Mencari bahan tentang Sejarah Pangkalan Balai? Mungkin Ini bisa membantu
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Legenda
adalah cerita prosa rakyat yang dianggap
sebagai sesuatu yanbenar-benar terjadi, sehingga sering kali disebut sebagai
sejarah kolektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, legenda adalah cerita
rakyat jaman dahulu berkaitan dengan peristiwa dan asal-usul terjadinya suatu
tempat. Menurut Pudentia, legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa
penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral
yang juga membedakannya dengan mite. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno
yang setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan
angan-angan. Menurut William R. Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai
ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi
tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal
yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian
yang menandakan kesaktian. Walaupun demikian, legenda seringkali jauh berbeda
dengan kisah aslinya. Di Indonesia tumbuh berbagai cerita rakyat daerah dengan
corak dan budaya yang berbeda beda. Cerita rakyat itu ada yang berupa cerita
binatang (fabel), asal usul suatu tempat (legenda), dan cerita tentang makhluk
halus (mite).
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari cerita rakyat?
2.
Apakah cerita yang di ceritakan dalam asal usul pangkalan balai ini nyata
adanya atau tidak?
C. Tujuan Penelitian
ü Untuk mengetahi cerita rakyat di daerah
kita.
ü Untuk membuktikan kebenaran dari daerah
kita.
ü Untuk menambah wawasan pengetahuan kita.
D. Manfaat Penelitian
ü Pembaca dapat mengetahui cerita rakyat
dari daerah kita.
ü Pembaca dapat mengetahui kebenaran dari
daerah kita.
ü Dapat menambah wawasan kepada para
pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Istilah
cerita rakyat menunjuk kepada cerita yang merupakan bagian dari rakyat, yaitu
hasil sastra yang termasuk ke dalam cakupan foklor. Cerita rakyat merupakan
pernyataan sesuatu budaya kelompok manusia yang mengisahkan berbagai ragam
peristiwa yang berkaitan dengan mereka, baik secara langsung atau tidak
(Osman,1991:6). Cerita rakyat adalah suatu bentuk karya sastra lisan yang lahir
dan berkembang dari masyarakat tradisional yang disebarkan dalam bentuk relatif
tetap dan di antara kolektif tertentu dari waktu yang cukup lama dengan
menggunakan kata klise (Danandjaja, 2007: 3-4). Pada umumnya, cerita rakyat
mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu
tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam
bentuk binatang, manusia maupun dewa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai
ekspresi budaya suatu masyarakat melalui bahasa tutur yang berhubungan langsung
dengan berbagai aspek budaya dan susunan nilai sosial masyarakat tersebut.
B. Asal Usul Pangkalan Balai
Kisah ini menceritakan ada suatu perkampungan yang diberi nama 'Talang
Gelumbang'. Penduduk awalnya hanya dihuni tujuh buah rumah oleh beberapa
keluarga yang dipimpin oleh tiga tokoh masyarakat yaitu pertama Puyang Beremban
Besi seorang pahlawan, penduduk asli yang mempunyai kekuatan kebaal terhadap
berbagai senjata tajam, kedua Bujang Merawan selaku pimpinan Pemerintahan, dan
ketiga adalah Cahaya Bintang selaku pimpinan adat. Di antara ketiga tokoh
tersebut ada yang berasal dari Cirebon anak Mangkubumi dari kesultanan Cirebon
karena kebijaksanaan dan wibawaa mereka, desa kecil itu terus berkembang, satu
persatu rumah bertambah, karena banyak daya tarik dari desa ini, akhirnya desa
ini menjadi perkampungan yang ramai.
Mata pencaharian penduduk desa ini adalah
bercocok tanam dan sebagai nelayan, kehidupan masyarakat desa ini selalu dalam
suasana aman dan damai. Sekitar tahun 1600 datanglah seorang yang tak dikenal
dengan kapal layar bernama 'Tuan Bangsali', beliau ternyata seorang ulama,
beliau menyebarkan agama islam sehingga penduduk baik laki-laki maupun
perempuan belajar agama islam.
Tuan Bangsali memilih Thalib Wali sebagai
orang kepercayaannya atau orang yang pandai ilmu agama. Setelah kedatangan Tuan
Bangsali desa ini mengalami perkembangan yang pesat, karena kampung ini kecil
dan kurang memadai maka pemimpin desa ini memperluas kampung dan memindahkan
penduduknya ke seberang yang diberi nama Napal. Di desa Napal ini mereka
membangun perkampungan baru dan banyak rumah kokoh berdiri, kemudian penduduk
membangun sebuah Balai Desa yang cukup besar dan sebuah Pangkalan tempat
berlabuhnya perahu dagang dan perahu nelayan Pangkalan ini diberi nama
PangkalanNapal atau Pangkalan Bangsali.
Beberapa tahun kemudian Puyang Beremban
Besi wafat dan berwasiat agar dimakamkan di hilir dusun (kira-kira dua
kilometer dari Boom Berlian) teernyata di tempat makam beliau ditumbuhi nipah
kuning. Setelah wafatnya Puyang Beremban Besi kemudian Bujang Merawan dan
Cahaya Bintang pun mengundurkan diri karena sudah tua dan sering sakit-sakitan.
Akhirnya kepemimpinan beralih ke tangan
Thalib Wali. Kemudian Thalib Wali menunjuk dua orang yaitu Puyang Rantau
Pendodo sebagai kepala pemerintahan dan Muning Cana sebagai orang yang gagah
berani.
Thalib Wali ini bernama Munai maka orang-orang
desa ini memanggil beliau dengan sebutan 'Muning Munai'. Karena perkembangan
desa dan keadaan pemerintahan yang kurang memadai, maka Thalib Wali mengambil
kebijaksanaan bersama musyawarah rakyat setempat untuk memilih wakil-wakilnya,
mereka yang terpilih adalah Ngunang sebagai Rio (kerio) Desa inni untuk pertama
kalinya. Kemudian Thalib Wali ditetapkan menjadi khotib yang mengemban tugas
agama sebagai pencatat nikah, tolak, dan rujuk, mengurus kelahirran dan
kematian serta mengurus persedekahan rakyat.
Beberapa tahun kemudian Tuan Bangsali
menilai adda beberapa orang yang pandai ilmu agama islam mereka adalah Thalib
Wali dan Dul.
Sedangkan Dul berasal
dari Talang Majapani (Lubuk Rengas) dan kedua orang ini diajak pergi haji ke
tanah suci Mekkah dengan menggunakan perahu layar. Setahun kemudian mereka yang
pergi haji tersebut kembali ke desa ini, yaitu Serumpun Pohon Paojenggih dan
Serumpun Pohon Beringin Nyusang.
Dengan ketentuan harus ditanam di dusun, pohon Poejenggih ditanam di
sebelah kiri naik dan Pohon Beringin Nyusang ditanam di sebelah kanan naik,
sedangkan Dul membawa serumpun Maje, dari tahun ke tahun dusun ini terus
mengalami kemajuan dan masih tetap bernama 'Talang Gelumbang' dan pangkalannya
masih tetap bernama Pangkalan Bangsali.
Setelah 40 tahun, wafatlah Kerio Ngunang, kerena perkembangan dusun sangat
pesat maka dipilih seorang pasira (Depati) oleh Susuhunan Raja-raja Palembang,
yang kedudukan di dusun Limau. Menurut ceritanya, Dusun Limau ini dibuat oleh
anak dalam Muara Bengkulu. Rio ayung seorang anak dari Mangku Bumi Kesultanan
Majapahit padda waktu Majapahit jatuh kekuasaannya, maka kelima anak dari
Mangku Bumi melarikan diri ke Sumatera yaitu yang tertua ke daerah Sung Sang
bernama Ratu Senuhun, yang kedua di daerah Limau bernama Rio Bayung, yang
ketiga di daerah Betung bernama Rima Demam, dan dua orang wanita di daerh Abad
Penungkal (Air Hitam).
Ratu Senuhun pada waktu berlayar perahunya tersangsang (tersangkut) dan tidak
bias turun lagi, maka daerah tersebut dinamakan Sung Sang, tetapi sebenarnya
adalah Sang-Sang, sedangkan Depati Bang Seman, anaknya yang menjabat sebagai
depati, namun istrinya meninggal, maka Depati Buta, karena matanya buta
sebelah, tetapi kewibawaannya tinggi dan pergaulannya sangatlah luas, maka
orang-orang hormat padanya. Setelah tujuh tahun beliau memegang tampuk
pemerintahan, kemudian beliau sakit dan wafat.
Setiap dusun yang ada Rio (kepala desaa) harus mempunyai seorang khotib,
yang bertugas mencatat nikah, tolak, rujuk, kematian, kelahiran, dan
persedekahan rakyat. Perhubungan laut di Dusun Limau sulit untuk dijangkau maka
diambil suatu kebijaksanaan bahwa pemerintahan Stap Pasirah dipindahkan ke
Dusun Galang Tinggi. Dusun Galang Tinggi konon ceritanya dibuat oleh si Pahit
Lidah, setelah di dusun Galang Tinggi diadakan musyawarah dan hasil musyawarah
itu terpilihlah Depati Jebah sebagai depati pertama di dusun Galang Tinggi,
lima tahun kemudian Jebah wafat dan digantikan oleh depati Renyab.
Konon kabar di suatu desa yang bernama dusun Galang Tinggi, dusun ini
dibuat oleh seorang yang sangat sakti mandraguna karena apa yang diucapkannya
akan menjadi misalnya, seekor gajah yang sedang menyeberang laut si Pahit Lidah
berucap menjadi batu maka gajah itupun akan berubah menjadi batu dan banyak
lagi kejadian-kejadian yang lain. Oleh karena itu, dia dijuluki si Pahit Lidah
dan bukti-bukti peristiwa itu masih dapat kita saksikan sampai sekarang. Di
dusun Galing Tinggi ini kemudian ada pertarungan untuk memilih depati harus
dengan keputusan musyawarah bersama, maka terpilihnya seorang yang bernama
mentadi. Mentadi adalah saudara kandung ibu Depati Berdin yang bungsu
Thalib Wali bernama Mentadi dipilih menjadi depati.
Setelah lebih kurang empat tahun Mentadi menjadi depati di Tanjung Menang
terjadi kemarau panjang selama Sembilan bulan. Pada waktu itu kayu bergesekan
maka keluarlah api, pada saat itu pula Mentadi sedang membuat sebuah ladang
ketika ia membakar ladangnya untuk dibersihkan ternyata api itupun menyebar
luas lalu membakar hutan-hutan dan kampong-kampung kecil sekitarnya ada dua
rumah yang di dalamnya ada orang tua yang sedang sakit dan anak berumur
dua tahun ikut terbakar dan meninggal dunia.
Karena peristiwa itu maka Depati Mentadi dijatuhi hukuman oleh hakim pada
waktu itu, dia dihukum selama tiga tahun penjara dan diberhentikan sebagai
depati. Penjara (obak) itu dinamakan Macan Lindung, akan tetapi Mentadi
mempunyai sahabat karib yang bernama Marem Bubok dan Jamaer yang nama aslinya
Tamsi.
Kedua sahabat Mentadi mengharap pengadilan akan menemani Mentadi selama
dalam penjara, pengadilan pun memperbolehkan, akhirnya hukuman Mentadi
diputuskan hanya satu tahun berkat bantuan sahabatnya itu. Setelaah Mentadi
berhenti dari jabatannya sebagai depati, maka dari hasil musyawarah terpilihlah
pak Betiah sebagai depati dan beliau digelari sebagai Depati Bungkuk, saying
beliau ini buta huruf dan hanya bisa menjabat depati selama tiga tahun.
Semasa pemerintahan Depati Bungkuk Palembang telah jatuh kepada pemerintah
Hindia Belanda. Kemudian Depati Bungkuk berhenti hasil musyawarah terpilih
kembali Mentadi sebagai Depati untuk jabatan selama dua puluh tahun. Pada masa
kepemimpinan Depati Mentadi pejabat-pejabat pemerintah Hindia Belanda dating ke
dusun Tanjung Menang dan menanyakan mengapa nama dusun ini Tanjung Menang dan
nama Pangkalannya adalah Pangkalan Bangsali, Depati Mentadi menerangkan bahwa
dinamakan Tanjung Menang karena dusun ini telah berhasil memenangkan peperangan
melawan Lanun (bajak laut) sedangkan Pangkalan Bangsali karena dibuat oleh Tuan
Bangsali sendiri.
Setelah Pemerintah Hindia Belanda mendengar alasan yang dikemukan oleh
Depati Mentadi, maka mereka mengadakan musyawarah untuk mengubah nama dusun
Tanjung Menang menjadi Pangkalan Bali oleh karena dusun Tanjung Menang
mempunyai Balai maka namanya pun diubah menjadi Pangkalan Balai. Pangkalan
Balai adalah pelabuhan Balai tempat pertemuan oleh karena itu, Pangkalan Balai
mempunyai arti tempat berlabuh yang digunakan untuk pertemuan-pertemuan.
Itulah asal usul nama kota Pangkalan Balai yang terletak di Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan yang sekarang menjadi ibu kota Kabupaten
Banyuasin sejak 2002. Lama-kelamaan penduduk Ngelebung bertambah banyak dan
berkembanglah menjadi sebuah kampung yang akhirnya menjadi sebuah dusun bernama
Lebung. Dusun Lebung sekarang lebih dikenal dengan nama Desa Lebung.
Karena kesaktian ketib membuat kawah menjadi perahu sebagai kendaraan, ia
kemudian dikenal dengan sebutan “Puyang Perahu Kawah”.
Narasumber :
Nama: Murtina Sudarmawi
Tempat, tanggal lahir:
Pangkalan Balai, 31 Agustus 1964
Alamat: Jl. Merdeka
Pangkalan Balai
Pekerjaan: Ibu Rumah
Tangga
BAB III
Simpulan dan saran
A. Simpulan
Asal usul pangkalan
balai ini di karenan pemerintahan hindia belanda dan Depati Mentadi mengadakan
musyawarh untuk mengubah nama dari dusun Tanjung Menang menjadi Pangkalan Balai
karena di dusun Tanjung Menang mempunyai balai oleh karena itu lah dusun
Tanjung Menang diubah menjadi Pangkalan Balai. Pangkaln balai adalah pelabuhan
balai atau tempat pertemuan . oleh karena itu pangkalan balai mempunyai arti
tempat berlabuh yang di gunakan untuk pertemuan.
B. Saran
Kebanyakan orang tidak
tau dengan asal usul tempat tinggalnya sendiri menurut saya ada baiknya kita
sebagai generasi penerus ini menerbitkan buku tentang asal usul tempat tinggal
kita sendiri agar orang-orang dapat mengetahui tentang asal muasal tempat
tinggalnya sendiri.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa,karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan
oleh guru pembimbing dengan judul “”dengan
tepat waktu dan seperti yang diharapkan.
Tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1.
Bapak Rukanto, S.Pdselaku Kepala SMA
Plus Negeri 2 Banyuasin III Tahun Pelajaran 2016 – 2017yang senantiasa memotivasi para siswa untuk terus berprestasi.
2.
Bapak Benny
ramolino, S. Pd selaku guru mata pelajaran yang memberikan
tugas.
3. Para orang tua kami yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan dalam setiap langkah yang kami jalani, serta teman –
teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan penulis agar di kemudian hari karya tulis ini dapat
diperbaiki dan dikembangkan lagi. Sekian kata pengantar dari penulis. Akhir kata atas segala kekurangan dan kesalahannya, peneliti mohon maaf
dan semoga karya tulis ini akan berguna bagi kita semua.
Pangkalan
Balai,Juli 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….......
|
i
|
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….....
|
ii
|
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...
|
iii
|
BAB I PENDAHULUAN
|
1
|
A.
LatarBelakang…………………………………………………………....
|
1
|
B.
RumusanMasalah…………………………………………………….......
|
2
|
C.
TujuanPenelitian……………………………………………………….....
|
2
|
D.
ManfaatPenelitian………………………………………………..............
|
2
|
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
|
3
|
A.
Apa
pengertian cerita
rakyat?....................................................................
|
4
|
B.
Apakah
cerita yang di ceritakan pada asal usul pangkalan balai ini nyata atau tidak?..................................................................................................
|
8
|
BAB IIIPENUTUP
|
11
|
A.
Simpulan…………………………………………………………...
B.
Saran……………………………………………………………….
|
11
12
|
DAFTAR PUSTAKA
|
Post a Comment for "Mencari bahan tentang Sejarah Pangkalan Balai? Mungkin Ini bisa membantu"