karenakalsium sangat diperlukan untuk pembentuk kulit
luarnya (Darmono, 1995).Bila dilihat dengan mikroskop maka kulit telur terdiri
dari 4 lapisan yaitu:
1.
Lapisan kutikula
Lapisan kutikula
merupakan protein transparan yang melapisi permukaankulit telur. Lapisan ini
melapisi pori-pori pada kulit telur, tetapi sifatnya masihdapat dilalui gas
sehingga keluarnya uap air dan gas CO2.
2.
Lapisan busa
Lapisan ini
merupakan bagian terbesar dari lapisan kulit telur. Lapisan ini terdiri dari
protein dan lapisan kapur yang terdiri dari kalsium karbonat, kalsiumfosfat,
magnesium karbonat dan magnesium fosfat
3.
Lapisan mamilary
Lapisan ini
merupakan lapisan ketiga dari kulit telur yang terdiri darilapisan yang
berbentuk kerucut dengan penampang bulat atau lonjong. Lapisan inisangat tipis
dan terdiri dari anyaman protein dan mineral.
4.
Lapisan membrane
Lapisan ini merupakan
bagian lapisan kulit telur yang terdalam. Terdiri dari dualapisan selaput yang
menyelubungi seluruh isi telur. Tebalnya lebih kurang 65mikron (Nasution,
1997).Komposisi kimia dari kulit telur terdiri dari protein 1,71%, lemak
0,36%,air 0,93%, serat kasar 16,21%, abu 71,34% (Nasution, 1997).
Berdasarkan hasilpenelitian, serbuk kulit
telur ayam mengandung kalsium sebesar 401±7,2 gramatau sekitar 39% kalsium,
dalam bentuk kalsium karbonat. Terdapat pulastrontium sebesar 372±161µg,
zat-zat beracun seperti Pb, Al, Cd, dan Hg terdapatdalam jumlah kecil, begitu
pula dengan V, B, Fe, Zn, P, Mg, N, F, Se, Cu, dan Cr(Schaafsma, 2000).
2.4 Apa Yang Dimaksud Dengan
Larutan Yang Bersifat Asam?
Larutan Asam adalah larutan yang bersifat asam.
Larutan asam jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+. Pengertian
Asam menurut kamus sains bergambar yakni, suatu zat yang membentuk ion hidrogen
dalam larutan; mengandung hidrogen yang dapat diganti dengan logam untuk
membentuk garam. Beberapa asam bersifat korosif dan kebanyakan asam dapat
mengubah suatu indikator.
Dalam keterangan diatas telah disinggung mengenai
sifat asam yakni salah satunya bersifat korosif. Apa itu korosif? Pernahkah
kalian memperhatikan karat pada besi? tahukah apa itu karat? Peristiwa karat
atau yang biasa kita kenal dengan perkaratan, merupakan salah satu hasil dari
korosi.
Menurut kamus sains bergambar (2000), Korosi adalah,
perusakan yang berlangsung lambat pada suatu logam akibat kegiatan zat-zat
kimia seperti asam atau oksigen atmosfer, misalnya tembaga yang diletakkan di
udara terbuka akan terkorosi dan membentuk suatu lapisan hijau. Selain itu ada
beberapa sifat-sifat lain dari asam yaitu menghasilkan ion H+, PH < 7, bersifat
korosif, mengubah lakmus Biru menjadi Merah.
Berikut beberapa contoh larutan asam, yaitu : HCl
(Asam Chlorida), H2SO4 (Asam Sulfat), CH3COOH (Asam asetat/ Asam Cuka), air
jeruk, dan lain-lain. Klasifikasi larutan asam, berdasarkan sifatnya larutan Asam
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu asam kuat dan asam lemah. Asam kuat adalah
asam yang jika dilarutkan dalam air sebagian besar atau seluruh molekulnya
berubah menjadi ion H+.Contoh Asam Kuat : HCl, H2SO4, HBr, HI. Asam Lemah
adalah asam yang jika dilarutkan dalam air hanya sebagian kecil molekulnya yang
berubah menjadi ion H+. Contoh Asam Lemah : CH3COOH.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
metode deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan tentang proses reaksi kimia yang terjadi pada kulit telur saat
direaksikan dengan larutan – larutan yang bersifat asam.
3.2 Tempat dan
Waktu Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di ruang Laboratorium Kimia SMA Plus Negeri 2 Banyuasin III.
2.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
pada hari Rabu tepatnya pada tanggal 9 September 2015.
3.3 Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Kajian pustaka
Pengumpulan informasi dan data – data yang diperlukan
diperoleh dari buku – buku dan internet.
2.
Observasi
Penelitian ini
dilakukan dengan melakukan observasi atau pengumpulan data melalui pengamatan dan
pencatatan gejala langsung pada objek penelitian (reaksi kulit telur terhadap berbagai larutan – larutan
yang bersifat asam)
3.
Dokumentasi
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil gambar
terhadap objek penelitian (kulit telur yang direaksikan dengan berbagai larutan
– larutan yang bersifat asam).
3.4
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis
data hasil penelitian ini adalah metode analisis kualitatif.
3.5.1 Alat dan Bahan :
-
Alat
:
1. Gelas kimia
2. Labu Erlenmeyer
3. Corong
4. Rak tabung reaksi
5. Tabung reaksi
6. Spatula logam
7. Spatula kaca
8. Pipet
9. Kertas saring
-
Bahan
:
1. Kulit telur
2. Cuka makan
3. Asam jawa
4. Jeruk
5. H2SO4
6. HCl
7. Aquades
3.5.2 Langkah Kerja :
1.
Asam jawa dimasukkan ke
dalam gelas kmia, lalu dicampur aquades dan diaduk menggunakan spatula logam.
2.
Asam jawa yang telah
dicampur dengan aquades, selanjutnya disaring menggunakan kertas saring yang
dilipat ke dalam corong.
3.
Selanjutnya corong
diletakkan di atas labu Erlenmeyer dan dituangkan larutan asam jawa tadi.
4.
Ambil larutan asam jawa yang
telah disaring menggunakan pipet, lalu dimasukkan ke tabung reaksi.
5.
Masukkan kulit telur ke
dalam larutan asam jawa menggunakan spatula logam.
6.
Lihatlah reaksi yang terjadi
pada bahan yang telah dicampur dalam tabung reaksi.
7.
Lakukan hal yang sama
terhadap larutan HCl, larutan H2SO4, asam cuka dan
larutan jeruk.
8.
Larutan HCl, larutan H2SO4,
dan asam cuka tidak perlu ditambah aquades. Dalam hal ini, aquades hanya
decampurkan dengan asam jawa dan perasan jeruk, sehingga menghasilkan larutan
asam jawa dan larutan jeruk.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil
Saat melakukan
percobaan, penulis mengumpulkan data melalui percobaan yang dilakukan. Dalam
hal ini, penulis mencatat hasil pengamatan dari reaksi kimia yang terjadi pada
bahan yang telah direaksikan pada saat praktikum. Berikut adalah hasil dari
pengamatan mengenai percobaan yang dilakukan oleh penulis :
No.
|
Bahan Yang Direaksikan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Kulit telur + air perasan jeruk + aquades
|
-
Dipermukaan larutan terdapat sedikit busa.
-
Dipermukaan kulit telur terdapat sedikit busa.
-
Warna larutan putih keruh.
-
Kulit telurnya tidak terangkat ke permukaan larutan.
|
2.
|
Kulit telur + asam jawa + aquades
|
-
Dipermukaan larutan terdapat sedikit busa.
-
Dipermukaan kulit telur tidak terdapat busa.
-
Warna larutan keruh kecoklatan.
-
Kulit telur tidak terangkat ke permukaan larutan.
|
3.
|
Kulit telur + Asam Cuka
|
-
Dipermukaan larutan terdapat banyak busa.
-
Dipermukaan kulit telur terdapat banyak busa.
-
Warna larutan
bening.
-
Kulit telur terangkat secara bergantian ke permukaan
larutan.
|
4.
|
Kulit telur + H2SO4
|
-
Dipermukaan larutan terdapat sedikit busa.
-
Tidak terdapat busa dipermukaan kulit telur.
-
Warna larutannya bening.
-
Kulit telur tidak terangkat ke permukaan larutan.
|
5.
|
Kulit telur + HCl
|
-
Dipermukaan larutan terdapat banyak busa.
-
Dipermukaan kulit telur terdapat banyak busa.
-
Warna larutannya bening.
-
Kulit telur langsung terangkat ke permukaan larutan
secara keseluruhan.
|
4.2 Pembahasan
1. Bagaimanakah proses yang terjadi pada reaksi kimia?
Reaksi
kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia.
Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai
reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan
akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang
berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang
melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia,
walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada
transformasi partikel-partikel elementer seperti pada reaksi nuklir.
Reaksi-reaksi
kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia untuk menghasilkan
produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang
dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di mana sintesis dan
dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi Sifat kimia adalah ciri-ciri
suatu zat yang menyatakan apakah zat itu dapat mengalami perubahan kimia
tertentu.
Perubahan
kimia adalah perubahan yang mengubah identitas zat dalam suatu, materi. Pada
perubahan kimia terbentuk zat baru. Terjadinya suatu reaksi kimia dapat
diketahui dari perubahan yang diakibatkan oleh reaksi tersebut. Beberapa
perubahan tersebut adalah terbentuknya endapan, terjadinya perubahan warna,
terbentuknya gas, dan adanya perubahan suhu.
1. Reaksi Kimia Menghasilkan Endapan
Di
sekitar kita banyak dijumpai reaksi kimia yang dapat menghasilkan endapan. Reaksi-reaksi yang termasuk contoh
reaksi kimia yang menghasilkan endapan, antara lain terjadinya senyawa karbonat
pada dasar panci saat merebus air.
Ketika
air kapur ditiup, maka akan terjadi reaksi antara air kapur dengan
karbondioksida hasil pernapasan. Terjadinya reaksi dapat diamati terbentuknya
kalsium karbonat (CaCO3) berwarna putih yang mengendap di dasar gelas jika
dibiarkan beberapa saat.
Pengendapan
dengan reaksi kimia telah lama dimanfaatkan untuk proses penjernihan air. Air
sumur yang keruh akibat bercampur lumpur dapat dijernihkan dengan penambahan
tawas. Tawas tersebut akan mengikat partikel partikel lumpur sehingga
menggumpal dan akhirnya mengendap.
2. Reaksi Kimia Menghasilkan Perubahan Warna
Buah
apel yang dipotong dan dibiarkan beberapa saat, lama kelamaan akan berubah
menjadi berwarna coklat. Perubahan warna ini menunjukkan bahwa zat kimia pada apel telah bereaksi
dengan oksigen di udara. Reaksi antara larutan tepung kanji dengan iodium
tintur dapat diketahui dari perubahan warna yang terjadi. Larutan kanji
berwarna jernih, iodium berwarna coklat. Jika keduanya dicampurkan akan
membentuk warna biru.
Jika
ditambahkan vitamin C maka iodium akan bereaksi dengan vitamin C membentuk zat
kimia lain yang tidak berwarna. Jadi terjadinya reaksi kimia dapat diketahui
dari perubahan warna yang terjadi. Alat-alat rumah tangga yang terbuat dari
logam, benda-benda tersebut lama kelamaan akan berubah warna. Alat dari besi
akan berkarat sehingga menjadi berwarna hitam, alat dari tembaga akan berubah
warna menjadi kehijauan, alat dari perak akan berubah warna menjadi hitam.
Perubahan warna tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi kimia pada
alat-alat tersebut. Warna baju yang kita pakai lama-kelamaan akan memudar
karena bereaksi dengan bahan kimia yang terdapat dalam detergen.
Pada
praktikum yang dilakukan oleh penulis, reaksi kimia terjadi pada saat perubahan
kulit telur menjadi berbusa pada permukaannya dan menyebabkannya menjadi
terangkat ke atas permukaan larutan. Dalam hal ini, reaksi kimia telah terjadi
pada kulit telur karena kulit telur mengalami reaksi terhadap larutan yang
bersifat asam.
2. Mengapa reaksi kimia dapat terjadi?Apa penyebabnya?
Reaksi
kimia dapat terjadi karena adanya ciri-ciri yang menyebabkan terjadinya reaksi kimia.
Reaksi kimia dicirikan dengan terjadinya endapan juga ditandai dengan adanya
perubahan warna, perubahan suhu, atau terbentuknya gas. Berikut adalah ciri –
ciri yang menyebabkan terjadinya reaksi kimia :
a. Reaksi Kimia yang Menghasilkan Endapan
Pernahkan
anda melihat dasar panci yang digunakan untuk merebus air? Mengapa ada zat yang
menempel di dasar panci? Ya, zat yang menempel pada dasar panci tersebut
merupakan endapan (kerak) yang terbentuk karena air yang dipanaskan. Kerak
tersebut merupakan senyawa kalsium karbonat. Persamaan reaksinya adalah sebagai
berikut:
Ca+2
+ 2HCO3 menghasilkan CaCO3 (kerak) + H2CO
Saat
ini reaksi kimia yang menghasilkan endapan banyak dimanfaatkan oleh manusia,
misalnya pada proses penjernihan air sumur yang bercampur dengan lumpur.
Penjernihan air sumur dapat menggunakan tawas karena tawas dapat mengikat
partikel-partikel lumpur sehingga menggumpal dan mengendap.
b. Reaksi Kimia yang Menyebabkan Perubahan Warna
Cobalah anda mengamati peralatan yang terbuat dari
besi, misalnya setang sepeda. Ketika kita membelinya dalam keadaan baru,
warnanya putih dan mengkilap. Tetapi, lama-kelamaan warnanya menjadi kusam
kecokelatan karena berkarat. Besi berkarat merupakan salah satu contoh reaksi
kimia yang menyebabkan terjadinya perubahan warna.
Beberapa reaksi kimia lain yang juga menyebabkan
perubahan warna di antaranya reaksi kimia antara timbal (II) nitrat
(Pb(NO)3)2), dan Kalium iodida (KI), selain menghasilkan endapan juga
menyebabkan perubahan warna. Larutan (Pb(NO)3)2), dan KI yang jernih dan tak
berwarna, ketika dicampurkan menghasilkan zat baru dengan warna kuning.
c. Reaksi Kimia yang Menghasilkan Gas
Anda pasti pernah makan roti, bukan? Coba amati
potongannya! Apa yang terlihat? Ya, kadang-kadang kita melihat adanya ruang
udara di dalam roti. Roti terbuat dari bahan-bahan yang di dalamnya ditambahkan
soda kue, yaitu bahan pengembang. Jika adonan dipanaskan, akan menghasilkan
karbondioksida yang membentuk ruang-ruang udara di dalam roti, sehingga roti
mengembang. Beberapa reaksi kimia lain yang menghasilkan gas di antaranya
reaksi antara karbida dengan air yang menghasilkan gas karbida. Gas tersebut
digunakan untuk proses pengelasan dan dapat juga untuk mempercepat pemasakan
buah.
d. Reaksi Kimia yang Menghasilkan Perubahan Suhu
Reaksi
kimia yang menghasilkan perubahan suhu misalnya ledakan bom. Ledakan bom yang
terjadi karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan energi yang sangat besar.
Energi yang menyertai reaksi kimia berupa panas, cahaya, atau energi listrik.
3. Apa yang terjadi pada kulit telur setelah direaksikan
bersama larutan – larutan yang bersifat asam?
Kulit
telur mengalami proses reaksi kimia yang berbeda – beda pada masing – masing
larutan yang direaksikan. Pada saat melakukan praktikum, penulis telah
mengamati bahwa pada saat kulit telur direaksikan dengan asam cuka, hal yang
terjadi pada kulit telur tersebut adalah kulit telur mempunyai banyak busa pada
permukaannya dan kulit telur tersebut dapat naik ke permukaan larutan dengan
sendirinya.
Lain
halnya dengan reaksi yang terjadi pada saat kulit telur telah bereaksi dengan
asam jawa, hal yang terjadi yaitu kulit teur tidak mengalami reaksi apapun atau
dengan kata lain, kulit telur tidak memberikan reaksi apapun sewaktu sedang
dilakukan percobaan. Namun, mengapa pada salah satu larutan seperti larutan
asam cuka dapat menimbulkan busa pada permukaan kulit telur dan menyebabkan
kulit telur terangkat ke permukaan larutan?
Hal ini dikarena asam cuka dapat
mengikat kalsium yang terkandung dalam cangkang telur. Cuka dikategorikan dalam
zat asam, berarti cuka memiliki kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti,
kalsium yaitu komponen utama penyusun kulit telur. Kulit telur sebagian besar
terbuat dari kalsium karbonat, dengan menggunakan asam maka kulit ini larut,
tidak hanya dengan asam cuka tetapi dengan HCL atau H2SO4 pun ini bisa terjadi.
Akan tetapi, mengapa timbul gelembung-gelembung ketika telur direndam
dengan larutan cuka? Itu dikarenakan gelembung gas yang muncul ketika reaksi
berlangsung merupakan hasil dari reaksi asam cuka dan cangkang telur. Gelembung
itu merupakan gas karbondioksida karena setelah dirasakan dengan tangan, pada
permukaan gelas kimia terasa hangat.
Namun, Zat apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut? Zat yang
dihasilkan dari reaksi ini adalah kalsium asetat{(CH 3 COO) 2 Ca},
karbondioksida(CO 2 ), serta air(H 2 O). Hal ini menandakan bahwa Cuka memiliki
kemampuan untuk merusak beberapa zat seperti, kalsium yaitu komponen utama
penyusun kulit telur.Cuka diperlukan dalam mewarnai telur, karena cuka dan air
bereaksi dengan lapisan molekul protein yang menutupi permukaan kulit telur
sehingga permukaan mejadi bermuatan
positif dan menarik molekul-molekul pewarna yang bermuatan negatif. Telur yang
ditambahkan cuka dalam larutan warnanya berwarna lebih pekat daripada telur
yang larutannya tidak diberi cuka. Telur yang direndam cuka 20% ukurannya lebih
besar karena larutan cuka meresap ke dalam telur
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari percobaan yang
dilakukan penulis, didapatkan beberapa kesimpulan :
1.
Reaksi kimia merupakan suatu
proses yang selalu menghasilkan perubahan senyawa kimia.
2.
Reaksi kimia dapat terjadi
karena disebabkan oleh ciri – ciri yang menyebabkan terjadinya reaksi kimia,
seperti perubahan warna, menghasilkan endapan, menghasilkan gas dan
menghasilkan perubahan suhu.
3.
Kulit telur akan mengalami
reaksi kimia terhadap larutan yang bersifat asam, namun dengan proses yang
berbeda – beda.
5.2 Saran
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
kepada guru pembimbing yaitu Ibu
Nurdianah, S.Pd saran dan kritik sangatlah diperlukan oleh
penulis agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya. Dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca yang ingin mengkaji pengetahuannya mengenai reaksi kimia.
Post a Comment for "Laporan Reaksi Kimia pada Cangkang Telur"