Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MAKALAH AIK KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

MAKALAH AIK
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

KATA PENGANTAR

     Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH “.
     Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen matakuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan.Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
    Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin
Malang, 20 September 2016




Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

        Sesungguhnya Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menguraikan tentang jati diri, apa dan siapa itu muhammadiyah.KH. Faqih Usman pada saat itu hanyalah mengkosntantir, mengidharkan apa yang telah ada. Jadi bukan merupakan hal-hal yang baru dalam Muhammadiyah.Adapun mereka yang menganggap bahwa Kepribadian Muhammadiyah sebagai perkara baru, hanyalah karena mereka mendapati Muhammadiyah dalam keadaan yang tidak sebenarnya.
       Faqih Usman sebagai seorang yang telah sejak lama berkecimpung dalam muhammadiyah, sudah memahami benar apa seseungguhnya sifat-sifat khusus/ciri-ciri khas dari Muhammadiyah itu. Karena itu, kepada mereka yang tidak berlaku sewajarnya dalam muhammadiyah, beliaupun dapat memahami dengan jelas, yang dirasakan benar oleh almarhum bahwa Muhammadiyah itu sebagai Gerakan Islam berdasar Islam, menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya bukan dengan jalan politik, bukan dengan jalan ketatanegaraan, melainkan dengan melalui pembentukan masyarakat, tanpa memperdulikan bagaimana struktur politik yang menguasainya. Zaman penjajahan Belanda, zaman militerisme Jepang, dan sampai dengan zaman kemerdekaan Republik Indonesia.Muhammadiyah tidak buta politik, Muhammadiyah tidak takut politik.TapiMuhammadiyah bukan partai politik.Muhammadiyah tidak mencapuri soal-soal politik; tetapi apabila soal-soal politik memasuki Muhammadiyah, ataupun soal-soal politik itu mendesak-desak urusan agama Islam maka terpaksalah Muhammadiyah bertindak menurut kemampuanya dan menurut irama dan nada Muhammadiyah.

B. Rumusan Masalah
     Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka secara rinci permasalahan yang   akan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan akhir sebagai berikut:
1. Sejarah perumusan Kepribadian Muhammadiyah
2. Fungsi kepribadian Muhammadiyah
3. Isi kepribadian Muhammadiyah
4. Penjelasan keperibadian Muhammadiyah
5. Kepada siapa kepribadian Muhammadiyah kita berikan


C. Tujuan.

1. Untuk mengetahui perumusan Kepribadian Muhammadiyah 
2. Untuk mengetahui Fungsi kepribadian Muhammadiyah.
3. Untuk mengetahui Isi kepribadian Muhammadiyah.
4. Untuk mengetahui penjelasan kepribadian Muhammadiyah.
5. Untuk mengetahui untuk siapa kepribadian Muhammadiyah kita berikan.

BAB II 
PEMBAHASAN

· Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian muhhamadiyah merupakan salah satu dari beberapa rumusan resmi persyarikatan yang disahkan oleh Muktamar Muhammadiyah ke-35 tahun 1962 di Jakarta (Muktamar setengah abad).Gagasana perumusan Kepribadian Muhammadiyah ini timbul pada waktu Muhammadiyah dipimpin oleh Bapak Kolonel H.M. Yunus Anis, ialah pada periode 1959-1962.“Kepribadian Muhammadiyah” ini semula berasal dari uraian Bapak H. Faqih Usman, sewaktu beliau memberikan uraian dalam suatu latihan yang diadakan Madrasah Mu’allimin MuhammadiyahYogyakarta.
Pada saat itu almarhum KH. Faqih Usman menjelaskan bahasan yang berjudul:
 “Apa sih Muhammadiyah itu?”
Kemudian oleh Pimpinan Pusat dimusyawarahkan bersama-sama Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur (HM. Saleh Ibrahim), Jawa Tengah (R. Darsono), dan Jawa Barat (H. Adang Afandi).
Sesudah itu disempurnakan oleh suatu Tim yang antara lain, terdiri dari: KH. Moh.Wardan, Prof. KH. Farid Ma’ruf, M. Djarnawi Hadikusuma, M. Djindar Tamimy; kemudian turut membahas pula Prof.H.Kasman Singodimejo SH. di samping pembawa prakarsa sendiri KH. Faqih Usman.Setelah urusan itu sudah agak sempurna, maka diketengahkan dalam Sidang Tanwir menjelang Muktamar ke 35.Dan di Muktamar ke-35 itulah “Kepribadian Muhammadiyah” disahkan setelah mengalami usul-usul penyempurnaan.
Dengan demikian maka rumusan “Kepribadian Muhammadiyah” ini adalah merupakan hasil yang telah disempurnakan dalam Muktamar ke-35 pada akhir periode pimpinan HM. Yunus Anis.

· Fungsi Kepribadian Muhammadiyah

Fungsi kepribadian muhammadiyah adalah untuk menjadi landasan, pedoman dan pegangan para pemimpin, aktifis dan anggota muhammadiyah dalam menjalankan roda organisasi, gerakan dan amal usaha agar tidak terombang ambing oleh pengaruh luar dan tetap istiqomah kepada cita cita dan perjuangan muhammadiyah serta cara memperjuangkan cita citanya.
Artinya tidak terpengaruh oleh paham paham agama lain, ideology ideology lain, aliran aliran agama lain, isme-isme, gerakan gerakan politik, gaya hidup, kebudayaan dan peradaban non muslim serta cara berfikir non muslim (sekuler, liberal dsb)
· Isi Kepribadian Muhammadiyah

Apakah Muhammadiyah itu?
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan gerakan Islam. Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma’ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat.
Da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama terbagi kepada dua golongan:
kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni
kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam.
Adapun da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan dan peringatan.Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata.
Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
· Dasar amal-usahan Muhammadiyah
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:
Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah.
Hidup manusia bermasyarakat.
Mematuhi ajaran-ajaran Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad saw.
Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun disegenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah SWT.

· Sifat-sifat Muhammadiyah
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta falsafah Negara yang sah.
6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ialah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan ajaran Islam serta membela kepentingannya.
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah.
10. Bersifat adil serta korektif kedalam dan keluar dengan bijaksana.
· Penjelasan Kepribadian Muhammadiyah

1. Apakah Muhammadiyah itu?
Apa yang dimaksud judul seperti ini tidak lain dimaksutkan untuk mengungkapkan sesungguh-sungguhnya tentang hakikat apa dan siapa Muhammadiyah itu, untuk mengungkap jati diri  Muhammadiyah yang sebenar-benarnya.
2. Hakikat Muhammadiyah
Hakikat kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wijhah-nya persyarikatanMuhammadiyah.Wajah tersebut mencerminkan predikat yang melekat kuat sebagai asy- Syakhsiyah atau jati dirinya secara utuh. Tiga predikat yang disebut dalam Muhammadiyah adalah Muhammadiyah sebagai gerakan islam, Dakwah dan Tajdid.
· Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yaitu suatu gerakan yang lahir karena motivasi Islam., bergerak semata-mata karena di ilhami oleh aspirasi Islam, dan dalam keseluruhan gerakannya adalah dalam rangka  aktualisasi ajaran Islam yang bersumber pada ajaran Al Qur’an dan As Sunnah as Shahihah.
1. Dasar Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah

Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
2. Dalam melaksanakan segala gerakan dan kegiatan maka tauhid dan tawakal kepada allah harus senantiasa dijadikan landasan dasarnya, dengan maksud semata mata untuk beribadah serta mentaati semua perintah dan larangannya
3. Hidup manusia bermasyarakat.
4. Muhammadiyah adalah satu factor yang kuat dalam perkembangan masyarakat serta warga muhammadiyah merupakan anggota masyarakat yang tidak diam, akan tetapi bergerak maju, aktif dan membangun.
5. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.
6. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa tidak ada dasar landasan yang dapat membahagiakan manusia di dunia kecuali dengan dasar al-quran dan al-hadits yang akan membawa kebahagiaan manusia yang hakiki di akhirat kelak.
7. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
8. Setelah muhammadiyah dapat berdiri tegak dan berjalan di atas landasan seperti di atas, berulah kuat menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran islam serta mampu mengatasiberbagai rintangan, hambatan, tantangan dan halangan yang ada.
9. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
10. Ittiba’ atau mengikuti jejak langkah perjuangan rasulluah SAW adalah wajib menjadi syarat yang tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim, dan sesungguhnya dalam rangka menggerakkan umat islam kea rah ittiba’ itulah hakikat muhammadiyah didirikan.
11. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi.
12. Muhammadiyah beramal dan berjuang dengan berorganisasi yang didasarkan atas musyawarah bersama.Menghimpun dan mendidik kader pempinan, mengaktifkan gerak anggota, menentukan peraturan peraturan untuk mencapai hasil yang jauh lebih besar dan lebih dekat menanggulangi berbagai rintangan dan halangan karena bergerak dengan menggunakan organisasi.


· Kepada Siapa Kepribadian Muhammadiyah Kita Berikan 

Bahwa kepribadian muhammadiyah ini pada dasarnya adalah memberikan pengertian dan kesadaran kepada warga kita, agar mereka itu tahu tugas kewajibannya, tahu sandaran atau dasar dasar beramal usahanya, juga tahu sifat sifat atau bentuk/irama bagaimana mereka bertindak/bersikap pada saat tugas kewajiban.


Cara Memberikan atau menentukanTidak ada cara lain dalam memberikan atau menuntukan kepribadian muhammadiyah ini, kecuali harus dengan teori dan praktik penanaman, pengertian dan pelaksanaan.

1. penandaan atau pendalaman pengertian tentang da’wah dan bertabligh.
2. Menggembirakan dan memantapkan tugas berda’wah. Tidak merasa rendah diri dalam menjalankan da’wah; namun tidak memandang rendah kepada yang bertugas dalam lapangan lainnya (politik, ekonomi, seni budaya dll)
3. Keadaan mereka – pra warga – hendaknya ditugaskan dengan tugas tugas tertentu, bukan dengan hanya sukarela. Bila perlu dilakukan dengan suatu ikatan, misalnya dengan perjanjian, dengan bai’at dll
4. Sesuai dengan masa itu, perlu dilakukan dengan musyawarah yang sifatnya mengevaluasi tugas tugas itu.
5. Sesuai dengan suasana sekarang, perlu pula dilakukan dengan formalitas yang menarik, yang tidak melanggar hokum hokum agama dan juga dengan memberikan bantuan logistic.
6. Pimpinan cabang, ranting bersama sama dengan anggotanya memusyawarahkan sasaran sasaran yang dituju, bahan bahan yang perlu dibawakan dan memberi petihas petugas dengan kemampuan dan sasarannya.
7. Pada musyawarah yang melakukan evaluasi, sekaligus dapat ditambah bahan bahan atau bekal yang diperlukan, yang akan dibagikan kepada warga selaku muballigh dan muballighot.


BAB III
PENUTUP

          Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia sebagai perseorangan.
‘Kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa lain.
           Dengan demikian, perlu difahamkan kepada warga Muhammadiyah: apakah Muhammadiyah itu sebenarnya dan bagaimana cara membawa/ menyebarluaskannya.
Menyebarkan faham Muhammadiyah itu pada hakekatnya menyebarluaskan Islam yang sebenar-benarnya; dan oleh karena itu, cara menyebarkannya pun kita perlu mengikuti cara-cara Rasulullah saw menyebarkan Islam pada awal pertumbuhannya.

A. Kesimpulan

      Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan beberapa haldiantaranya sebagai berikut :
1.  Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
5. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi
B.  Saran
       Penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu referensi untuk mengetahui tentang Kepribadian Muhammadiyah.

DAFTAR PUSTAKA
· Materi AIK III

Post a Comment for "MAKALAH AIK KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH"