MATRIKS ( Disusun Sebagai Laporan Mengenai Penerapan Matriks Dalam Kehidupan Sehari – Hari Beserta Contoh Soal )
MATRIKS
( Disusun Sebagai Laporan Mengenai Penerapan Matriks
Dalam Kehidupan Sehari
– Hari Beserta Contoh Soal )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalamsuatupelajarandisekolah,
kitatidakhanyabelajarmengenaipelajaraninidanpelajaranitu, akantetapi,
padasaatpelajarandisekolahkitajugadituntut agar dapatmenerapkanpelajaran –
pelajaran yang dipelajaridisekolahuntukdapatditerapkan di kehidupansehari –
hari. Namun, berbicara
tentang Matematika tak akan pernah terlepas dari kehidupan. Karena hampir dalam
setiap aktivitas sehari-hari entah disadari atau tidak, kita secaralangsungataupuntidaklangsungjugapasti menggunakan Matematika.
Dalamkehidupan
sehari-hari tampak disadari ternyata hampir semua masyarakat selalu belajar
matematika, tidak hanya disekolah tetapi semua lapisan masyarakat menerapkan
ilmu-ilmu matematika, baik itu buruh bangunan, pedagaan dipasar bahkan anak-anak
yang belum sekolah sekalipun menerapkan yang namanya matematika.Dalam
keahlian bermatematika kita dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah dengan
benar, sekaligus kita diberi kebebasan untuk menjawab dengan berbagai cara
asalkan jawabannya benar dan dengan cara yang benar.
Namun, jika caranya salah atau salah dalam menuliskan satu angka saja hasil
akhirnya juga salah. Disini kita diminta untuk jujur dalam menyelesaikan
masalah yang ada dengan cara yang benar dan teliti. Karena jika kita menjawab soal
matematika dengan tidak jujur, maka hasilnya? Dapat diprediksi sendiri ya. Dalam
belajar Matematika juga dapat belajar tentang nilai kejujuran.
Selain itu, banyak sekali manfaat dari aplikasi Matematika dalam kehidupan
sehari-hari baik contohnyasajasepertimatriks
yang diterapkan
dalam bidang ilmu lainnya maupun dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan Ada
pepatah mengatakan “Siapa yang menguasai matematika dan bahasa maka ia akan
menguasai dunia”. Matematika sebagai media melatih untuk berpikir kritis, inovatif,
kreatif, mandiri dan mampu menyelesaikan masalah sedangkan bahasa sebagai media
menyampaikan ide-ide dan gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Matrikstidakhanyasekedarmateri yang adadipelajaranmatematikasaja,
akantetapi, padamaterimatrikstelahbanyakpenerapannyadikehidupansehari – hari.
Untukitu,
makapenulismengkajimaterimengenaimatriksuntukdapatdisangkutkankedalamkehidupansehari
– haridanmembuktikanbahwamatriksmemangbenar –
benaradapenerapannyadalamkehidupansehari – hari.Penulismembahassoalbesertamaterimatriks
yang disangkutkankekehidupannyataataukehidupansehari - hari
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanamenyelesaikansoal – soalmatriks yang
penerapan / data datanyaberdasarkankehidupannyata?
2. Apasajafungsimatriksdalamkehidupansehari - hari ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahuibagaimanacaramenyelesaikansoal – soalmatriks yang
penerapan / data datanyaberdasarkankehidupannyata.
2. Mengetahuiapasajafungsimatriksdalamkehidupansehari –
hari.
1.4
Manfaat
Penelitian
1. Bagi
Pelajar,dapat mengetahui dan memahami semua pembelajaran yang terkait denganmatriks.
2. Bagi
Guru,dapat mengetahui dan memperhatikan siswa-siswi untuk kreatif dalam
menganalisis,memahami dan bekerja dalam proses pembelajaran matriks.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 PengertianMatriks
Matriks adalah kumpulan bilangan , simbol, atau ekspresi, berbentuk persegipanjang
yang disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan yang terdapat di suatu
matriks disebut dengan elemen atau anggota matriks. Penemu matriks adalah
Arthur Cayley.
Syarat – syarat suatu
matriks :
○ Unsur – unsurnya terdiri dari bilangan – bilangan
○ Mempunyai baris dan kolom
○ Elemen – elemennya berbentuk persegi panjang dalam kurung biasa , kurung siku , atau kurung bergaris dua.
○ Unsur – unsurnya terdiri dari bilangan – bilangan
○ Mempunyai baris dan kolom
○ Elemen – elemennya berbentuk persegi panjang dalam kurung biasa , kurung siku , atau kurung bergaris dua.
2.2 TransposeSuatuMatriks( notasinya At atau A, )
Transpose suatu matriks adalah matriks baru yang diperoleh dari suatau
matriks asal dengan mempertukarkan antara elemen kolom dan elemen barisannya.
Jika diketahui suatu matriks A dengan ordo m × n, maka transpose matriks
tersebut adalah matriks berordo n × m. Transpos A adalah matriks baru dimana
elemen kolom pertama = elemen baris pertama matriks A, elemen kolom kedua =
elemen baris kedua matriks A, elemen kolom ketiga= elemen baris ketiga matriks
A.
Misal Matriks A =
Maka Transpos A adalah
At =
Jadi jika ordo matriks
A = 3×4 maka ordo matriks transpos adalah 4×3
Sifat-sifat matriks
transpose :
1) ( A + B )t = At +
Bt
2) ( At )t = A
3) ( AB )t = Bt At
4) ( kA )t = kAt, dengan k = konstanta
2) ( At )t = A
3) ( AB )t = Bt At
4) ( kA )t = kAt, dengan k = konstanta
Dalam pembahasan
transpose dikenal istilah matriks simetri, yaitu matriks yang sama
transposenya. Matriks Simetri merupakan suatu matriks bujur sangkar yang unsur
pada baris ke-i kolom ke-j sama dengan unsur pada baris ke-j kolom ke-i
sehingga .
Contoh : G =
Unsur pada baris ke-2 kolom ke-4 adalah 9 dan unsur pada baris ke-4 kolom ke-2 juga 9.
Contoh : G =
Unsur pada baris ke-2 kolom ke-4 adalah 9 dan unsur pada baris ke-4 kolom ke-2 juga 9.
2.3 KesamaanMatriks
Kesamaan antara dua matriks tidak hanya ditentukan oleh kesamaan ordo kedua
matriks itu. Dua matriks dikatakan sama ( identik ) jika ordo keduamatriks itu
sama dan elemen – elemen yang bersesuaian pada kedua matriks sama nilainya.
Matriks A dan matriks B dikatakan berordo sama atau berukuran sama jika
banyaknya baris dan banyaknya kolom pada matriks A sama dengan banyaknya baris
dan banyaknya kolom pada matriks B
Contoh :
A = dan B =
Matriks A berordo sama dengan matriks B, yaitu
A = dan B =
Matriks A berordo sama dengan matriks B, yaitu
Definisi:
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama, ditulis A = B, jika dan hanya jika :
a. Matriks A dan B mempunyai ordo sama
b. Unsur-unsur yang seletak pada matriks A dan matriks B sama.
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama, ditulis A = B, jika dan hanya jika :
a. Matriks A dan B mempunyai ordo sama
b. Unsur-unsur yang seletak pada matriks A dan matriks B sama.
2.4 OperasiAljabarPadaMatriks
Pada operasi aljabar dapat berupa penjumlahan atau pengurangan matriks dan
perkalian matriks.
1. Penjumlahan Pada Matriks
Dua matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika ordonya sama.Misal ordomatriks A = 2 x 3 dan ordo matriks B = 2 x 3, maka keduanya dapatdijumlahkan atau dikurangkan.
Contoh : Jika A = dan B =
Dua matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika ordonya sama.Misal ordomatriks A = 2 x 3 dan ordo matriks B = 2 x 3, maka keduanya dapatdijumlahkan atau dikurangkan.
Contoh : Jika A = dan B =
Maka A + B = =
A – B = =
Adapun beberapa sifat dasar yang dimiliki operasi penjumlahan pada matriks.Untuk A, B, C, dan 0 ( matriks nol ) yang merupakan matriks – matriks berordo yang sama, berlaku sifat – sifat berikut :
1) A + B = B + A ( sifat komutatif )
2) A + (B + C ) = ( A + B ) + C ( sifat asosiatif )
3) Terdapat matriks identitas penjumlahan, yaitu matrik nol sehingga berlaku A + 0 = 0 + A = A untuk setiap matriks A.
4) Terdapat invers penjumlahan sehingga berlaku A + (- A) = – A + A = 0, yang dimaksud dengan matriks – A atau matriks lawan dari matriks A adalah matriks yang elemen – elemennya merupakan negative dari elemen – elemen dari matriks A yang seletak.
Adapun beberapa sifat dasar yang dimiliki operasi penjumlahan pada matriks.Untuk A, B, C, dan 0 ( matriks nol ) yang merupakan matriks – matriks berordo yang sama, berlaku sifat – sifat berikut :
1) A + B = B + A ( sifat komutatif )
2) A + (B + C ) = ( A + B ) + C ( sifat asosiatif )
3) Terdapat matriks identitas penjumlahan, yaitu matrik nol sehingga berlaku A + 0 = 0 + A = A untuk setiap matriks A.
4) Terdapat invers penjumlahan sehingga berlaku A + (- A) = – A + A = 0, yang dimaksud dengan matriks – A atau matriks lawan dari matriks A adalah matriks yang elemen – elemennya merupakan negative dari elemen – elemen dari matriks A yang seletak.
2. Pengurang pada Matriks
Pada prinsipnya, operasi pengurangan pada matrik sama dengan operasi penjumlahan pada matrik. Sehingga sifat – sifat pada operasi pengurangan pada matrik sama dengan operasi pengurangan pada metriks, yaitu :
1) A – B = A + (- B )
2) A – B = C
3) A + B = C, maka berarti B = C – A dan A = C – B
3. Perkalian pada Matriks
Operasi perkalian pada
matriks terdiri dari operasi perkalian antara matriks dengan suatu scalar dan
perkalian antarmatriks (matriks dengan matriks).
3.1 Perkalian antara Matriks dengan Skalar
Jika A suatu ordo m n dan k suatu bilangan real (disebut juga sutu skalar), maka kA adalah metriks ordo m n yang unsur-unsurnya diperoleh dengan memperkalikan setiap unsur matriks A dengan k. Perkalian seperti ini disebut perkalian skalar.
Jadi, jika A , maka: kA
3.1 Perkalian antara Matriks dengan Skalar
Jika A suatu ordo m n dan k suatu bilangan real (disebut juga sutu skalar), maka kA adalah metriks ordo m n yang unsur-unsurnya diperoleh dengan memperkalikan setiap unsur matriks A dengan k. Perkalian seperti ini disebut perkalian skalar.
Jadi, jika A , maka: kA
Contoh : Misal A =
maka 3A = 3 =
Sifat-sifat perkalian
matriks dengan bilangan real.
Jika a dan b bilangan real, maka :
1) ( a + b )A = aA + bA
2) a ( A + B ) = aA + aB
3) a( bA ) = (ab)A
4) 1 × A = A
5) 0 × A = 0
6) (- 1) A = – A
Jika a dan b bilangan real, maka :
1) ( a + b )A = aA + bA
2) a ( A + B ) = aA + aB
3) a( bA ) = (ab)A
4) 1 × A = A
5) 0 × A = 0
6) (- 1) A = – A
3.2 Perkalian antar Matriks
Matriks A yang berordo m p dangan suatu matriks B yang berordo p n adalahmatriks Cyang berordo m n.A m p.B p n = C m n.
Matriks A yang berordo m p dangan suatu matriks B yang berordo p n adalahmatriks Cyang berordo m n.A m p.B p n = C m n.
Dalam perkalian
matriks ini yang perlu diperhatikan adalah :
Banyaknya kolom pada matriks A harus sama dengan banyaknya baris pada matriks B.
Jika hal ini tidak dipenuhi, maka hasil kali matriks tidak didefinisikan.
Banyaknya kolom pada matriks A harus sama dengan banyaknya baris pada matriks B.
Jika hal ini tidak dipenuhi, maka hasil kali matriks tidak didefinisikan.
Secara umum jika A =
ordo matriks 2 3
B = ordo matriks 3 2
B = ordo matriks 3 2
C = A . B
= ordo matriks 2 2
= ordo matriks 2 2
2.5 InversdanDeterminan
1. Menentukan Determinan dan Invers
1). Determinan Matriks Persegi Berordo 2
1). Determinan Matriks Persegi Berordo 2
Matriks A =
Hasil kali elemen-elemen diagonal utama dikurangi hasil kali elemen-elemen diagonal
samping disebut determinan matriks A.
Notasi determinan matriks A adalah atau det A = ad – bc
Contoh : Jika A = maka det A =
= ( 1)(4) – (2)(-3)
= 4 +6
= 10
Hasil kali elemen-elemen diagonal utama dikurangi hasil kali elemen-elemen diagonal
samping disebut determinan matriks A.
Notasi determinan matriks A adalah atau det A = ad – bc
Contoh : Jika A = maka det A =
= ( 1)(4) – (2)(-3)
= 4 +6
= 10
2). Determinan Matriks
Persegi Berordo 3
Matriks A =
Cara menentukan det A
sebagai berikut :
Cara 1 : det A =
=
Cara 1 : det A =
=
Cara 2 : menggunakan
aturan Saurrus
det A =
det A =
– – – + + +
=
=
3). Invers Matriks Bujur Sangkar
Jika A dan B matriks ordo n x n, maka B adalah invers matriks A atau B adalah invers dari matriks A dan hanya jika AB = BA = I, I adalah matriks identitas.
Contoh : Misal A = dan B =
Maka BA = = = I
Jika A dan B matriks ordo n x n, maka B adalah invers matriks A atau B adalah invers dari matriks A dan hanya jika AB = BA = I, I adalah matriks identitas.
Contoh : Misal A = dan B =
Maka BA = = = I
Dengan demikian, B
adalah invers dari A, di tulis B = A-1.Oleh karena BA = I dan B = A-1
maka A-1A = I
maka A-1A = I
Jika A = maka invers A
(ditulis A-1)
dan dirumuskan
dan dirumuskan
Harga (ad –bc) disebut
determinan dari matriks A atau det A.
Matriks mempunyai
invers jika dan hanya jika (ad – bc) 0.
Jika (ad – bc) = 0
maka matriks tidak mempunyai invers.Matriks yang
determinannya = 0, dinamakan matriks Singular.
Sifat sifat invers matriks dan penggunaanya
a. Sifat sifat invers matriks
Diketahui matrik A dan B adalah matriks persegi, A-1 invers dari A dan B-1 invers dari B, serta I matriks identitas, maka berlaku sifat sifat invers matriks sebagai berikut:
1. AA-1 = A-1A = I
2. (A-1)-1 = A
3. (AB)-1 = B-1A-1
4. (At)-1 = (A-1)t
determinannya = 0, dinamakan matriks Singular.
Sifat sifat invers matriks dan penggunaanya
a. Sifat sifat invers matriks
Diketahui matrik A dan B adalah matriks persegi, A-1 invers dari A dan B-1 invers dari B, serta I matriks identitas, maka berlaku sifat sifat invers matriks sebagai berikut:
1. AA-1 = A-1A = I
2. (A-1)-1 = A
3. (AB)-1 = B-1A-1
4. (At)-1 = (A-1)t
Sifat sifat invers
matriks matriks hanya berlaku pada matriks non singular
Penyelesaian Persamaan Linier Dengan Matriks
Penyelesaian Persamaan Linier Dengan Matriks
1). Penyelesaian
Persamaan Linier dua variabel dengan cara determinan
Untuk menyelesaikan persamaan linier dua variabel yang bentuknya seperti berikut
Untuk menyelesaikan persamaan linier dua variabel yang bentuknya seperti berikut
Diubah dalam susunan
bilangan sebagai berikut dan diberi notasi D , Dx dan Dy dengan
D = =
Dx = =
Dy = =
D = =
Dx = =
Dy = =
2.6 Macam – MacamMatriks
a. Matriks Nol
Matriks nol adalah matriks yang semua elemennya bernilai nol.
Matriks nol adalah matriks yang semua elemennya bernilai nol.
b. Matriks Baris
Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri atas satu baris saja.
Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri atas satu baris saja.
c. Matriks Kolom
Matriks kolom adalah matriks yang terdiri atas satu kolom.
Matriks kolom adalah matriks yang terdiri atas satu kolom.
d. Matriks Persegi
Matriks persegi adalah matriks yang banyak baris dan banyak kolomnya sama.
Matriks persegi adalah matriks yang banyak baris dan banyak kolomnya sama.
e. Matriks Segitiga
Atas
Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol.
Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol.
f. Matriks Segitiga
Bawah
Matriks segitisga bawah adalah matriks persegi yang elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol.
Matriks segitisga bawah adalah matriks persegi yang elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol.
g. Matriks Diagonal
Matriks diagonal adalah matriks persegi yang elemen – elemennya bernilai nol, kecuali pada diagonal utasmanya tidak selalu nol.
Matriks diagonal adalah matriks persegi yang elemen – elemennya bernilai nol, kecuali pada diagonal utasmanya tidak selalu nol.
h. Matriks Identitas
Matriks identitas adalah matriks skalar yang elemen – elemen pada diagonal utamanya bernilai 1.
Matriks identitas adalah matriks skalar yang elemen – elemen pada diagonal utamanya bernilai 1.
Contoh MATRIKS NOL
Contoh MATRIKS BARIS
Contoh MATRIKS KOLOM
Contoh MATRIKS PERSEGI
Contoh SEGITIGA ATAS
Contoh MATRIKS SEGITIGA BAWAH
Contoh MATRIKS DIAGONAL
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
3.1 Jenis Pengumpulan
Data
Penulis menggunakan jenis penulisan deskriptip
analisis,dengan melakukan pencarian/penggalian informasi melalui analisis media
massa mengenai Matriks.
3.2
Waktu dan tempat
Waktu penulisan makalah yakni 8 – 13 September 2015 dan bertempat di SMA PLUS Negeri 2
Banyuasin III tepatnya di kelas XI.IPA
1
3.3 Metode Pembelajaran
Analisis isi media massa,dengan mencari informasi di
sumber yang tertulis maupun tidak tertulis misalnya buku-buku matematika khusus
dalam materi Matriks,
dan juga sumber internet.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Bagaimanamenyelesaikansoal
– soalmatriks yang penerapan / data datanyaberdasarkankehidupannyata?
Dalammenyelesaikanberbagaisoal
– soalmatriks, tentunyakitaharusterlebihdahulumengetahuiapasaja data – data
yang akankitaselesaikanmasalahnya. Berikutadalahcontohsoal – soalmatriks yang
penerapan / data – datanyadidasarkanpadakehidupannyata.
Hasil penelitian tentang keadaan harga-harga pokok
selama tahun 2004, 2005, 2006, dan 2007 di suatu daerah adalah sebagai berikut.
Tahun
|
Harga Per Kilogram dalam Rupiah
|
||
Beras
|
Gula
|
Minyak Goreng
|
|
2004
|
1.900
|
3.750
|
4.500
|
2005
|
2.300
|
3.900
|
4.700
|
2006
|
2.400
|
3.800
|
5.000
|
2007
|
2.600
|
4.000
|
5.600
|
a. Susunlah data di atas ke dalam bentuk matriks
dengan notasi A.
b. Berapa banyak baris dan kolom dari matriks A?
c. Sebutkan elemen-elemen pada baris kedua.
d. Sebutkan elemen-elemen pada kolom ketiga.
Pembahasan Soal Matriks :
a. A =
b. Banyak baris pada matriks A adalah 4 dan banyak
kolom pada matriks A adalah 3.
c. Elemen-elemen pada baris kedua
adalah a21 = 2.300, a22 =
3.900, dan a23 = 4.700.
d. Elemen-elemen pada kolom ketiga adalah a13 =
4.500, a23 = 4.700, a33 = 5.000,
dan a43 = 5.600.
Contoh Lain : Perusahaan Pakaian
Suatu perusahaan
pakaian, JCloth, memiliki dua pabrik yang terletak di Surabaya dan Malang. Di
dua pabrik tersebut, JCloth memproduksi dua jenis pakaian, yaitu kaos dan
jaket. Perusahaan tersebut memproduksi pakaian yang kualitasnya dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu standard, deluxe, dan premium. Tahun kemarin, pabrik
di Surabaya dapat memproduksi kaos sebanyak 3.820 kualitas standard, 2.460
kualitas deluxe, dan 1.540 kualitas premium, serta jaket sebanyak 1.960
kualitas standard, 1.240 kualitas deluxe, dan 920 kualitas premium. Sedangkan
pabrik yang terletak di Malang dapat memproduksi kaos sebanyak 4.220 kualitas
standard, 2.960 kualitas deluxe, dan 1.640 kualitas premium, serta jaket
sebanyak 2.960 kualitas standard, 3.240 kualitas deluxe, dan 820 kualitas
premium dalam periode yang sama.
1. Tulislah
“matriks produksi” dengan ordo 3 × 2 untuk masing-masing pabrik (S untuk
Surabaya dan M untuk Malang), dengan kolom kaos, kolom jaket,
dan tiga baris yang menunjukkan banyaknya jenis-jenis pakaian yang diproduksi.
2. Gunakan
matriks dari poin 1 untuk menentukan banyaknya pakaian yang telah diproduksi
oleh pabrik di Surabaya dan Malang.
3. Gunakan
perkalian skalar untuk menentukan berapa banyak pakaian dari masing-masing jenis
yang akan diproduksi di Surabaya dan Malang, jika perkiraan peningkatan
produksinya adalah 4%.
4. Berapa
total banyak pakaian yang diproduksi oleh JCloth (di kedua pabrik) pada tahun
depan, untuk setiap jenis pakaian?
Pembahasan
1. Agar
lebih mudah dalam membuat matriks produksi, pertama kita akan membuat tabel
produksi untuk masing-masing pabrik sebagai berikut.
Sehingga, kita mendapatkan matriks-matriks produksi S dan M sebagai berikut.
Sehingga, kita mendapatkan matriks-matriks produksi S dan M sebagai berikut.
2. Dari
matriks yang diperoleh dari poin 1, kita dapat menghitung banyaknya pakaian
yang telah diproduksi oleh pabrik di Surabaya. Banyaknya kaos yang telah
diproduksi adalah 7.820, sedangkan banyaknya jaket yang sudah diproduksi adalah
4.120. Selanjutnya, banyaknya kaos yang diproduksi oleh pabrik di Malang adalah
8.820, sedangkan banyaknya jaket yang telah diproduksi adalah 7.020.
3. Diketahui
perkiraan peningkatan produksinya adalah 4% = 0,04. Artinya, jika n adalah
banyaknya produksi pakaian tahun kemarin, maka banyaknya produksi pada tahun
ini adalah n + 0,04n = 1,04n. Sehingga,
matriks produksi pada tahun depan dapat ditentukan dengan menggunakan perkalian
skalar sebagai berikut.
Sehingga dari matriks di atas kita mendapatkan perkiraan banyaknya pakaian yang akan diproduksi oleh JCloth di pabrik Surabaya ataupun Malang. Pabrik di Surabaya akan memproduksi kaos kurang lebih 3.973 kualitas standard, 2.558 kualitas deluxe, dan 1.602 kualitas premium serta memproduksi jaket sebanyak 2.038 kualitas standard, 1.290 kualitas deluxe, dan 956,8 kualitas premium. Sedangkan pada, pabrik di Malang akan memproduksi kaos sebanyak 4.389 kualitas standard, 3.078 kualitas deluxe, 1.706 kualitas premium serta meproduksi jaket sebanyak 3.078 kualitas standard, 3.370 kualitas deluxe, dan 852,8 kualitas premium pada periode yang sama.
Sehingga dari matriks di atas kita mendapatkan perkiraan banyaknya pakaian yang akan diproduksi oleh JCloth di pabrik Surabaya ataupun Malang. Pabrik di Surabaya akan memproduksi kaos kurang lebih 3.973 kualitas standard, 2.558 kualitas deluxe, dan 1.602 kualitas premium serta memproduksi jaket sebanyak 2.038 kualitas standard, 1.290 kualitas deluxe, dan 956,8 kualitas premium. Sedangkan pada, pabrik di Malang akan memproduksi kaos sebanyak 4.389 kualitas standard, 3.078 kualitas deluxe, 1.706 kualitas premium serta meproduksi jaket sebanyak 3.078 kualitas standard, 3.370 kualitas deluxe, dan 852,8 kualitas premium pada periode yang sama.
4. Untuk
menentukan banyaknya total pakaian yang diproduksi oleh JCloth, kita jumlahkan
matriks S’ dengan M’ seperti berikut.
Dari penjumlahan matriks di atas, kita memperoleh informasi banyaknya pakaian yang akan diproduksi oleh JCloth. Dengan menjumlahkan semua elemen-elemen matriks penjumlahan tersebut, kita peroleh bahwa banyaknya pakaian yang akan diproduksi oleh JCloth kurang lebih 28.142.
Dari penjumlahan matriks di atas, kita memperoleh informasi banyaknya pakaian yang akan diproduksi oleh JCloth. Dengan menjumlahkan semua elemen-elemen matriks penjumlahan tersebut, kita peroleh bahwa banyaknya pakaian yang akan diproduksi oleh JCloth kurang lebih 28.142.
2. Apasajafungsimatriksdalamkehidupansehari
- hari ?
Matrikstidakhanyasekedarmateripelajarandarimatemmatika
yang hanyamenghitungsaja, akantetapi, disisi lain
matriksjugabanyakpenerapandanfungsinyadalamkehidupansehari – hari. Fungsimatriksdalamkehidupansehari-hariadalah:
●
Matriksbanyakdimanfaatkanuntukmenyelesaikanberbagaipermasalahanmatematikamisalnyadalammenemukansolusimasalahpersamaan
linear, transformasi linear yaknibentukumumdarifungsi linear
contohnyarotasidalam 3 dimensi.Matriksjugasepertivariabelbiasa,
sehinggamatrikspundapatdimanipulasimisalnyadikalikan, dijumlah, dikurangkan,
sertadidekomposisikan.Menggunakanrepresentasimatriks,
perhitungandapatdilakukandenganlebihterstruktur.
●
Memudahkandalammembuatanalisismengenaisuatumasalahekonomi yang
mengandungbermacam – macam variable.
●
Digunakandalammemecahkanmasalahoperasipenyelidikan
,misalnyamasalahoperasipenyelidikansumber – sumberminyakbumidansebagainya.
●
Dikaitkandenganpenggunaan program linear, analisis input output
baikdalamekonomi, statistic, maupundalambidangpendidikan, manajemen, kimia,
danbidang – bidangteknologi yang lainnya.
●
Denganmenggunaan Microsoft Office Excel sebagai media
pembelajaran.Khususnyauntukmenghitungberbagaioperasimatriksternyatacukupmudahuntukdilakukanoleh
guru sertasangatefisienuntukwaktupengerjaansebuahmatriks, jikasecara manual
untukmenghitungsebuahmatriks yang memilikiordebanyakdiperlukanwaktu yang sangat
lama bahkansampaiberhari-hari.
Tetapidenganmenggunakanfungsimatriksuntukmenghitungnyadapatdilakukanhanyadenganbeberapamenitsaja.Apalagidenganmenggunakan
Microsoft Office Excel sebagai media pembelajaran, cukupmudahdilaksanakandansangatefektifdigunakansebagaialatbantuuntukmembuatsoal-soallatihaninteraktif.
Hanyasajadibutuhkankeahliandandayaimaginasi guru tersebutuntukmengembangkan
media pembelajarandenganmenggunakan Microsoft Office Excel.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari
penulisankaryatulisini, didapatkanbeberapasimpulan, yaitu :
1. Matriksadalahkumpulanbilangan, simbol, atauekspresi,
berbentukpersegipanjang yang disusunmenurutbarisdankolom. Bilangan-bilangan
yang terdapat di suatumatriksdisebutdenganelemenatauanggotamatriks.
2. Matrikstidakhanyasekedarmateripelajaran yang ada di
matematika, akantetapimatriksjugamerupakansuatumateripelajaran yang
penerapannyadapatmenyelesaikanpermasalahan – permasalahan yang
adadikehidupannyata.
5.2 Saran
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
kepada guru pembimbing yaitu IbuEkaPurwanti,
S.Pd
saran dan kritik sangatlah diperlukan oleh penulis agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik lagi kedepannya.Dan semogakaryatulisinidapatbermanfaatbagiseluruhpembaca yang
inginmengkajipengetahuannyamengenaimatriks.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Anonim.2015.
SoalMatriksDalamKehidupanNyatadalamhttps://yos3prens.wordpress.com/2014/12/07/5-soal-dan-pembahasan-penerapan-penjumlahan-dan-perkalian-matriks/(diaksestanggal 13 September 2015).
2.
Irwanto,
Yudhie.2015. ContohSoalMatriksdalamhttp://yudhie-irwantow.mywapblog.com/contoh-soal-matriks-pengertian-jenis-jen.xhtml. (diaksestanggal 13 September 2015).
Note :
Kalau mau Copas, cantumkan sumbernya ...!
Post a Comment for "MATRIKS ( Disusun Sebagai Laporan Mengenai Penerapan Matriks Dalam Kehidupan Sehari – Hari Beserta Contoh Soal )"