FILOSOFI STOICISM : BELAJAR MENJADI MANUSIA
Stoicism adalah aliran yang didirikan oleh
Zeno of Citium pada zaman Yunani Kuno dan didirikan saat periode Hellenistik.
Filosofi stoicism sangat populer di zamannya sampai dengan sekarang karena
filosofi ini tidak berlawanan dengan filosofi-filosofi, ideologi-ideologi, dan
agama lainnya. Filosofi ini telah dibesarkan oleh 3 orang yang sangat
berpengaruh pada zaman itu yaitu, Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius, dan
juga mereka mempunyai jalan yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan mereka
masing-masing. Marcus Aurelius adalah orang terkuat di masa itu, ia bisa
dibilang raja tertingginya Kaisar Romawi, kemudian Seneca adalah pejabat
politik nya Romawi, ia bisa disebut sebagai penasihat Kaisar Romawi, lalu
Epictetus adalah budak pada masa itu yang selalu tersiksa sepanjang hidupnya
dan ia akhirnya diasingkan dan kemudian ia mengajarkan filosofi stoicism pada
masyarakat disana. Karena dilatarbelakangi oleh perbedaan kalangan yang ada pada
mereka, maka dari itu filosofi ini sangat relevan untuk diterapkan oleh
berbagai kalangan pada zaman sekarang untuk orang miskin maupun orang kaya,
penguasa maupun budak.
Stoicism mempunyai 4 prinsip utama, yaitu :
- Tuhan akan selalu care pada seluruh makhluk hidup
- Bahwa hidup yang penuh kebijaksanaan itu penting untuk kebahagiaan kita sebagai makhluk hidup
- Alam semesta bekerja dalam harmoni, dan kita harus hidup harmonis dengan alam
- Semua hal yang terjadi di dunia ini pasti ada alasannya. Hal yang baik/buruk pasti sudah diatur oleh satu kekuatan yang lebih besar dari seluruh alam semesta.
Yang membedakan diri kita dengan makhluk lain
adalah karena kita memiliki akal/pemikiran rasional, maka dari itu cara manusia
agar hidup harmonis dengan alam manusia haruslah menggunakan akalnya/pemikiran
rasionalnya. Maksudnya gimana? Misalnya kayak gini, pada suatu ketika seseorang
kehilangan uangnya dijalan, bagaimana sih orang rasional akan bertindak? Orang
rasional tentu tidak akan ngeluh, marah-marah/sedih, tapi ia yakin bahwa orang
yang mengambil uangnya adalah orang yang irasional yang tidak mengedepankan
akalnya tetapi hanya mengedepankan emosinya. Orang rasional akan langsung
berpikir mengapa sih uangnya bisa hilang? Mungkin karena ketinggalan? Mungkin
karena kecerobohan? Atau ada copet dijalan? Intinya orang rasional akan
berpikir dengan matang mengapa uangnya bisa hilang.
Orang rasional tidak akan banyak berpikir
mengapa uangnya bisa hilang tetapi ia lebih banyak menerima bahwa toh ia masih
bisa hidup, masih punya rumah untuk tinggal, dan masih bisa cari uang lagi.
Epictetus pun seorang budak yang tersiksa semasa hidupnya masih bisa menjalani
stoic ini agar bisa survive dalam
hidupnya. Kalau orang rasional yang hanya kehilangan uang pasti akan lebih
bersyukur? Kenapa bersyukur? Karena pengalaman ini akan ia jadikan pelajaran
untuk kedepannya agar kejadian tersebut tidak terulang. Nah ini adalah contoh
orang yang menerapkan stoicism.
Jadi stoicism ini merupakan filosofi yang
selalu mengedepankan akal/pemikiran rasionalnya dalam bertindak dan itupula
yang membedakan kita sebagai manusia dengan makhluk lainnya. Dan menurut saya
filosofi ini menunjukan cara memanusiakan manusia dengan baik. Perkembangan
filosofi ini sangat pesat sampai sekarang dan banyak orang yang sudah
menerapkan filosofi hidup ini pada kehidupannya.
Nah, itu adalah penjelasan singkat mengenai
filosofi stoicism, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah membaca dan keep positive!
Author
: Andhika Syachriza Putranto
Post a Comment for "FILOSOFI STOICISM : BELAJAR MENJADI MANUSIA"