Makalah Bahasa Arab
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Dalam
mempelajari ilmu Bahasa Arab, ada
beberapa hal yang penting untuk dipelajari dan salah satunya adalah Ilmu Nahwu
yang biasanya digunakan untuk mentarkib bahasa Arab. Di dalam Ilmu Nahwu
tersebut dipelajari berbagai macem bentuk I’rob Oleh karena itu kami menyusun
makalah ini tentang ilmu nahwu yang lebih menjurus pada bab Tanda-tanda I’rob.
Disini
akan dijelaskan berbagai macem Tanda-tanda I’rob dan apa saja I’rob yang masuk pada
isim dan apa saja I’rob yang masuk pada
fi’il dan menjelaskan pula tentang kalimah yang mu’rob dan kalimah yang mabni.
Suatu
kalimah akan berubah harokat ahkir kalimahnya sesuai dengan amil-amail yang
memasukinya, perubahan harokat tersebut akanmerubah maknanya dan akan
merubah kedudukan kalimah tersebut, sehingga sanget penting sekali untuk
mempelajari ilmu Nahwu terutama bab I’rob agar ketika menterjemahkan Al
quran tidak keliru dan bisa memahaminya..
3. RumusanMasalah
- Apa pengertian i'rob?
- Apa maksud secara lafadz dan secara muqoddaroh?
- Sebutkan macam-macam i'rob dan masing-masing tanda aslinya! Apakah
tanda-tanda itu berlaku untuk semua jenis isim dan fi'il?
- I'rob apa yang tidak ada pada isim dan i'rob apa yang tidak ada pada
fi'il mudhori'
- Apakah fi'il madhi dan huruf memiliki i'rob?
- Apa yang dimaksud dengan isim mu'rob dan isim mabni?
- Apakah i'rob rofa' hanya untuk subjek saja dan i'rob nashob hanya
untuk objek saja?
2. Tujuan
Tujuan penyusun membuat makalah ini adalah untuk
mempelajari ilmu Nahwu yang lebih khususnya yaitu tentang Tanda-tanda I’rob dan
memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Arab.
BAB II
PEMBAHASAN
I'rob adalah perubahan akhir kata karena perbedaan 'amil yang
masuk pada kata tersebut, baik secara lafadz (jelas) atau muqoddaroh
(tersembunyi). (Sumber: matan Al Ajrumiyyah)
- perubahan
Maksudnya adalah perubahan dari dhommah ke fathah, dari fathah ke kasroh, dari dhommah ke sukun, dst. - akhir kata
I'rob hanya membahas akhir kata saja, tidak di depan dan tidak di tengah kata. - karena perbedaan 'amil yang masuk ke dalam kalimat.
Perbedaan 'amil akan mengakibatkan perbedaan kedudukan suatu kata di dalam kalimat. Jadi perubahan akhir kata disebabkan oleh kedudukannya (sebagai subjek, objek, dst) yang berbeda-beda di dalam kalimat. - secara lafadz
Tanda akhir katanya jelas, terlihat, dan terbaca, seperti dhommah, fathah, kasroh. - atau muqoddaroh.
Tanda akhir katanya tidak terlihat dan tidak terbaca, dan ini dialami oleh kata-kata yang berakhiran huruf 'illah (huruf berpenyakit). Huruf-huruf 'illah ada 3 : alif (ى / ا), ya (ي), dan wawu (و).
Contoh I'rob
- Kalimat جَـاءَ زيَـْدٌ (jaa-a Zaidun) = Zaid telah datang.
Kata زيَـْدٌ (Zaidun) berakhiran dhommah. Kenapa dhommah?
Karena 'amil dari kalimat ini (yaitu جَـاءَ = telah datang) menyebabkan kedudukan Zaid menjadi subjek (yang datang adalah si Zaid). Secara kaidah (yang nanti akan lebih dijelaskan lagi), bahwa subjek ber-i'rob rofa', dan tanda rofa' adalah dhommah.
Karena 'amil dari kalimat ini (yaitu جَـاءَ = telah datang) menyebabkan kedudukan Zaid menjadi subjek (yang datang adalah si Zaid). Secara kaidah (yang nanti akan lebih dijelaskan lagi), bahwa subjek ber-i'rob rofa', dan tanda rofa' adalah dhommah.
- Kalimat رَأيْتُ زَيْداً (ro-aitu Zaidan) = Saya melihat Zaid.
Kata زَيْداً (Zaidan) berakhiran fathah. Kenapa fathah?
Karena 'amil dari kalimat ini (yaitu رَأيْتُ = saya melihat) menyebabkan kedudukan Zaid menjadi objek (yang dilihat adalah si Zaid). Secara kaidah (yang nanti akan lebih dijelaskan lagi), bahwa objek ber-i'rob nashob, dan tanda nashob adalah fathah.
Karena 'amil dari kalimat ini (yaitu رَأيْتُ = saya melihat) menyebabkan kedudukan Zaid menjadi objek (yang dilihat adalah si Zaid). Secara kaidah (yang nanti akan lebih dijelaskan lagi), bahwa objek ber-i'rob nashob, dan tanda nashob adalah fathah.
- Kalimat مَرَرْتُ بِزَيْدٍ (marortu bi Zaidin) = Saya berpapasan dengan
Zaid.
Kata زَيْدٍ (Zaidin) berakhiran kasroh. Kenapa kasroh?
Karena 'amil dari kalimat ini adalah huruf jarr (yaitu : بِ (bi) = dengan), dan setiap kata benda yang didahului oleh huruf jarr, maka i'robnya adalah jarr (khofadh), dan tandanya adalah dengan kasroh.
Karena 'amil dari kalimat ini adalah huruf jarr (yaitu : بِ (bi) = dengan), dan setiap kata benda yang didahului oleh huruf jarr, maka i'robnya adalah jarr (khofadh), dan tandanya adalah dengan kasroh.
Kata "Zaid" (زيَـْد) pada ketiga kalimat di atas mengalami perubahan
di akhir katanya secara lafadz (jelas terlihat dhommah,
fathah, dan kasrohnya). Jika kata "Zaid" (زيَـْد) diganti
dengan "Musa" (مُوْسَى), maka perubahannya tidak secara lafadz, tetapi
secara muqoddaroh, karena kata مُوْسَى mengandung huruf 'illah di akhirnya , yaitu alif
(ى).
Maka kalimatnya akan menjadi:
·
جَـاءَ مُوْسَى (jaa-a Muusaa) = Musa telah datang.
·
رَأيْتُ مُوْسَى (ro-aitu Muusaa) = Saya melihat Musa.
·
مَرَرْتُ بِمُوْسَى (marortu bi Muusa) = Saya berpapasan dengan Musa.
Perhatikan, kata (مُوْسَى) tidak terlihat mengalami perubahan, namun sebenarnya kata "Musa" (مُوْسَى) pada ketiga kalimat di atas mengalami perubahan (dhommah, fathah, dan kasroh) seperti yang dialami oleh kata "Zaid" زيَـْد, akan tetapi perubahannya secara muqoddaroh (tersembunyi).
B.
Macam-macam I'rob
Tadi sudah sekilas disinggung tentang macam-macam i'rob. I'rob terdiri dari 4 macam:
- Rofa' (رَفْعٌ)Tanda aslinya adalah dhommah
- Nashob (نَصْبٌ)Tanda aslinya adalah fathah
- Jarr (جَرٌّ) atau Khofad (خَفْضٌ),
untuk selanjutnya kita gunakan "jarr".Tanda aslinya
adalah kasroh
- Jazm (جَزْمٌ)Tanda aslinya adalah sukun
Catatan
- Catatan pertama:
- isim (kata benda) hanya memiliki 3 jenis i'rob,
yaitu rofa', nashob, dan jarr.
- fi'il mudhori' (kata kerja masa sekarang/akan
datang), i'robnya juga 3, yaitu rofa', nashob, dan jazm.
- fi'il madhi (kata kerja masa lampau),
i'robnya tidak ada, karena fi'il madhi tidak bisa mengalami
perubahan pada akhir katanya.
- huruf, i'robnya juga tidak ada,
huruf dihukumi mabni seperti fi'il madhi, yaitu tidak bisa mengalami
perubahan pada akhir katanya.
- Catatan kedua:
Tidak semua isim
memiliki i'rob.Ada beberapa isim yang tidak bisa mengalami perubahan di akhir
katanya, seperti هذا (hadza) = ini, الذي (alladzi)
= yang, مَتَى (mataa) = kapan, dll.Isim-isim ini
dinamakan isim mabni, sementara isim-isim yang dapat mengalami
perubahan di akhir katanya (yang memiliki i'rob) dinamakan isim mu'rob.
- Catatan ketiga:
Tidak semua tanda rofa' itu dhommah, tanda nashob itu fathah, tanda jarr itu
kasroh, tanda jazm itu sukun.Tanda-tanda tersebut hanya berlaku untuk isim
mufrod (seperti "Zaid" dan "Musa" pada contoh di atas) dan
jama' taksir (yang bukan ghoiru munshorif).
Adapun isim-isim lainnya, seperti isim mutsanna, isim jama' muannats salim, isim jama' mudzakkar salim, isim asmaa-ul khomsah, isim ghoiri munshorif, isim maqshur, dan isim manqush memiliki tanda-tanda rofa', nashob, dan jarr yang agak berbeda. InsyaAllah akan dibahas pada Pelajaran Nahwu 4 (tanda-tanda i'rob untuk semua isim tersebut).
Adapun isim-isim lainnya, seperti isim mutsanna, isim jama' muannats salim, isim jama' mudzakkar salim, isim asmaa-ul khomsah, isim ghoiri munshorif, isim maqshur, dan isim manqush memiliki tanda-tanda rofa', nashob, dan jarr yang agak berbeda. InsyaAllah akan dibahas pada Pelajaran Nahwu 4 (tanda-tanda i'rob untuk semua isim tersebut).
- Catatan keempat:
Tidak semua yang rofa' itu subjek, Tidak semua yang nashob itu
objek, dan Tidak semua yang jarr itu yang diawali oleh huruf
jarr.
Nanti akan dibahas pada pelajaran berikutnya, kedudukan-kedudukan apa saja yang menyebabkan isim (kata benda) ber-i'rob rofa', nashob, dan jarr. Dan apa saja yang menyebabkan fi'il mudhori' (kata kerja sekarang/masa depan) ber-i'rob rofa', nashob, dan jazm. Sebagai bayangan,
Nanti akan dibahas pada pelajaran berikutnya, kedudukan-kedudukan apa saja yang menyebabkan isim (kata benda) ber-i'rob rofa', nashob, dan jarr. Dan apa saja yang menyebabkan fi'il mudhori' (kata kerja sekarang/masa depan) ber-i'rob rofa', nashob, dan jazm. Sebagai bayangan,
- isim yang ber-i'rob rofa', selain fa'il (subjek),
juga naibul fa'il, mubtada', khobar, isim kaana, dan khobar
inna..
- isim yang ber-i'rob nashob, selain maf'ulun
bihi (objek), juga khobar kaana, isim inna, maf'ul
muthlaq, istitsna, haal, tamyiz, dll
- isim yang ber-i'rob jarr, selain majrur (yang
didahului oleh huruf jarr), juga mudhof ilaihi.
- fi'il (mudhori') yang ber-i'rob nashob adalah
yang didahului oleh alat-alat penashob, seperti أَنْ (an), حتى (hatta), dll.
- fi'il yang ber-i'rob jazm adalah yang didahului
oleh alat-alat penjazm, seperti لَـمْ (lam), dll.
Contohceritatentangkeluarga
C. Tanda – tandaI’robdalamcerita
DalamceritadiatasterdapatberbagaimacemtandaI’robdiantaranya
:
PENUTUP III
Kesimpulan
Di Dalambelajarbahasa Arab
tidakakanlepasdaribelajarilmunahwudanilmunahwaitutermasukkuncibahasa Arab
dandidalamilmunahwutersebutterdapatberbagaimacembabdanI’rabadalahbab yang
paling pentinguntukmempelajariilmunahwu.
Irabadalahlawandari kata mabni,
(tidakberubahatautetap)ya’niartinyaberubahharokatakhirsuatukalimahdisebabkanolehamil-amil
yang
memasukinyasehinggadidalamperubahanharokatkalimahtersebutkalimahitumudahtdimengertidandifahaminamundalamkalimahmabniharokatnyatidakberubahatautetaptetapikedudukankalimahnyatetapberubah.
Saran
Kami menyadarididalammakalahiniterdapatbanyakkekurangandanbanyakkesalahankarenaketerbatasanpengetahuan
kami, untukitudengan rasa hormatdanberharap demi kesempurnaanmakalahini kami memohon saran untukperbaikanselanjutnya.demikanharapan kami
semogamakalahinibermamfaatkhususnyabagidiri kami
sendiridanumumnyauntukkitasemua.
Anwar muhamadKH.1992 :ilmunahwuterjemahanmatanaljurumiyahdan
‘mriti.Bandung :Sinarbaru.
Post a Comment for "Makalah Bahasa Arab"